KRI Sultan Hasanuddin (366)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia
Revisi sejak 26 April 2024 09.52 oleh Arsietala20 (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi. Informasi yang terhapus lebih banyak daripada yang ditambahkan. Boleh kalo mau nambah info, tapi jangan sampe menghapus info yang udah ada. Artikelnya jadi berantakan.)
Untuk KRI dengan nama yang sama yang telah non-aktif, lihat: KRI Hasanuddin (333).
Hasanuddin-1KRI Sultan Hasanuddin
Karier (ID) Indonesia
Mulai dibuat 24 Maret 2005
Diluncurkan 16 September 2006
Harga Unit -
DitugaskanNovember 2007
Status Masih bertugas
Karakteristik umum
Berat benaman 1,700 Ton
Panjang 9.071 meter (29.760,50 ft)
Lebar 1.302 meter (4.271,65 ft)
Draft360 meter (1.181,10 ft)
Kecepatan 28 knot
Awak kapal 80 orang

KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis korvet kelas SIGMA milik TNI AL. Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.

KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan telah digunakan oleh TNI AL 24 November 2007.

Sistem desain

SIGMA dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah. Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia. Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam. Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM .Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari.Kapal ini dibuat menggunakan rules Lloyd's Register untuk unrestricted service dan distujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.[butuh rujukan]

Tenaga penggerak

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequential turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.[butuh rujukan]

Persenjataan

Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:[butuh rujukan]

  • Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
  • Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
  • Kanon utama: OTO Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
  • Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
  • Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515

Sensor dan elektronis

  • Sistem Perang: Thales TACTICOS
  • Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
  • Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
  • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
  • Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
  • Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
  • Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
  • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

Referensi

Pranala luar