Kaledonia Baru

departemen di Prancis

Kaledonia Baru, atau dalam penggunaan resmi digunakan nama New Caledonia[4], (bahasa Perancis: Nouvelle-Calédonie), adalah sebuah wilayah yang berstatus jajahan sui generis Perancis. Wilayah ini terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik sebelah barat daya. Juga dinamai Kanaki yang dari nama penduduk asli kepulauan itu. Negara kepulauan ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia Perancis. Status ini dikenakan sampai 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.

Kaledonia Baru

Nouvelle-Calédonie (Prancis)
Flag of France
Bendera
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
SemboyanTerre de parole, terre de partage
(Prancis: "Tanah untuk berbicara, tanah untuk berbagi")[1]
Lokasi Kaledonia Baru
Lokasi Kaledonia Baru
Ibu kota
Nouméa
22°16′S 166°28′E / 22.267°S 166.467°E / -22.267; 166.467
Bahasa resmiPrancis
PemerintahanJajahan sui generis
Emmanuel Macron
Thierry Santa
Laurent Prévost
LegislatifCongrès
Jajahan Khusus Prancis
• Dianeksasi oleh Prancis
1853
1946
• Jajahan sui generis
1999
Luas
 - Total
18.275 km2 (155)
 - Perairan (%)
1,62
Populasi
 - Sensus Penduduk 2019
271.407[2] (184)
14,5/km2 (200)
PDB (KKB)2014
 - Total
$11,100 miliar
$38.800
PDB (nominal)2019
 - Total
US$9,44 miliar[3]
US$34.780[3]
IPM (2010)0,777
tinggi · 69
Mata uangFranc CFP (F)
(XPF)
Zona waktuWaktu Kaledonia Baru (NCT)
(UTC+11)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+687
Kode ISO 3166NC
Ranah Internet.nc
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kaledonia Baru merupakan kepulauan seluas 18,575 kilometer persegi di Samudera Pasifik yang ditemukan oleh penjelajah James Cook pada 4 September 1774 ketika melakukan perjalanan keduanya di kawasan Pasifik. Ia menamakan wilayah ini Kaledonia Baru karena teringat tanah kelahirannya, Skotlandia.

Di bawah pemerintahan Napoleon III, Prancis mengambil alih Kaledonia Baru secara resmi pada 24 September 1853 dan membangun Port de France (Noumea) yang sekarang menjadi ibu kota pada 25 Juni 1854.

Tempat itu pada 1864-1897 dijadikan sebagai lokasi pembuangan tidak kurang dari 22.000 narapidana namun setelah Gubernur Prancis di NC, Paul Feillet memberi penghapusan hukuman dan kembali ke kampung halaman mereka, maka imigran dari Asia datang bekerja di pertambangan dan perkebunan di Kaledonia Baru.

Bermula dari aturan "Koeli Ordonantie" pada 1880 yang mengatur hubungan kerja antara buruh dan majikan untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja di perkebunan Belanda di Sumatra, Prancis kemudian meminta buruh untuk pertambangan nikel dan perkebunan di Kaledonia Baru, maka dikirimlah 170 pekerja dari Pulau Jawa dan tiba di NC pada 16 Februari 1896.[5]

Daerah ini dihuni oleh sebagian suku Jawa. Dahulu orang Jawa di Kaledonia Baru menjadi kuli kontrak atau mencari kehidupan lebih baik di negeri asing. Perpindahan orang Jawa di Kaledonia Baru juga sama dengan orang Jawa Suriname, namun kepindahan orang Jawa di Pasifik telah terhenti sejak 1949.

Jumlah penduduk Kaledonia Baru tercatat tanggal 1 September 2006, yaitu: 237.765 jiwa.

Orang Jawa di Kaledonia Baru tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, namun kini anak-anak mudanya sudah tak bisa berbahasa Jawa, hanya bisa berbahasa Perancis saja.

Sejarah

Jejak awal keberadaan manusia di tanggal Kaledonia Baru kembali ke periode Lapita.[6] Lapita sangat terampil berlayar dan bercocok-tanam.[7]

Penjelajah Inggris, Kapten James Cook adalah orang Eropa pertama yang mengunjungi Kaledonia Baru, pada 4 September 1774, pada saat penjelajahan keduanya.[8] Dia menamakannya "Kaledonia Baru", sebagai peringatan akan sebuah pulau di timur laut Skotlandia.[8] Pantai barat Grande Terre disisir oleh Jean-François de Galaup pada tahun 1788, tak lama sebelum ia menghilang, dan Kepulauan Loyalty pertama kali dikunjungi pada tahun 1796.[8] Sejak saat itu hingga 1840, hanya beberapa kontak sporadis dengan kepualuan tersebut yang tercatat. [8] Kontak menjadi lebih sering setelah 1840, karena minat kayu cendana dari Kaledonia Baru.[6]

Karena perdagangan cendana menurun, perdagangan beralih ke perdagangan blackbird, eufemisme untuk memperbudak orang dari Kaledonia Baru, Kepulauan Loyalty, New Hebrides, New Guinea, dan Kepulauan Solomon untuk bekerja di perkebunan tebu di Fiji dan Queensland.Perdagangan berhenti pada awal abad ke-20.Para korban perdagangan ini disebut "Kanakas", seperti semua orang Oseania.[9]

Misionaris pertama dari London Missionary Society dan Marist Brothers tiba di tahun 1840-an..[10] Pada tahun 1849, awak kapal Amerika Cutter dibunuh dan dimakan oleh klan Pouma. .[11] Saat itu, Kanibalisme tersebar luas di seluruh Kaledonia Baru.[12]

Referensi

  1. ^ a b "La Nouvelle-Calédonie se dote d'un hymne et d'une devise". LeMonde.fr. 2010-08-18. Diakses tanggal 2013-01-30. 
  2. ^ "Structure de la population et évolutions". Nouméa: Institute of Statistics and Economic Studies (ISEE-NC). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. Diakses tanggal 16 November 2014. 
  3. ^ a b "Evolution du PIB et du PIB par habitant". Nouméa: Institute of Statistics and Economic Studies (ISEE-NC). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2021. Diakses tanggal 2021-05-14. 
  4. ^ Nama New Caledonia dianggap resmi di Indonesia berdasarkan pencantuman di Kepres No 45 Tahun 1993. Bisa didownload dari situs pemerintahan kota Makassar. Jadi Kaledonia Baru bukanlah nama yang baku
  5. ^ "115 Tahun Suku Jawa di New Caledonia". 21 Juli 2012. 
  6. ^ a b "Histoire / La Nouvelle-Calédonie" (dalam bahasa French). Nouvelle-caledonie.gouv.fr. 2012-11-20. Diakses tanggal 2013-01-30. 
  7. ^ Leanne Logan; Geert Cole (2001). New Caledonia. Lonely Planet. hlm. 13. ISBN 978-1-86450-202-2. 
  8. ^ a b c d "Rapport annuel 2010" (PDF). IEOM Nouvelle-Calédonie. Diakses tanggal 2013-01-30. 
  9. ^ Frédéric Angleviel. "De Kanaka à Kanak: l'perampasan d'un terme générique au laba de la revendication identitaire" (PDF). Université de la Nouvelle Calédonie-. Diakses tanggal 2013/01/30. 
  10. ^ "Charting the Pacific - Places". Abc.net.au. 1998-10-13. Diakses tanggal 2013-01-30. 
  11. ^ Leanne Logan; Geert Cole (2001). New Caledonia. Lonely Planet. hlm. 15. ISBN 978-1-86450-202-2. 
  12. ^ Bruce M. Knauft (1999). From Primitive to Postcolonial in Melanesia and Anthropology. University of Michigan Press. hlm. 103. ISBN 978-0-472-06687-2. 

Pranala luar