KRI Sultan Hasanuddin (366)

kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia

KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis korvet kelas SIGMA milik TNI AL. Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.

KRI Sultan Hasanuddin di Málaga pada 2008.
Sejarah
Indonesia
Nama Sultan Hasanuddin
Asal nama Sultan Hasanuddin of Gowa
Pembangun Damen Group, Vlissingen
Pasang lunas 24 Maret 2005
Diluncurkan 16 September 2006
Mulai berlayar 24 November 2007
Identifikasi
Status Aktif
Ciri-ciri umum (Corvette 9113)
Jenis Korvet kelas Diponegoro
Berat benaman 1,692 tons
Panjang 90,71 m (297 ft 7 in)
Lebar 13,02 m (42 ft 9 in)
Sarat air 3,60 m (11 ft 10 in)
Pendorong
  • 2 × SEMT Pielstick 20PA6B STC rated at 8910 kW each driving a lightweight Geislinger coupling combination BE 72/20/125N + BF 110/50/2H (steel – composite coupling combination)
  • 4 × Caterpillar 3406C TA generator rated at 350 kW each
  • 1 × Caterpillar 3304B emergency generator rated at 105 kW
  • 2 × shaft with Rolls-Royce Kamewa 5 bladed CP propeller
  • 2 × Renk ASL94 single step reduction gear[1] with passive roll stabilization
Kecepatan
  • Maximum: 28 knot (52 km/h; 32 mph)
  • Cruising: 18 knot (33 km/h; 21 mph)
  • Economy: 14 knot (26 km/h; 16 mph)
  • Jangkauan
  • Cruising speed at 18 kn (33 km/h; 21 mph): 3,600 nmi (6,667 km; 4,143 mi)
  • Economy speed at 14 kn (26 km/h; 16 mph): 4,800 nmi (8,890 km; 5,524 mi)
  • Awak kapal 20-80 crew
    Sensor dan
    sistem pemroses
    • Combat System: Thales Group TACTICOS[2] with 4 x Multifunction Operator Console Mk 3 2H
    • Search radar: MW08 3D multibeam surveillance radar
    • IFF: Thales TSB 2525 Mk XA (integrated with MW08)
    • Navigation radar: Sperry Marine BridgeMasterE ARPA radar
    • Fire control radar: LIROD Mk 2 tracking radar
    • Data Link: LINK Y Mk 2 datalink system
    • Sonar: Thales UMS 4132 Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
    • Internal Communications: Thales Communication's Fibre Optical COmmunications Network (FOCON) or EID's ICCS where on-board users have access to internal and/or external communication channels and integrated remote control of communications equipment
    • Satellite Comms: Nera F series
    • Navigation System: Raytheon Anschutz integrated navigation
    • Integrated Platform Management System: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System[3]
    Peralatan perang
    elektronik dan tipuan
  • ESM: Thales DR3000
  • ECM: Racal Scorpion 2L
  • Decoy: TERMA SKWS, DLT-12T 130mm decoy launchers, port, starboard
  • Senjata
  • Guns:
    1 × Oto Melara 76 mm gun (A position)
    2 × 20 mm Denel GI-2 gun (B position)
  • Missiles:
    2 × quad (8) Mistral TETRAL Anti-air missile, forward & aft
    4 × Exocet MM40 Block III anti-surface vessel missile
  • Torpedoes:
    2 × triple launchers for 3A 244S Mode II/EuroTorp MU 90 torpedoes
  • Fasilitas penerbangan Helipad

    KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

    Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan telah digunakan oleh TNI AL 24 November 2007.

    Sistem desain

    sunting

    SIGMA dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah. Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia. Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam. Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM .Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari.Kapal ini dibuat menggunakan rules Lloyd's Register untuk unrestricted service dan distujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.[butuh rujukan]

    Tenaga penggerak

    sunting

    Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequential turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.[butuh rujukan]

    Persenjataan

    sunting

    Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:[butuh rujukan]

    • Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
    • Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
    • Kanon utama: OTO Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
    • Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
    • Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515

    Sensor dan elektronis

    sunting
    • Sistem Perang: Thales TACTICOS
    • Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
    • Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
    • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
    • Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
    • Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
    • Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
    • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

    Referensi

    sunting

    Pranala luar

    sunting
    1. ^ "RENK AG Press Release, September 2006, Diesel Propulsion Drives: When perfection arises from tradition". Renk.de. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    2. ^ "Thales to supply key systems for new corvettes Indonesian Navy worth 60m euro". Thales-nederland.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-09. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    3. ^ "Imtech Naval Projects Reference List" (PDF). Marine.imtech.nl. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2016-01-19.