Karl Martell: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib) |
k tambah pranala dalam Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
||
(34 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
| reign3 = 737–741
| coronation3 = 737
| predecessor3 = [[
| successor3 = [[Childerich III]]
| spouse = [[Rotrude dari
| issue = [[Karlmann (Karoling)|Karlmann]]<br/>[[Pippin yang Pendek|Pippin]]<br/>[[Grifo]]<br/>[[Bernard dari Saint Quentin|Bernard]]<br/>[[Remi dari Rouen|Remigius]]<br/>[[Hiltrud]]<br/>Lainnya
| house = [[Kekaisaran Karoling|Wangsa Karoling]]
Baris 36:
| signature =
}}
{{Wangsa Karoling}}
'''Karl Martell''' (skt. 686 – 22 Oktober 741) merupakan negarawan [[suku Franka|Franka]] dan seorang pemimpin militer sebagai [[Daftar Penguasa Franka|Adipati dan Pangeran Franka]] dan [[Mayordomo]], ia merupakan seorang pemimpin ''de facto'' di [[Kerajaan Franka]] dari tahun 718 sampai kematiannya.
Ayahanda Karl adalah [[Pippin II]] dan ibundanya adalah seorang bangsawan wanita bernama [[Alpaida]], Karl berhasil menjadi ahli waris ayahandanya sebagai seorang [[Mayordomo|tokoh yang berkuasa di dalam]] kancah politik suku Franka. Ia melanjutkan dan membangun karya ayahandanya dan mengembalikan pusat pemerintahan di [[Kerajaan Franka]] serta memulai serangkaian kampanye militer untuk mendirikan kembali suku Franka sebagai master dari seluruh [[Galia]].
Setelah bekerja untuk mempersatukan Galia, perhatian Karl beralih ke konflik asing dan ia berurusan dengan [[Serangan Umayyah di Gaul|perkembangan Islam ke Eropa Barat]] yang membuatnya prihatin. Pasukan Arab dan Berber Islam telah menaklukkan Spanyol (711), menyeberangi Pirenia (720), menyita [[Gallia Narbonensis|ketergantungan]] utama [[Penaklukan Umayyah di Hispania|Visigoth]] (721–725), dan setelah tantangan berselang, dibawah [[Abdul Rahman Al Ghafiqi]], Gubernur Arab [[Al-Andalus]], maju menuju Galia dan Tours, "kota suci Galia"; di bulan Oktober 732, pasukan [[Kekhalifahan Umayyah]] yang dipimpin oleh Al Ghafiqi bertemu dengan pasukan Franka dan Bourgogne di bawah pimpinan Karl di sekitar kota-kota Tours dan Poitiers (modern utara pusat-
Terlepas dari upaya militer, Karl dianggap sebagai tokoh pendiri [[Abad Pertengahan]]. Terampil sebagai seorang administrator dan sebagai seorang pejuang, ia berjasa di dalam pengembangan sistem [[Feodalisme]] Franka. Lebih dari itu, Karl sebagai pelindung Santo [[Bonifasius]] yang pertama-tama membuat rekonsiliasi di antara suku Franka dan [[Paus Gregorius III|Kepausan]]. [[Paus Gregorius III]], yang kekuasaannya terancam oleh [[Langobardi|Lombardia]], berharap Karl dapat menjadi pembela [[Tahta Suci]] dan menawarkannya menjadi [[Konsul Romawi]], meskipun Karl menolaknya.
Baris 48:
== Latar belakang ==
Karl Martell adalah putra [[Pippin II]] dan istri keduanya [[Alpaida]].<ref name="Matthiesen Verlag">{{cite book|author1-last=Joch|author1-first=Waltraud|title=Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells|date=1999|publisher=Matthiesen Verlag|location=Husum, Germany}}</ref><ref name="ReferenceA">{{cite news|author1-last=Gerberding|author1-first=Richard A.|title=Review of ''Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells'' by Waltraud Joch|url=https://archive.org/details/sim_speculum_2002-10_77_4/page/1322|date=October 2002|journal=Speculum|volume=77|number=4|pages=1322–1323}}</ref><ref>{{cite book|title=World military leaders: a biographical dictionary|year=2007|publisher=Facts on File|isbn=978-0-8160-4732-1|page=63|url=https://books.google.com/books?id=QSJoaugn2h8C&lpg=PA63&dq=Charles%20Martel%20born%20Herstal&pg=PA63#v=onepage&q=Charles%20Martel%20born%20Herstal&f=false|author=Mark Grossman|accessdate=2 June 2011}}</ref><ref name="Kurth">Kurth, Godefroid (1908). "Charles Martel," In ''The Catholic Encyclopedia,'' Vol. 3, New York, NY, USA: Robert Appleton, see [http://www.newadvent.org/cathen/03629a.htm], accessed August 2, 2015.{{update after|2015|8|3}}</ref> Ia memiliki seorang saudara yang bernama [[Childebrand I]], yang kemudian menjadi ''dux''
Di dalam historiografi kuno, Karl digambarkan sebagai "anak haram". Hal ini menjadi sebuah kebudayaan populer karena poligami adalah sah di Franka pada zaman itu oleh karena itu tidak mungkin apabila Karl dianggap sebagai "anak haram". Sangat mungkin bahwa penafsiran "anak haram" adalah sebuah anggapan yang berasal dari istri pertama Pippin, ([[Plectrude]]) yang berhasrat keturunannya dapat menjadi ahli waris kekuasaan Pippin.<ref name="Matthiesen Verlag"/><ref name="ReferenceA"/>
Baris 55:
== Bertarung untuk kekuasaan ==
[[Berkas:Francia at the death of Pepin of Heristal, 714.jpg|
Di bulan Desember 714, [[Pippin II]] meninggal.<ref name=Kurth/> Sebelum kematiannya, atas desakan istrinya, Plectrude, ia menunjuk [[Theudoald]], cucunya dari mendiang putranya [[Grimaud II]] sebagai ahli waris seluruh kerajaannya. Peristiwa ini langsung ditentang oleh para bangsawan karena Theudoald hanya seorang bocah yang baru berusia delapan tahun. Untuk mencegah Karl menggunakan kerusuhan ini untuk keuntungannya sendiri, Plectrude memenjarakannya di [[Cologne]], kota yang ditakdirkan untuk menjadi
=== Perang sipil 715–718 ===
Bangsa Austrasia tidak dibiarkan mendukung seorang wanita dan seorang bocah. Sebelum akhir tahun, Karl Martell melarikan diri dari penjara dan ditunjuk sebagai mayor oleh para bangsawan di kerajaan tersebut.<ref name=Kurth/>
==== Pertempuran Cologne ====
==== Pertempuran Amblève ====
Baris 73:
==== Pertempuran Vincy ====
Setelah kemenangan di Amblève, Karl memakan waktu untuk menggalang lebih banyak orang dan mempersiapkan. Pada musim semi berikutnya, Karl menarik dukungan yang cukup untuk terjun dengan kekuatan penuh di Neustria.<ref name=Costambeys/> Ia memilih waktu dan lokasinya. Karl akhirnya mengikuti mereka dan menangani mereka [[Pertempuran Vincy|dengan pukulan serius di Vincy]] pada tanggal 21 Maret 717. Ia mengejar raja dan mayor yang melarikan diri ke Paris, sebelum kembali untuk menangani Plectrude dan Cologne. Ia merebut kotanya dan memecat para pengikutnya,
Atas keberhasilan ini, ia mengumumkan [[Clotaire IV]] sebagai raja [[Austrasia]]<ref name=Strauss/> bertentangan
== Penggabungan kekuasaan ==
Setelah menundukkan seluruh [[Austrasia]], ia berbaris melawan [[Radbad]] dan mendorongnya kembali ke wilayahnya, dan bahkan mendesak konsesi dari [[Frisi Barat]] (kemudian bagian dari provinsi [[Holandia]]). Ia juga mengirim [[Bangsa Sachsen]] kembali ke atas [[Sungai Weser]] yang dengan demikian mengamankan perbatasannya—atas nama raja barunya Clotaire tentu saja.
Chilperich melarikan diri dengan sekutu adipatinya ke wilayah selatan [[Loire]] dan Raganfrid melarikan diri ke [[Angers]]. Tak lama kemudian Clotaire IV meninggal dan Eudes menyerahkan Chilperich dan sebagai imbalan untuk mengakui kekuasaannya, menyerahkan raja kepada Karl yang mengakui kepemimpinannya atas seluruh Franka atas imbalan penegasan kerajaan yang sah dari mayornya dan juga atas seluruh [[kerajaan]] (718).
=== Peperangan asing 718–732 ===
[[Berkas:The Saracen Army outside Paris, 730-32 AD.png|
Tahun-tahun berikutnya penuh dengan perselisihan. Di antara tahun 718 dan 723, Karl mengamankan kekuasaannya melalui serangkain kemenangan: ia memenangkan kesetiaan beberapa uskup dan rahib penting (dengan menyumbangkan wilayah dan uang untuk pendirian biara-biara seperti [[Echternach]]), ia menundukkan [[Bayern]] dan [[Suku Alemanni]], dan ia mengalahkan [[Bangsa Sachsen]].
Setelah mempersatukan suku Franka di bawah benderanya, Karl bertekad untuk menghukum Sachsen yang telah menyerang Austrasia. Oleh karena itu, di akhir tahun 718, ia menyerang negara mereka di tepi [[Weser]], [[Lippe]], dan [[Sungai Ruhr|Ruhr]]. Ia mengalahkan mereka di [[Hutan Teuto]].
Ketika Chilperich II meninggal
Enam tahun berikutnya dikonsentrasikan sepenuhnya untuk meyakinkan otoritas Franka atas suku-suku Jermanik yang mandiri. Di antara tahun 720 dan 723, Karl berperang di Bayern, dimana para adipati [[Agilolfing]] secara bertahap telah berkembang menjadi penguasa mandiri, dan baru berhubungan dengan [[Liutprando]]. Ia mendesak [[Suku Alemanni]] untuk mendampinginya, dan Adipati [[Hukbert dari Bayern|Hukbert]] menyerah kepada kedaulatan Franka. Ia membawa kembali putri Agilolfing, [[Swanahild]], yang menjadi gundiknya.
== Pembukaan ke Tours ==
=== Menuju ===
[[Berkas:Age of Caliphs.png|
Kembali tiga bulan kemudian, Eudes tiba tepat waktu untuk mencegah penyerahan kota dan mengalahkan penjajahan Muslim pada tanggal 9 Juni 721, di [[Pertempuran Toulouse (721)]]. Setelah Eudes melarikan diri, pasukan Muslim menjadi terlalu percaya diri sehingga mereka gagal untuk mempertahankan keamanan atau patroli. Ketika pasukan Eudes melancarkan serangan mendadak, pasukan musuh menjadi tercerai berai dan dapat dengan mudah dikalahkan. Mereka diserang pada saat beristirahat atau melarikan diri tanpa senjata atau armor.
Saat itu pasukan berkuda Umayyah siap untuk bertempur, dan hasilnya mengerikan bagi rakyat [[Aquitaine]].
=== Meningkatkan pasukan ===
Sejarawan [[Paul K. Davis (sejarawan)|Paul K. Davis]] menulis, "Setelah mengalahkan Eudes, ia berpaling ke Rhine untuk memperkuat wilayah perbatasan timur lautnya—namun
| title = 100 Decisive Battles: From Ancient Times to the Present | publisher = [[Oxford University Press]]
| year = 1999 | chapter = Tours (Poitiers)
| oclc = 442348155 | isbn = 978-0-19-514366-9 |page = 104
}}</ref> Karl kemudian memusatkan perhatiannya kepada Umayyah, hampir selama sisa hidupnya.
Karena situasi di Iberia, Karl percaya ia membutuhkan pasukan penuh waktu yang dapat dilatihnya secara intens, sebagai inti dari veteran Franka yang akan meningkatkan wajib militer yang dapat dipanggil pada saat perang. (Di masa [[Abad Pertengahan Awal]], pasukan hanya tersedia setelah panen dan sebelum.) Untuk melatih jenis infanteri yang dapat menahan kavaleri berat Muslim, Karl membutuhkan mereka sepanjang tahun, dan ia perlu membayar mereka sehingga keluarga mereka dapat membeli makanan yang biasanya dapat mereka dapatkan dari hasil panen.
Untuk mendapatkan uang, ia menyita wilayah-wilayah dan properti gereja dan menggunakan dana tersebut untuk membayar para prajuritnya. Karl yang telah mendapatkan dukungan dari ''ekklesia'' dengan menyumbangkan wilayah, menyita kembali beberapa diantaranya di sekitar tahun 724 dan 732. Tentu saja para pejabat gereja menjadi tidak senang dan untuk sementara waktu tampaknya Karl dikucilkan atas tindakannya. Namun kemudian sebuah serangan besar terjadi.
Baris 127:
=== Kepentingan ===
Eudes yang menjadi pahlawan Toulouse, kalah telak di dalam serangan Muslim tahun 732 di pertempuran sebelumnya, sebelum Muslim menjarah [[Bordeaux]], dan sekali lagi di [[Pertempuran Sungai Garonne]] setelah ia mengumpulkan tentara—penulis kronik Kristen menyatakan, "Hanya Tuhan yang mengetahui berapa banyak korban yang tewas terbunuh"— dan kota Bordeaux dirangsak dan dijarah. Eudes melarikan diri ke Karl untuk mencari bantuan. Karl setuju untuk menolong Eudes asal ia bersedia untuk mengakui Karl sebagai tuannya di dalam wilayahnya, yang pernah dilakukan olehnya. Eudes dan sisa bangsawan Aquitaine membentuk sayap kanan pasukan Karl di Tours. Karl mengalahkan Moors yang dipimpin oleh [[Abdul Rahman Al Ghafiqi|Abderame]]; sementara mantan pemimpin dan pemimpin yang sekarang bertempur di medan peperangan, Eudes membakar perkemahan pemimpin yang sekarang.<ref name=Soulie1855/>{{rp|281}} "Kemenangan di [[Pertempuran Tours|perang di dekat Poitiers dan Tours]] nantinya akan menjadikan Karl sebagai [[Cognomen]] "Martellus" (untuk bahasa Latinnya, dan juga "Martel", bahasa
Banyak sejarawan, termasuk [[Edward Shepherd Creasy|Sir Edward Creasy]], percaya bahwa jika ia gagal di Poitiers, [[Islam]] mungkin akan membanjiri [[Galia]], dan mungkin sisa Eropa Barat. [[Edward Gibbon|Gibbon]]
Keyakinan Gibbon bahwa nasib Kristen bergantung pada pertempuran ini dtirukan oleh sejarawan lainnya termasuk [[John B. Bury]], dan sangat populer bagi sebagian besar historiografi modern. Hal tersebut menjadi kuno
Tentu saja 12 tahun kemudian ketika Karl tiga kali
==== Sejarawan kontemporer ====
[[Berkas:Steuben - Bataille de Poitiers.png|
Di era modern, [[Matthew Bennett (sejarawan)|Matthew Bennett]] berpendapat bahwa "beberapa pertempuran diingat selama 1,000 tahun kejadiannya ... namun Pertempuran Poitiers, (Tours) merupakan pengecualian... Karl Martell membalikkan serangan Muslim sehingga jika berlanjut mungkin dapat menaklukkan Galia."<ref name="Bennett05">[[Matthew Bennett (historian)|Matthew Bennett]] (2005) ''Fighting Techniques of the Medieval World.''{{full citation needed|date=August 2015}}</ref> [[Michael Grant]], penulis ''History of Rome'', menyatakan Pertempuran Tours penting sehingga ia mendaftarkannya di dalam tanggal makrohistoris
Namun penting untuk dicatat bahwa sejarawan modern Barat, sejarawan militer, dan para penulis, pada dasarnya jatuh ke dalam tiga kamp. Pertama, mereka yang percaya bahwa Gibbon benar di dalam penilaiannya bahwa Karl menyelamatkan Kekristenan dan peradaban Barat dengan pertempuran ini, seperti yang ditandai oleh Bennett, Paul Davis, Robert Martin, dan pendidik Dexter B. Wakefield, yang menulis di dalam ''An Islamic Europe?'':
{{quote|Seorang Muslim
Kamp kedua sejarawan kontemporer percaya bahwa kegagalan Karl di Tours dapat menjadi bencana, yang menghancurkan apa yang akan menjadi peradaban Barat setelah [[Abad Renaisans]]. Semua sejarawan setuju bahwa tidak ada kekuatan tetap di Eropa yang mampu menghentikan ekspansi Islam jika Franka gagal: [[William E. Watson]], salah satu sejarawan yang paling dihormati
{{quote|Jelas ada beberapa pembenaran untuk peringkat Tours-Poitiers di antara peristiwa yang paling jelas di dalam sejarah Franka bila kita menganggap hasil pertempuran menerangkan rekor yang luar biasa dari pembentukan sukses oleh Muslim dari dominasi politik dan budaya Islam di sepanjang timur dan selatan bekas rim Kristen, dunia Romawi. Penaklukan cepat Muslim di Palestina, Suriah, Mesir dan pantai Afrika Utara sampai ke Maroko
Kamp yang terakhir sejarawan Barat percaya bahwa pentingnya pertempuran secara dramatis dibesar-besarkan. Pandangan ini ditandai oleh Alessandro Barbero, yang menulis, "Hari ini sejarawan cenderung mengecilkan arti dari pertempuran Poitiers, yang menunjukkan bahwa tujuan pasukan Arab yang dikalahkan oleh Karl Martell bukan untuk menaklukkan kerajaan Franka,
{{quote|Sejarawan modern telah membangun sebuah mitos yang menghadirkan kemenangan ini sebagai penyelamat Kekristenan Eropa dari Muslim. Edward Gibbon, misalnya, menyebut Karl Martell sebagai penyelamat Kekristenan dan pertempuran di dekat Poitiers adalah sebuah pertemuan yang mengubah sejarah dunia... Mitos ini bertahan dengan baik di
Namun sangat penting untuk dicatat, ketika menilai kehidupan Karl Martell ini, yang bahkan mereka para sejarawan membantah pentingnya pertempuran ini sebagai peristiwa yang menyelamatkan Kekristenan, tidak terbantahkan bahwa Karl sendiri yang memiliki pengaruh besar di sejarah Eropa Barat. Sejarawan modern militer, [[Victor Davis Hanson]] mengakui perdebatan tentang pertempuran ini, yang mengutip baik untuk melawan penempatan makrohistorisnya:
{{quote|Para ulama baru menunjukkan Poitiers, tercatat begitu buruk di dalam sumber-sumber kontemporer, adalah serangan belaka dan dengan demikian konstruk Barat keputusan mitos atau bahwa kemenangan Muslim mungkin lebih baik untuk dominasi suku Franka seterusnya. Yang jelas Poitiers menandai kelanjutan umum pertahanan berhasil Eropa (dari Muslim). Disirami kemenangan di Tours, Karl Martell melanjutkan membersihkan
== Setelah Tours ==
=== Perkenalan ===
Pada dekade berikutnya, Karl memimpin pasukan Franka melawan adipati timur, Bayern dan Alemannia, dan adipati selatan, [[Aquitaine]] dan [[Provence]]. Ia mengalami konflik dengan [[Frisia]] dan [[Sachsen]] di timur laut dan beberapa kali berhasil,
Jadi bukannya berkonsentrasi di penaklukan timur, ia terus memperluas otoritas Franka di barat dan menentang pijakan Emir Córdoba di Eropa di sekitar wilayah Al-Andalus. Setelah kemenangannya di Tours, Karl melanjutkan kampanyenya tahun 736 dan 737 untuk mendorong tentara Muslim lainnya dari pangkalan di Galia setelah mereka berusaha kembali untuk memperluas di sekitar wilayah Al-Andalus.
=== Peperangan tahun 732–737 ===
[[
[[
Di antara kemenangannya tahun 732 dan 735, Karl mengatur kembali Kerajaan [[Bourgogne]], dengan menggantikan sejumlah comte dan adipati dengan pendukung setianya, sehingga memperkuat cengkeramannya di atas tampuk kekuasaan. Karl didesak, atas upaya [[Radbod]], [[Daftar Penguasa Frisia|adipati Frisia]] (719–734), putra Adipati Aldegisel yang menerima [[
Perubahan dinamis
Serangan A.L. Arab ini dipimpin oleh putra Abdul Rahman yang mendarat di [[Narbonne]] pada tahun 736 dan berpindah sekaligus untuk memperkuat [[Arles]] dan pindah ke pedalaman. Karl untuk sementara mengadakan gencatan sejata dengan Hunald dan turun ke benteng-benteng Umayyah di Provençal.
Ia menghancurkan satu pasukan Umayyah di Arles, ketika pasukan tersebut berada di luar kota dan kemudian mengambil kota itu sendiri dengan serangan langsung di depan dan membakarnya sampai habis untuk mencegah penggunaannya kembali sebagai benteng ekspansi Umayyah. Ia kemudian bergerak cepat dan mengalahkan tuan rumah Narbonnea yang berkuasa di Sungai Berre,
Sebuah serangan langsung ke depan, seperti merebut Arles, menggunakan tali dan domba jantan ditambah beberapa katapel, tidak cukup untuk mengambil Narbonne tanpa kehilangan nyawa bagi suku Franka, pasukan Karl merasa ia tidak boleh kalah. Ia juga dapat menyisihkan kota yang kelaparan selama bertahun-tahun agar tunduk, tahun-tahun yang dibutuhkannya untuk mengatur administrasi kerajaan yang akan diperintah oleh ahli warisnya. Selain itu, ia menghadapi oposisi yang kuat dari penguasa regional seperti patrician Maurentius, dari Marseille, yang memberontak melawan pemimpin Franka. Selain itu, adipati Aquitaine Hunald mengancam jalur komunikasi dengan utara, sehingga ia memutuskan untuk mundur dari Septimania dan menghancurkan beberapa benteng (Béziers, Agde, dll). Karena itu ia meninggalkan Narbonne terisolasi dan dipagari, dan putranya akan kembali untuk menaklukkan kota tersebut untuk suku Franka.<ref>{{cite book |last=Lewis |first=Archibald R. |title= The Development of Southern French and Catalan Society, 718–1050 |year= 1965 | publisher= University of Texas Press |location=Austin, TX, USA |isbn=9780292729414 |page= |url=http://libro.uca.edu/lewis/sfcatsoc.htm |accessdate=}}{{page needed|date=August 2015}}</ref>
Yang penting mengenai kampanye-kampanye ini adalah penggabungan Karl, untuk pertama kalinya, kavaleri berat dengan sanggurdi untuk menambah [[Formasi falangs|
Selanjutnya, tidak seperti ayahandanya di Tours, putra Rahman
Putra Abdul Rahman berencana dari sana pindah dari kota ke kota, dan memperkuatnya saat mereka disana, dan jika Karl berharap untuk menghentikan mereka dari membuat wilayah permanen untuk perluasan Kekhalifahan, ia harus mendatangi mereka dimana tidak seperti ayahandanya, yang akan mendikte tempat pertempuran. Semuanya berlangsung seperti yang diharapkannya, sampai Karl tiba meskipun lebih cepat daripada Moor yang menduga bahwa ia dapat memanggil seluruh pasukannya. Namun malangnya bagi putra Rahman, ia menganggap remeh Karl yang percaya bahwa ia akan mengembangkan kavaleri berat sama seperti milik bangsa Muslim.
kekhalifahan percaya itu akan memakan waktu satu generasi,
=== [[Interregnum]] ===
Pada tahun 737, di ujung ekor kampanyenya di Provence dan [[Septimania]], Raja Theuderich IV meninggal. Karl menggelari dirinya sendiri ''maior domus'' dan ''princeps et dux Francorum'', tidak menunjuk seorang raja baru dan tidak ada orang yang mengakui pula. Takhta tetap kosong sampai kematian Karl. Seperti sejarawan [[Charles Oman]] ungkapkan "ia tidak peduli dengan nama dan gelar selama kekuasaan sesungguhnya berada di tangannya."<ref>Oman, Charles, ''The Dark Ages'', p. 297.</ref>
Gibbon mengatakan Karl "cukup senang dengan gelar-gelar Mayor atau Adipati Franka,
Interregnum selama empat tahun terakhir kehidupan Karl, yang lebih damai daripada sebelumnya dan sebagian waktunya dihabiskan untuk rencana administrasi dan pengaturan untuk menciptakan sebuah negara yang lebih efisien. Padahal
Ia mendirikan empat keuskupan di Bayern ([[Keuskupan Agung Salzburg|Salzburg]], [[Keuskupan Regensburg|Regensburg]], [[Keuskupan Freising|Freising]], dan [[Keuskupan Passau|Passau]]) dan memberi mereka Bonifasius sebagai [[Uskup Agung]] dan [[Uskup metropolit|metropolitan]] atas seluruh Jerman timur Rhine, dengan kedudukannya berada di [[Mainz]]. Bonfasius berada di dalam perlindungannya sejak tahun 723 seterusnya; ia menjelaskan kepada sahabat lamanya, Daniel dari Winchester, bahwa tanpanya ia tidak dapat mengurus gerejanya, membela imamnya, maupun mencegah penyembahan berhala. Bonifasiuslah yang jelas-jelas membela Karl atas tindakannya di dalam merebut wilayah gerejawi yang membayar pasukannya ketika memimpin perjalanan ke Tours, sebagai salah satu tindakan yang harus dilakukannya untuk membela Kekristenan.
== Kematian dan transisi di dalam pemerintahan ==
[[
Karl Martell meninggal pada tanggal 22 Oktober 741 di [[Quierzy]] di wilayah yang sekarang adalah [[Aisne]] ''[[Daftar departemen di
Wilayah-wilayahnya dibagikan di antara anak-anaknya
Gibbon menyebutnya sebagai "pahlawan zaman" dan menyatakan "Kekristenan... dihantarkan... oleh seseorang yang jenius dan bernasib baik, Karl Martell."
== Peninggalan ==
Di awal karier Karl Martell, ia memiliki banyak lawan dari dalam negeri dan merasa perlu untuk menunjuk penuntut rajanya sendiri, Clotaire IV. Namun bagaimanapun, dinamika pemerintahan di Frankia telah berubah, tidak ada orang Merovingia yang diperlukan, baik untuk pertahanan atau legitimasi: Karl membegi kerajaannya di antara putra-putranya tanpa oposisi (meskipun ia mengabaikan putranya yang muda [[Bernard dari Saint Quentin|Bernard]]). Di antaranya, ia memperkuat negara Franka dengan konsisten mengalahkan, melalui ahli militer yang unggul, sejumlah negara asing yang bermusuhan yang menerka semua sisi, termasuk bangsa Sachsen non-Kristen, yang nantinya akan ditaklukkan sepenuhnya oleh cucunya, Charlemagne, dan Moors, yang ia hentikan di jalan dominasi benua.
[[
Meskipun ia tidak pernah peduli dengan gelar,
Beberapa dekade kemudian,
Sebagian besar [[Kekaisaran Romawi Barat]] telah jatuh di bawah pemerintahan Karoling, Kaisar Bizantium hampir tidak memiliki kekuasaan di Barat sejak abad ke-6, meskipun Charlemagne, seorang politikus yang sempurna, lebih memilih menghindari pelanggaran terbuka dengan Konstantinopel. Sebuah institusi yang unik di dalam sejarah yang sedang dilahirkan: [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Meskipun [[Voltaire]] yang sinis mengejek nomenklaturnya, mengatakan bahwa Kekaisaran Romawi Suci adalah "tidak Suci maupun Romawi, dan bukan sebuah Kekaisaran," itu merupakan suatu kekuatan politik yang sangat besar untuk sementara waktu, terutama di bawah kekuasaan wangsa-wangsa [[Wangsa Ottonian|Ottonian]] dan [[Wangsa Salier|Salier]] dan juga yang lebih kecil lagi, wangsa [[Wangsa Hohenstaufen|Staufer]]. Ini berlangsung sampai tahun 1806, dimana waktu tersebut tidak berarti. Meskipun cucunya menjadi kaisar pertamanya, "kekaisaran" seperti itu sebagian besar lahir di masa pemerintahan Karl Martell.
Baris 215:
Karl merupakan seorang tokoh yang paling langka di Abad Pertengahan: seorang jenderal strategis yang brilian, yang juga adalah seorang komandan taktis ''par excellence'', yang mampu di dalam panasnya pertempuran mengadaptasikan rencananya kepada pasukan musuh dan dengan gerakannya yang luar biasa dapat mengalahkan mereka berulang kali, terutama ketika di Tours, mereka jauh lebih unggul di dalam jumlah pasukan dan persenjataan seperti yang terjadi di Berre dan Narbonne. Karl memiliki kualitas besar yang menjabarkan kebesaran sejati sebagai komandan militer: ia meramalkan bahaya musuhnya, dan mempersiapkan untuk menghadapi mereka dengan teliti; ia menggunakan tanah, waktu, tempat dan kesetiaan besar pasukannya untuk mengimbangi persenjataan superior dan taktik musuhnya; ketiga, ia mengadaptasi berulang-ulang musuh di medan peperangan, pergeseran untuk mengimbangi serangan yang tak terduga dan yang tak terlihat.
Gibbon, yang mencatat mengenai Karl, bukan hanya ia sendiri di antara sejarawan
{{quote|Kemenangan Karl Martell di Tours ini merupakan salah satu pelepasan sinyal yang telah mempengaruhi kebahagiaan umat manusia selama berabad-abad.|History of the later Roman Commonwealth, vol ii. p. 317.}}
[[
[[
<nowiki>Para sejarawan Jerman sangat memuji Karl dan mereka yakin bahwa ia menyelamatkan Eropa dan Kekristenan dari seluruh
{{quote|sebagai salah satu zaman terpenting di dalam sejarah dunia, yang dimulai
Professor Santosuosso diduga membuat ringkasan Karl yang terbaik ketika ia membicarakan tentang kedatangan Karl untuk menyelamatkan sekutu-sekutu Kristen di Provence, dan mendorong umat Islam kembali ke Semenanjung Iberia selamanya di pertengahan dan akhir tahun 730-an:
{{quote|Setelah membuat pasukan di Saragossa, bangsa Islam memasuki wilayah
Terampil sebagai administrator dan penguasa, Karl menyelenggarakan apa yang akan menjadi pemerintah Eropa abad pertengahan : sebuah sistem keadipatian, setia kepada para baron, comte, adipati dan akhirnya raja, atau di dalam kasusnya, hanya ''maior domus'' dan princeps et dux Francorum. ("[[Mayordomo]], [[Daftar Penguasa Franka|Adipati Franka]]") Koordinasi dekatnya gereja dengan negara memulai pola abad pertengahan bagi pemerintah tersebut. Ia menciptakan apa yang akan menjadi tentara Barat yang pertama berdiri sejak jatuhnya Roma dengan mempertahankan jantung para veteran yang setia di sekeliling dimana ia menyelenggarakan pungutan feodal biasa. Pada intinya, ia
=== Permulaan ''[[Reconquista]]'' ===
{{Further|Reconquista}}
Meskipun membutuhkan dua dekade bagi Franka untuk mendorong seluruh garnisun Arab keluar dari [[Septimania]] dan menyeberangi [[Pirenia]], penghadangan Karl Martell atas serangan wilayah
Putra Karl, [[Pippin yang Pendek|Pippin]] menepati janji ayahandanya dan kembali untuk merebut Narbonne melalui pengepungan
==
[[
[[Victor Davis Hanson]] berpendapat bahwa Karl Martell meluncurkan "perjuangan seribu tahun" di antara [[Infantri berat]] bangsa [[Eropa]] dan [[Kavaleri]] [[Muslim]].<ref name=Hanson01/>{{rp|141–166}} Tentu saja Karl juga adalah bapak dari kavaleri berat di Eropa, karena ia mengintegrasi kavaleri lapis baja berat ke dalam pasukannya. Penciptaan ini akan terus bermanjut di sepanjang pemerintahannya, dan juga putranya, [[Pippin yang Pendek|Pippin]], sampai cucunya, [[Charlemagne]], akan memiliki pasukan terbesar dan terbaik di dunia sejak kejayaan Roma.<ref name=Bennett05/> Bangsa Muslim menggunakan infantri yang serupa, pada Pertempuran Toulouse sebagian besar pasukan infantri mereka adalah infantri ringan. Sampai Abdul Rahman Al Ghafiqi membawa pasukan besar kavaleri Arab dan Berber bersamanya ketika ia mengambil emir Al-Andulus yang membuat pasukan Muslim menjadi kavaleri utama.
Pasukan Karl merupakan pasukan permanen pertama yang berdiri sejak Roma jatuh
Ini adalah inti dari veteran-veteran yang melayaninya secara permanen, dan seperti yang dikatakan Hanson, "menyediakan pasokan tentara yang dapat diandalkan di sepanjang tahun." Sementara budaya Jermanik lainnya, seperti Visigoth atau Vandal, memiliki tradisi bela diri yang dapat dibanggakan, dan Franka sendiri mengerahkan tentara militer musiman, yang hanya bekerja sebagai tentara pada sekitar masa tanaman dan panen. Ini adalah ciptaan Karl dari sebuah sistem dimana ia dapat memanggil tentara yang bergilir di sepanjang tahun yang menjadikan Karolingia sebagai yang pertama dan permanen sejak jatuhnya Roma di barat.
Prestasi militer Karl yang terpenting adalah kemenangan di Tours. Creasy berpendapat bahwa kemenangan Karl "mengawetkan peninggalan kuno dan permata dari peradaban modern." Gibbon menyebut delapan hari
Karl menganalisis apa yang diperlukan baginya untuk menahan kekuatan yang lebih besar dan teknologi yang lebih tinggi (pasukan berkuda Muslim telah mengambil baju besi dan perlengkapan kavaleri berat dari kelas ksatria Sassanid, yang dapat membuat baju ksatria berlapis baja). Ia tidak berani mengirim beberapa penunggang kuda melawan kavaleri Islam, dan pasukannya harus melawan musuh di dalam formasi yang digunakan oleh bangsa [[Yunani Kuno]] untuk menahan jumlah pasukan yang lebih besar dan senjata yang lebih unggul, keberanian, dan kerelaan untuk berkorban demi negara: sebuah falangs. Ia melatih tentara-tentaranya di sepanjang tahun dengan menggunakan sebagian dana gereja, dan beberapa darinya telah ikut dengannya sejak kematian ayahandanya. Veteran-veteran yang berdisiplin tinggi inilah yang membawakannya kemenangan di Tours.
Baris 255:
[[Herbert George Wells]] mengatakan kekalahan yang menentukan Karl Martell bagi umat Islam di dalam bukunya "Short History of the World:
{{quote|Muslim ketika mereka menyeberangi Pirenia
Namun ketika Muslim pertama menyeberangi Pirenia, Aquitaine sebenarnya merupakan sebuah kerajaan mandiri di bawah kekuasaan adipati Eudes dan [[Septimania]] Gothic di luar pemerintahan Franka. Eudes, yang merupakan saingan Karl di selatan, telah melanggar perjanjian perdamaian setelah perang saudara Franka di Neustria dan Austrasia, dan mengumpulkan banyak popularitas dan dukungan Paus atas kemenangannya
[[John H. Haaren]] mengatakan di ''Famous Men of the Middle Ages'':
Baris 264:
Seperti cucunya, [[Charlemagne]], yang akan menjadi terkenal karena gerakannya yang cepat dan tak terduga di dalam kampanyenya, Karl terkenal karena tidak pernah melakukan apa yang telah diperkirakan musuh-musuhnya, dan karena bergerak jauh lebih cepat daripada yang dipercaya lawan-lawannya dapat ia lakukan. Perlu dicatat bahwa bangsa utara tidak memulai penggerebekan Eropa mereka sampai setelah kematian cucu Karl, [[Charlemagne]]. Mereka memiliki kapasitas A.L. untuk memulai penjarahan mereka setidaknya tiga generasi sebelumnya dan pertahanan yang dibangun terhadap serangan balik di darat, namun memilih untuk tidak menantang Karl, putranya Pippin, atau cucunya, Charlemagne.
==
[[John Roberts (sejarawan)|J. M. Roberts]] menyatakan Karl Martell di dalam catatannya atas bangsa Karoling di ''History of the World''nya:<ref>J.M. Roberts (1993) ''History of the World,'' p. 315.</ref>
::(keturunan Karoling) ini membuat Karl Martell, prajurit yang membalikkan bangsa Arab kembali ke Tours, dan pendukung Santo Bonifasius, penginjil Jerman. Ini merupakan peninggalan besar di dalam sejarah Eropa."
Gibbon meringkas peninggalan Karl Martell dengan sangat fasih: "di dalam administrasi melelahkan selama 24 tahun ia memulihkan dan mendukung martabat takhta... oleh aktivitas pejuang yang di dalam kampanye yang sama dapat mengibarkan benderanya di Elbe, Rhone, dan pantai laut."
== Keluarga dan keturunan ==
Karl memiliki kehidupan keluarga yang aktif, seperti yang tertulis di dalam catatan-catatan. Karl Martell menikah dua kali, istri pertamanya adalah [[Rotrude dari Hesbaye|Rotrude]], putri baik [[Lambert (682-781)|Lambert II]], atau [[Liutwin]], Comte Trier. Mereka memiliki keturunan sebagai berikut:
{{colbegin|2}}
* [[Hiltrud]],
* [[Karlmann (Karoling)|Karlmann]],<ref name=Riche93/>{{rp|50}}
* Landrade, atau juga disebut Landres,
* [[Auda dari Prancis|Auda]], juga disebut Aldana atau Alane, dan
* [[Pippin yang Pendek]], juga disebut Pippin,<ref name=Riche93/>{{rp|50}}
{{colend|2}}
yang informasinya lebih lanjut dapat ditemukan di dalam artikel yang sesuai dengan mereka disini. Sebagian besar dari mereka menikah dan memiliki keturunan di dalam pernikahan tersebut, sehingga garis keturunan Karl berlanjut. Misalnya, [[Hiltrud]] menikah dengan [[Odilo dari Bayern|Odilo I]] (seorang [[Daftar Penguasa Bayern|Adipati Bayern]]). Landrade mungkin menikah dengan [[Sigramnus|Sigrand]] (Comte Hesbania) namun istri Sigrand mungkin adalah saudari Rotrude. [[Auda dari Prancis|Auda]] menikah dengan [[Thierry I]] (seorang Comte [[Autun]] dan [[Toulouse]]). Karl menikah yang kedua kalinya dengan [[Swanahild|Swanachild]], dan mereka memiliki seorang anak, [[Grifo]].<ref name=Riche93/>{{rp|50}}
Akhirnya, Karl Martell juga memiliki seorang gundik yang bernama [[Chrotais|Ruodhaid]], dengan siapa ia memiliki keturunan [[Bernard dari Saint Quentin|Bernard]], [[Hieronymus (Karoling)|Hieronymus]], dan [[Remigius dari Rouen|Remigius]], yang kemudian menjadi [[Keuskupan agung Katolik Roma Rouen|Uskup Agung di Rouen]].
== Referensi dan catatan ==
{{reflist}}
== Lihat juga ==
* [[Kelompok Charles Martel]]
== Pranala luar ==
{{NIE Poster|year=1905}}
{{Portal|Crusades}}
* [http://www.saudiaramcoworld.com/issue/199302/the.arabs.in.occitania.htm Ian Meadows, "The Arabs in Occitania"]: A sketch giving the context of the conflict from the Arab point of view.
* http://www.standin.se/fifteen07a.htm ''Poke's edition of Creasy's "15 Most Important Battles Ever Fought According to Edward Shepherd Creasy" Chapter VII. The Battle of Tours, A.D. 732.''
* Richard Hooker, [http://www.wsu.edu:8080/~dee/ISLAM/UMAY.HTM "Civil War and the Umayyads"]
* [http://www.lbdb.com/TMDisplayBattle.cfm?BID=250 "Leaders and Battles Database"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20020128121614/http://www.lbdb.com/TMDisplayBattle.cfm?BID=250 |date=2002-01-28 }}
* Robert W. Martin, [http://militaryhistory.about.com/b/a/118230.htm "The Battle of Tours is still felt today"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051018154547/http://militaryhistory.about.com/b/a/118230.htm |date=2005-10-18 }}, from [[About.com]]
* [http://www.fordham.edu/halsall/source/732tours.html Medieval Sourcebook: Arabs, Franks, and the Battle of Tours, 732]
* [http://www.fordham.edu/halsall/source/732tours.html Arabs, Franks, and the Battle of Tours, 732: Three Accounts] from the [[Internet Medieval Sourcebook]]
* [http://www.fordham.edu/halsall/source/g2-martellet.html Medieval Sourcebook: Gregory II to Charles Martel, 739]
* [http://fmg.ac/Projects/MedLands/FRANKSMaiordomi.htm#_Toc143752561 Medieval Lands Project]
* {{Cite EB1911|wstitle=Charles Martel |short=x}}
{{S-start}}
Baris 288 ⟶ 325:
[[Kategori:Mayordomo]]
[[Kategori:Penguasa Kekaisaran Karoling]]
[[Kategori:Wangsa Karoling]]
|