Kyoto

kota di Jepang
Revisi sejak 12 Juni 2006 19.35 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Adding: ca:Kyoto)

Kyoto Sound dengarkan. (bahasa Jepang: 京都市; Kyōto-shi) adalah kota dengan banyak situs-situs bersejarah di Jepang. Kyoto mempunyai penduduk sebesar 1,5 juta jiwa. Kyoto merupakan ibu kota Prefektur Kyoto, serta merupakan bagian dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.

Kuil Kinkaku-ji

Ibu kota istana (bahasa Jepang: 都城, Tojo) yang bernama Heian-kyo (bahasa Jepang: 平安京, ibu kota zaman Heian) ditetapkan sebagai ibu kota Jepang di tahun 974. Sebagai ibu kota (bahasa Jepang: 都, Miyako), tempat ini kemudian menjadi pusat pemerintahan dan budaya Jepang. Pada zaman itu, Kyo no Miyako (京の都) adalah kata benda yang umum digunakan untuk menyebut "ibu kota" yang berubah arti menjadi nama tempat, sehingga kota ini lalu dikenal sebagai Kyoto (京都).

Pada zaman dulu, Kyoto juga sering disebut sebagai Kyoraku (京洛), Rakuchu (洛中) atau Rakuyo (洛陽). Penamaan ibu kota dengan cara seperti ini mengikuti kekaisaran Tiongkok yang pada waktu itu mempunyai ibu kota di Rakuyo (洛陽). Oleh karena itu, kata benda "pergi ke Kyoto" disebut Jokyo (上京) atau Joraku (上洛). Setelah ibu kota pindah ke Tokyo, kedua istilah ini juga mengalami perubahan arti, hanya Joraku suru yang berarti "pergi ke Kyoto" bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota lain (termasuk Tokyo).

Sejarah

Sejarah Kyoto dimulai sejak Kaisar Kanmu (kaisar Jepang ke-50) memindahkan ibu kota dari Nagaoka-kyo ke Heian-kyo. Alasannya, penanggung jawab pembangunan Nagaoka-kyo yakni seorang aristokrat bernama Fujiwara Tanutsugu tewas dibunuh. Cerita lain mengatakan bahwa ibu kota harus dipindahkan untuk mengatasi pengaruh agama Buddha di Nara yang kekuatannya terpusat di sejumlah kuil-kuil yang disebut Nanto-jiin(南都寺院). Penjelasan lain mengatakan bahwa ibu kota perlu dipindahkan dari ibu kota kekaisaran milik garis keturunan Kaisar Tenmu ke ibu kota baru untuk kaisar dari garis keturunan Kaisar Tenji.

Heian-kyo dibangun dengan sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip Feng shui. Kyoto dikelilingi gunung-gunung di empat penjuru angin. Di sebelah timur terdapat sungai Kamogawa, di sebelah barat terdapat sungai Katsuragawa yang berliuk-liuk mengalir ke sebelah selatan. Istana didirikan di tengah kota dan wilayah kota dibagi-bagi ke dalam blok-blok berbentuk persegi empat meniru model ibu kota istana model Tiongkok. Di tengah-tengah kota terdapat jalan raya utara-selatan yang bernama Suzaku-Oji yang sekarang menjadi Jalan Senbon-dori. Tepat di sebelah utara menjulang Gunung Funaoka.

Sejalan dengan sistem politik Ritsuryo-sei zaman Heian yang tidak dipraktekkan dan cuma tinggal nama, ekonomi pun berkembang dengan pesat. Pusat kota berada di sekitar Sungai Kamogawa dan Daidairi-Gosho.

Di zaman Kamakura, bisa dikatakan peran Kyoto sebagai kota pusat pemerintahan mulai memudar karena pusat kekuasaan politik pindah ke Kamakura, tapi peran Kyoto sebagai pusat ekonomi semakin menguat.

Perang Jokyu yang dimenangkan keshogunan Kamakura Bakufu membuka kesempatan bagi pemerintah Bakufu untuk membangun kantor pemelihara keamanan di Kyoto yang disebut Rokuhara Tandai yang dimaksudkan untuk mengawasi kegiatan kaum bangsawan istana.

Di zaman Kamakura periode akhir, shogun Ashikaga Takauji menghancurkan Rokuhara Tandai. Setelah kejatuhan pemerintah Bakufu, Kaisar Go-daigo memulai sistem pemerintahan yang disebut Kemnu-no-Shinsei, yakni pemerintah yang langsung dipimpin oleh kaisar.

Sistem pemerintahan baru mengundang ketidakpuasan kalangan Samurai. Shogun Ashikaga Takauji memberontak melawan kaisar dan membangun Dinasti Utara yang menandai dimulainya zaman Dinasti Utara-Dinasti Selatan yang diwarnai perang perebutan kekuasaan secara berkali-kali.

Dinasti Selatan akhirnya mengalami kemunduran. Memasuki zaman Muromachi, pemerintah Muromachi Bakufu kembali menetapkan Kyoto sebagai ibu kota pusat pemerintahan. Pada saat yang bersamaan, Kyoto mencatat pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pada zaman ini lahir tradisi pemerintahan kota oleh warga kota yang dimulai oleh pengusaha sukses yang berpengaruh.

Shogun Ashikaga Yoshimitsu mendirikan rumah kediaman mewah yang bernama Hana-no-Gosho di wilayah Kitakoji Muromachi (sekarang termasuk wilayah Kamigyo-ku di Kyoto). Sayangnya, Hana-no-Gosho yang merupakan tempat tinggal keluarga shogun Ashikaga Yoshimitsu terbakar habis semasa Perang Onin tahun 1467-1477. Shogun Ashikaga Yoshimitsu juga dikenal sebagai Muromachi-dono (bahasa Indonesia berarti "Tuanku Muromachi"), karena beliau tinggal di Kitakoji Muromachi.

Semasa Perang Onin yang mengawali zaman Sengoku, sebagian besar kota sudah habis terbakar. Kyoto semakin terpuruk setelah berulang kali dilanda peperangan.

Pada zaman Sengoku, Kyoto dijadikan kota perbentengan. Kamigyo dan Shimogyo dipisahkan oleh parit pertahanan yang diberi nama O-kamai (御構). Parit digali mengelilingi masing-masing wilayah untuk memisahkan Kamigyo yang dikuasai Pasukan Timur (Higashi-gun) dan Shimogyo yang dikuasai pasukan Barat (Nishi-jin). Kedua wilayah ini dipisahkan oleh ladang-ladang dan dihubungkan oleh jalan yang bernama Muromachi-dori.

Di bawah perlindungan Oda Nobunaga dan Toyotomi Hideyoshi serta berkat kerja keras warga kota yang berpengaruh, Kyoto berusaha bangkit dari keterpurukan. Khususnya di bawah pimpinan Toyotomi Hideyoshi, pembangunan kembali ibu kota dilakukan dalam skala besar. Pada saat itu Toyotomi Hideyoshi membangun rumah kediaman resmi yang disebut Jurakudai, kompleks kediaman kaum Samurai dan wilayah khusus untuk kuil-kuil agama Buddha yang sebelumnya tersebar di banyak tempat. Toyotomi Hideyoshi juga memperbaiki istana kaisar dan membangun tempat kediaman para aristokrat. Sampai saat ini, tata kota yang terencana rapi masih bisa dilihat di sana-sini.

Walaupun di abad ke-17, pusat pemerintahan dipindahkan ke Edo, peran Kyoto sebagai "ibu kota" tidaklah berubah. Kyoto malah semakin makmur sebagai kota pusat ekonomi dan perdagangan menempati urutan ke tiga setelah Edo dan Osaka, sedangkan penduduk bertambah hingga mencapai setengah juta orang.

Prefektur Kyoto didirikan setelah zaman restorasi Meiji. Sejak itu, Kyoto dibagi dua menjadi wilayah Kamigyo-ku dan Shimogyo-ku. Pada tahun 1889, wilayah Kamigyo-ku dan Shimogyo-ku digabung membentuk kota Kyoto (Kyoto-shi) yang berada di bawah yurisdiksi Prefektur Kyoto.

Sekarang ini, kota lama "Kyoto" yang telah melegenda sejak sebelum zaman Edo bisa dikatakan hanya menempati sebagian dari daerah dalam kota Kyoto (Kyoto-shi). Kyoto telah menjadi semakin luas karena merupakan hasil penggabungan kota-kota dan desa-desa yang ada di sekitarnya. Walaupun kota Kyoto yang ada sekarang berbeda dengan Kyoto zaman dulu, secara umum jika orang menyebut "Kyoto" maka yang dimaksudkan adalah kota Kyoto (Kyoto-shi).

Universitas di Kyoto

Kyoto dikenal sebagai kota pelajar di Jepang. Di Kyoto terdapat lebih dari 37 universitas dan akademi. Tiga universitas terbesar dan paling terkenal yang ada di Kyoto adalah Universitas Kyoto, Universitas Doshisha dan Universitas Ritsumeikan. Universitas Kyoto yang dianggap sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang paling prestisius di Jepang telah menghasilkan beberapa penerima hadiah Nobel.

Transportasi

Kyoto dapat dicapai dengan kereta Shinkansen, dua jam lebih dari Tokyo dan sekitar 15 menit dari Osaka. Jaringan kereta JR, Keihan, Hankyu, dan Kintetsu menghubungan Kyoto dengan kota-kota lain di daerah Kansai.

Kereta ekspress JR Haruka menghubungkan Bandar Udara Internasional Kansai dengan Stasiun JR Kyoto.

Kereta bawah tanah, bis kota, dan taksi adalah pilihan transportasi di dalam kota Kyoto.

Tempat-tempat wisata

 
Kuil Ginkaku-ji
 
Kiyomizudera di musim Sakura
 
Taman batu kerikil di kuil Ryoanji

Kyoto yang sarat dengan peninggalan budaya merupakan tujuan pariwisata budaya paling utama di Jepang. Kyoto juga selalu indah sepanjang tahun, salju di musim dingin, mekarnya bunga Sakura di musim semi, bukit-bukit yang sejuk di musim panas, dan pemandangan warna-warni daun musim gugur.

Distrik

Kyoto mempunyai 11 distrik (ku):

Demografi

Hingga 2003, kota Kyoto mempunyai jumlah penduduk sebesar 1.466.163 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 2.402,68 orang per km². Total luas wilayahnya adalah 610,22 km².

Kota kembar

Kyoto mempunyai hubungan kota kembara dengan:

Pranala luar