Menteng 31 adalah sebutan untuk perkumpulan pemuda yang bermarkas di Asrama Angkatan Baru Indonesia atau kini dikenal dengan Gedung Joang '45.[1] Aksi mereka yang cukup dikenal adalah peristiwa penculikan Soekarno-Mohammad Hatta yang lalu dicatat sebagai Peristiwa Rengasdengklok.[1]

Menteng 31
Tanggal pendirian1942
Tanggal pembubaran1943
Kantor pusatAsrama Angkatan Baru Indonesia (Gedung Joang '45)
Lokasi
  • Jakarta, Indonesia
Tokoh penting
Sukarni, DN Aidit, Adam Malik, Chaerul Saleh

Sejarah pembentukan dan pergerakan sunting

Awalnya perkumpulan ini terbentuk karena bantuan pihak kolonial Jepang, namun tujuan pemuda Menteng 31 kemudian beralih menjadi pendukung kemerdekaan Republik Indonesia.[1]

Markas pemuda Menteng 31 dikenal sebagai Asrama Menteng 31 digunakan sebagai tempat merancang aksi dan memberikan pendidikan politik kebangsaan bagi para pemuda yang revolusioner. Senior mereka yang lebih tua seperti Soekarno memberikan pelajaran ilmu politik. Sementara itu Mohammad Hatta mengajar ekonomi dan Mohammad Yamin memberikan pelajaran sejarah.[1]

Peristiwa Rengasdengklok sunting

Peristiwa Rengasdengklok terjadi saat anggota Menteng 31 yaitu, Soekarni, Wikana, D. N. Aidit dan Chaerul Saleh menculik Soekarno dan Moh. Hatta ke daerah Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh janji Kekaisaran Jepang yang mengatakan bahwa Indonesia akan dimerdekakan dari Kekaisaran Jepang dan para Generasi Tua yang setuju dengan Kekaisaran Jepang yang akan memberi kemerdekaan tapi dalam waktu yang kurang cepat. Generasi Muda seperti para anggota Menteng 31 tidak setuju dan menginginkan kemerdekaan lebih cepat sehingga mereka menculik Soekarno beserta Moh. Hatta agar tidak terpengaruh janji Jepang beserta para Generasi Tua.

Anggota sunting

Pranala luar sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Siapa Pemuda Menteng 31?, Kompas. Akses: 27 Agustus 2022.