Kopi mandailing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: pembersihan kosmetika dasar
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 5:
== Sejarah ==
 
Tahun 1833 [[Kolonial Belanda]] memasuki daerah Mandailing melalui Pelabuhan Natal, [[Natal, Mandailing Natal]], ekonomi kopi mulai sejak tahun 1835 Kolonial Belanda mendatangkan bibit kopi dari [[Jawa]] oleh perusahaan NHM milik Raja Willem 1 dan Melakukan pembibitan di [[Tano Bato, Panyabungan Selatan, Mandailing Natal]] tahun 1840. Melalui sistem Tanam Paksa, bibit itu kemudian disebar ke daerah [[Mandailing]] seperti ke [[Pakantan, Mandailing Natal]] dan daerah [[Kabupaten Tapanuli Selatan|Angkola]]. Tahun 1848 tercatat ada 2.800.000 batang kopi dengan produksi biji kopi sebanyak 9,3 ton. Hasil kopi dikumpulkan di gudang Belanda di Tano bato, kemudian dibawa ke pelabuhan Natal melalui jalan darat via [[Tapus, Lingga Bayu, Mandailing Natal]]. Dalam pengangkutan, Kolonial Belanda memamfaatkan warga pribumi dengan cara dipikul dari Tanobato ke Pelabuhan Natal yang memakan waktu 15 hari perjalanan pulang-pergi. Tahun 1886, jalur pengangkutan kopi dialihkan dari Pelabuhan Natal ke Pelabuhan [[Sibolga]].<ref name= pelindo/>
 
== Pasar internasional ==