Palin Sutan Alamsyah
Palin Sutan Alamsyah adalah seorang birokrat pemerintah Hindia-Belanda yang setelah kemerdekaan Indonesia menjabat sebagai Kepala Luhak (sekarang Bupati) Tanah Datar, Sumatra Barat dari 8 Oktober 1945 sampai awal Januari 1946.
Palin adalah anak dari pasangan Pasir Dt. Maharadjo dan Ida asal Pandai Sikek. Ia mengawali kariernya sebagai juru tulis di District Sawahlunto pada 1914. Selanjutnya, ia pernah menjabat sebagai asisten demang di beberapa daerah, yakni di Koto Baru Simalanggang (1920), Mungkar (1921–1925),[1] Payakumbuh (September 1925–1933), Padang Panjang (1933–1935), dan (Sungai Dareh 1935–1936). Pada 1936, ia diangkat sebagai Demang Padang Panjang dan Batipuh X Kota.[2][3][4]
Muhammad Thahir Samad mengenang, sedari muda Palin dekat dengan berbagai lapisan rakyat. Ia dapat mendekati rakyat lewat permainan ceki. Ia bermain ceki dengan para kepala nagari dan ninik mamak, pegawai bawahannya, pegawai instansi-instansi lain, pedagang-pedagang pasar, serta dengan orang-orang Cina.[2]
Referensi
- ^ https://khastara.perpusnas.go.id/uploads/opac/938310_Sinar_Sumatra_1925_06_09_001.pdf
- ^ a b Mangkuto, Muhammad Thahir Samad gelar Datuk Rajo (1986). Autobiografi Muhammad Thahir Samad gelar Datuk Rajo Mangkuo dan Ny. Djamari Amin selaku perintis kemerdekaan. Departemen Sosial R.I., Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan, Proyek Pembinaan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan.
- ^ Hamka (2020-04-24). Kenang-Kenangan Hidup (dalam bahasa Melayu). Gema Insani. ISBN 978-602-250-743-7.
- ^ Kahin, Audrey R. (2005). Dari pemberontakan ke integrasi Sumatra Barat dan politik Indonesia, 1926-1998. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-519-5.