Jacob Pattipi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 66:
=== Kebijakan transmigrasi ===
Pattipi dikenal sebagai gubernur yang jauh lebih giat melaksanakan program transmigrasi dibandingkan dengan pendahulu-pendahulunya.<ref>{{Cite news|date=Agustus 1993|title=New transmigration plans for West Papua|url=https://vuir.vu.edu.au/26074/1/TAPOL118_compressed.pdf|work=Tapol|issue=118|page=21|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133042/https://vuir.vu.edu.au/26074/1/TAPOL118_compressed.pdf|dead-url=no}}</ref> Pattipi berpendapat bahwa transmigrasi akan mendapatkan prioritas tinggi dalam pemerintahannya karena transmigrasi merupakan komponen penting dalam membangun Irian Jaya dan sebagai solusi untuk mengatasi kurangnya sumber daya manusia di provinsi tersebut.<ref name=":1" /> Beberapa bulan setelah dilantik, Pattipi menyatakan bahwa provinsi tersebut akan menerima 52.000 transmigran dalam jangka waktu lima tahun setelahnya. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan total keluarga transmigran yang diterima pada tahun-tahun sebelumnya, yakni sebanyak 42.611 keluarga atau 176.925 transmigran.<ref>{{Cite news|date=September 1993|title=Transmigration|url=https://nla.gov.au/nla.obj-107929449/view?sectionId=nla.obj-163848039&searchTerm=patippi&partId=nla.obj-107942854#page/n23/mode/1up|work=Inside Indonesia|page=23|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210608171758/https://nla.gov.au/nla.obj-107929449/view?sectionId=nla.obj-163848039&searchTerm=patippi&partId=nla.obj-107942854#page/n23/mode/1up|dead-url=no}}</ref> Pattipi menyerukan agar program transmigrasi tersebut dilanjutkan dengan proses asimilasi antara penduduk setempat dan transmigran.<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=8 Mei 1993|title=Gubernur Irian Jaya Jacob Pattipi menegaskan pelaksanaan program transmigrasi hendaknya diikuti proses asimilasi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18818228|work=Kompas|location=Jayapura|page=14|access-date=22 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133149/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http
=== Penggantian Dirut BPD Irja ===
Semenjak Pattipi dilantik sebagai gubernur menggantikan Barnabas Suebu, mulai terdengar isu bahwa Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Direktur Umum Bank Pembangunan Daerah Irian Jaya (BPD Irja) akan diganti, sehingga media lokal Irian Jaya mulai mengangkat kasus-kasus di BPD Irja. Pada awal Februari 1994, sebuah kasus yang melibatkan BPD Irja terkuak. Kasus tersebut terkait dengan direktur utama (dirut) bank tersebut, Nawawi Hasan, Direktur Keuangan Suwaji, dan Direktur Umum Sri Raharjo. Kasus tersebut terungkap pada tanggal 7 Februari 1994 ketika Pattipi selaku Ketua Dewan Pengawas BPD Irja mengungkapkan bahwa ketiga orang tersebut telah melakukan tindakan indisipliner seperti mengeluarkan keputusan yang mengakibatkan kredit macet di bank tersebut sebesar 19 miliar. Tindakan-tindakan indisipliner lainnya berupa tindakan dirut yang pergi keluar negeri tanpa meminta izin ke Dewan Pengawas BPD Irja.<ref name=":5">{{Cite news|last=Nicholas LMS|first=Korano|date=21 Februari 1994|title=DPRD Irja akan Undang Dirut BPD untuk Jelaskan Kredit Macet|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18794141|work=Kompas|page=3|access-date=23 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133151/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http
Melalui surat pembaca yang diterbitkan di koran Kompas, Nawawi menyanggah tuduhan Pattipi dan menyatakan bahwa ia siap menghadapi seluruh tuduhan tersebut dan siap untuk diadili di pengadilan. Nawawi kemudian menunjuk seorang pengacara yang tidak diketahui namanya sebagai kuasa hukumnya untuk menuntut Pattipi yang dianggap mencemarkan nama baiknya. Kuasa hukumnya tersebut menawarkan perjanjian damai kepada Pattipi, tetapi Pattipi menolaknya karena menurutnya kasus BPD Irja "menyangkut wibawa dan nama baik Pemerintah".<ref name=":5" />
Baris 83:
=== Penambahan wakil gubernur dan usulan pemekaran ===
Satu bulan setelah menduduki jabatan gubernur, Wakil Gubernur Irian Jaya pada saat itu, [[Soedardjat Nataatmadja]], menyerahkan jabatannya kepada Pattipi pada tanggal 26 Mei 1993 karena ditunjuk sebagai Inspektur Jenderal [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]]. Pattipi menyerahkan wewenang penunjukan wakil gubernur baru kepada [[Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih|Panglima Daerah Militer Trikora]] saat itu, [[E.E. Mangindaan|E. E. Mangindaan]].<ref>{{cite news|last=Nicolash RMS|first=Korano|date=28 May 1993|title=Dengan diserahterimakannya jabatan Wakil Gubernur Irian Jaya dari Brigjen TNI Soedardjat Nataatmadja kepada Gubernur Irja Drs Jacob Pattipi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18712917|work=Kompas|location=[[Jayapura]]|page=13|access-date=11 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133153/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http
Pada awal tahun 1996, usulan mengenai pemekaran wilayah Irian Jaya kembali dibicarakan dengan adanya usulan dari Penasihat Ketua Bappenas bidang Sosial dan Budaya, Prof. Dr. Astrid Susanto, untuk memecah provinsi tersebut menjadi tiga provinsi berbeda.<ref>{{Cite news|date=9 Jan 1996|title=Sari Berita Sosial-Politik: Irja Perlu Dijadikan Tiga Propinsi|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18380448|work=Kompas|page=11|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133205/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Berkaitan dengan usulan tersebut, Jacob Pattipi mengambil tindakan untuk mengusulkan penambahan jabatan wakil gubernur sebagai persiapan untuk pemekaran provinsi tersebut.<ref name=":4">{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=8 Oktober 1996|title=Irian Jaya Miliki Tiga Wagub|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18519378|work=Kompas|page=8|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133155/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> DPRD Irian Jaya menyetujui prakarsa Pattipi tersebut dan mengusulkan Basyir Bachtiar sebagai Wakil Gubernur Wilayah I yang membantu gubernur dalam memerintah wilayah [[Kotamadya
Baris 91:
=== Permintaan pengunduran diri ===
Sekitar tahun 1990-an, Pattipi mulai mengidap penyakit jantung dan stroke. Pada tanggal 1 Februari 1996, dia harus dirawat ke [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo]] karena penyakit yang diidapnya kembali kambuh.<ref>{{Cite news|last=Persda|date=7 Februari 1996|title=Nama dan Peristiwa: Jacob Patipi dirawat di RSCM|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18504078|work=Kompas|page=20|access-date=10 Juni 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133157/https://fonts.googleapis.com/css?family=Source+Sans+Pro:400,400italic,700,700italic,300,300italic|dead-url=no}}</ref> Tugasnya sehari-hari harus diambil alih oleh Wakil Gubernur Irian Jaya pada saat itu, Basyir Bachtiar. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Generasi Muda Irian Jaya (FKGMIJ) meminta agar Pattipi mengundurkan diri karena mereka merasa bahwa Pattipi "sudah lama mengalami stroke sehingga dia tidak mampu lagi memimpin Irja [Irian Jaya]" dan meminta agar pemerintah mengadakan pemilihan gubernur untuk menentukan gubernur baru yang akan menggantikan Pattipi.<ref>{{Cite news|date=11 Juli 1996|title=Generasi Muda Irian Jaya Minta Gubernur Diganti|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18299711|work=Kompas|page=15|access-date=22 June 2021|archive-date=2021-06-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210627133052/http://www.kompasdata.id/Search/News?ref=http
== Akhir hayat dan peninggalan ==
|