Kaisar Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akihito tidak bisa disebut sebagai "Kaisar Heisei" saat masih hidup, meskipun sudah turun takhta. Dia baru bisa disebut demikian setelah mangkatnya.
Baris 20:
'''Kaisar Jepang''' ([[Kanji]]: 天皇; [[Romaji]]: ''Tennō'') adalah pemimpin keluarga kekaisaran dan [[kepala negara|kepala]] seremonial negara dari sistem [[monarki konstitusional]] Jepang. Berdasarkan [[Konstitusi Jepang|konstitusi tahun 1947]], kaisar adalah "lambang Negara dan kesatuan bangsa." Menurut sejarah, kaisar juga merupakan pemegang kewenangan tertinggi agama [[Shinto]] karena dia dan keluarganya dipandang sebagai keturunan dari dewi matahari [[Amaterasu]],<ref>[http://www2u.biglobe.ne.jp/%257egln/77/7750/775004.htm 役員、総代としての基礎知識 全国神社総代会編集発行「改訂神社役員、総代必携」]{{jp icon}}</ref> dan kepentingannya juga menangani urusan keagamaan, termasuk ritual Shinto dan ritual seluruh bangsa.
 
Saat ini, pemimpin Jepang adalah satu-satunya [[Daftar penguasa monarki berdaulat saat ini|penguasa monarki]] di dunia yang gelarnya diterjemahkan setingkat dengan "Kaisar". Istana Kekaisaran Jepang adalah kediaman tertua yang terus berlanjut sebagai [[monarki herediter|monarki turun-temurun]] di dunia.<ref>{{cite news|title=Japan desperate for male heir to oldest monarchy|url=http://www.independent.co.uk/news/world/japan-desperate-for-male-heir-to-oldest-monarchy-1339667.html|publisher=independent.co.uk|accessdate=June 5, 2010|location=London|date=March 1, 1996}}</ref> Di [[Kojiki]] atau [[Nihon Shoki]], sebuah buku tentang sejarah Jepang selesai pada abad kedelapan, dikatakan bahwa Jepang didirikan pada tahun 660 SM oleh [[Kaisar Jimmu]]. Kaisar saat ini adalah [[Naruhito]], yang telah berada di [[Takhta Krisantemum]] sejak dirinya dinobatkan sebagai kaisar setelah ayahnya, [[Akihito|Kaisar Heisei]] (Akihito), turun takhta pada tanggal 30 April 2019.
 
Dilihat dari sejarahnya, peran Kaisar Jepang berganti-ganti antara peran simbolis seremonial dan peran seorang penguasa kekaisaran sebenarnya. Sejak berdirinya [[shogun|keshogunan]] pada tahun 1192, Kaisar Jepang sudah jarang sekali mengambil peran sebagai panglima tertinggi dalam medan pertempuran, tidak seperti [[Kaisar#Kaisar Romawi|kekaisaran]] di Barat. Kaisar Jepang telah hampir selalu dikendalikan oleh kekuatan politik eksternal, hingga berbagai tingkatan. Faktanya, dari tahun 1192 sampai 1867, [[shogun]], atau bupati ''[[shikken]]'' di [[Kamakura, Kanagawa|Kamakura]] (1203–1333), merupakan penguasa ''de facto'' Jepang, meskipun status jabatan mereka ditunjuk oleh Kaisar. Setelah [[Restorasi Meiji]] pada tahun 1867, Kaisar adalah perwujudan dari semua kekuasaan yang berdaulat di dunia, sebagaimana tercantum dalam [[Konstitusi Meiji]] tahun 1889. Status Kaisar Jepang saat ini hanya sebatas simbol negara sejak [[Konstitusi Jepang|Konstitusi tahun 1947]], tanpa memiliki kewenangan politik.