Roland TR-808

mesin drum analog Roland Corporation

Roland TR-808 Rhythm Composer, biasanya dikenal sebagai TR-808 atau 808 saja, adalah mesin drum yang diproduksi oleh Roland Corporation pada tahun 1980 sampai 1983. Alat ini merupakan salah satu mesin drum pertama yang memungkinkan penggunanya untuk memprogram ritme selain memainkan pola bawaan yang telah tersedia. Tidak seperti pesaingnya pada saat itu, Linn LM-1 yang lebih mahal, 808 menghasilkan suara menggunakan sintesis analog dibandingkan memutar suara sampel.

Roland TR-808
Panel depan TR-808: kotak hitam dengan deretan tombol berwarna.
Panel depan TR-808
PembuatRoland
Tanggal perilisan1980–1983
Harga$1.195 USD
£765 GBP
¥150.000 JPY
Spesifikasi
Polifoni12
Timbre12
Tipe penyintesisAnalog subtraktif
Memori penyimpanan64 pola, 768 panjang ketukan
EfekKontrol volume, penyesuaian nada, dan pengaturan attack/decay pada beberapa preset suara
Input/output
Kibor16 tombol pola

Diluncurkan ketika musik elektronik belum dianggap umum, TR-808 mendapat berbagai kritikan karena suara drumnya yang tidak realistis dan dianggap sebagai produk gagal. Setelah dibuat sekitar 12.000 unit, Roland menghentikan produksi 808, lalu digantikan oleh TR-909 pada tahun 1983. Selama tahun 1980-an, 808 menarik perhatian para musisi underground karena harganya yang terjangkau, mudah digunakan, dan memiliki suara-suara yang istimewa, khususnya drum bass yang dalam/rendah. Alat ini menjadi pondasi awal dari genre musik dansa elektronik dan hip hop. TR-808 turut digunakan pada lagu-lagu populer seperti "Sexual Healing" oleh Marvin Gaye dan "Planet Rock" oleh Afrika Bambaata dan Soulsonic Force.

808 akhirnya lebih sering digunakan pada lagu-lagu populer daripada mesin drum lainnya. Kepopulerannya terutama pada musik hip hop, telah menjadikannya sebagai salah satu penemuan yang paling berpengaruh dalam musik populer, sebanding dengan Fender Stratocaster pada musik rock. Preset suara 808 biasanya disertakan pada perangkat lunak musik (seperti DAW) dan mesin drum modern.

Pengembangan

Pada akhir 1960-an, Hammond Organ Company merekrut musisi dan teknisi Amerika Don Lewis untuk mendemonstrasikan produk-produknya, termasuk organ elektronik dengan mesin drum bawaan yang dirancang oleh perusahaan Jepang Ace Tone. Pada saat itu, mesin drum paling sering digunakan untuk menemani organ rumahan. Alat tersebut tidak memungkinkan penggunanya untuk memprogram ritme sesuai keinginan pengguna,[1] tetapi didalamnya sudah dilengkapi beberapa pola ritme bawaan seperti bossa nova.[2][3] Lewis dikenal karena penampilannya menggunakan instrumen elektronik yang ia modifikasi sendiri, beberapa dekade sebelum populernya instrument hacking melalui pembengkokan sirkuit (circuit bend). Ia memodifikasi besar-besaran mesin drum Ace Tone, lalu menciptakan ritme sendiri dan menghubungkan mesin drum melalui pedal expression organnya untuk menonjolkan aksen perkusi.[1]

TR-808 adalah sebuah karya seni. Alat ini adalah seni permesinan, yang dibuat dengan sangat indah. Jika anda berpikir tentang apa yang ada di dalamnya, jika anda melihat diagram sirkuitnya, dan anda melihat bagaimana insinyur Roland yang tak dikenal, memanfaatkan teknologi yang sangat terbatas, hal itu tidak bisa dipercaya. Anda melihat diagram sirkuitnya seperti melihat notasi orkestra, Anda berpikir, bagaimana mereka bisa menghasilkan ide ini? Ini brilian, ini adalah sebuah mahakarya.

Robert Henke, musisi dan co-creator Ableton Live[4]

Presiden dan pendiri Ace Tone Ikutaro Kakehashi mulai mendekati Lewis, karena ia ingin mengetahui bagaimana caranya Lewis merancang suara yang ia inginkan menggunakan mesin yang dirancang Kakehashi.[1] Pada tahun 1972, Kakehashi mendirikan Roland Corporation, dan merekrut Lewis untuk membantunya merancang mesin drum.[1] Pada akhir 1970-an, mikroprosesor muncul dalam sequencer[5] seperti Roland MC-8 Microcomposer,[6] dan Kakehashi menyadari bahwa mikroprosesor dapat digunakan untuk memprogram mesin drum.[5] Pada tahun 1978, Roland merilis CompuRhythm CR-78,[6] mesin drum pertama yang memungkinkan para penggunanya dapat membuat, menyimpan, dan memutar ulang pola ritme yang diprogram mereka sendiri.[5]

Dengan mesin drum berikutnya, TR-808, Roland berkeinginan untuk mengembangkan mesin drum untuk pasar profesional, dengan harapan bahwa alat ini akan digunakan untuk membuat demo.[7] Konsepnya adalah untuk membuat "penyintesis drum" yang memungkinkan pengguna dapat mengubah parameter seperti menyetel suara dan mengatur ADSR (attack, decay, sustain, release), serta membuat pola ritme sesuai keinginan.[8] Meskipun para teknisi bertujuan untuk menirukan suara perkusi nyata pada mesin drum, biaya memori komputer yang mahal mendorong mereka untuk merancang perangkat keras yang menghasilkan suara tanpa menggunakan sampel (rekaman suara). Kakehashi sengaja membeli transistor cacat yang menciptakan suara khas mesin yang "mendesis".[9] Kepala teknisi Makoto Muroi mendedikasikan desain sirkuit suara analog kepada "Pak Nakamura" dan perangkat lunak kepada "Pak Matsuoka".[5]

Fitur dan suara

808 menghasilkan suara yang meniru perkusi akustik: drum bass, snare, konga, handclap, marakas, cowbell, simbal, tom-tom, clave, dan hi-hat (terbuka dan tertutup).[10] Suara mesin drum ini dihasilkan menggunakan sintesis analog, bukan dari sampel rekaman; adapun TR dalam nama TR-808 adalah singkatan dari "Transistor Rhythm".[11] Pengguna dapat memprogram hingga 32 pola menggunakan step sequencer,[5] dengan panjang hingga 768 ketukan,[12] serta dapat menempatkan aksen (penjelas suara) per ketukan suara. Aksen merupakan fitur yang juga diperkenalkan pada CR-78.[5] Pengguna juga dapat mengatur tempo[5] dan birama, termasuk birama yang tidak wajar seperti 54 dan 78.[13]

808 adalah mesin drum pertama yang memungkinkan penggunanya dapat memprogram trek perkusi dari awal hingga akhir, lengkap dengan break dan drumroll.[14] Mesin ini memiliki pengaturan volume dan audio output (keluaran audio) pada setiap suaranya, dan port sinkronisasi DIN (pendahulu MIDI) untuk menyinkronkan 808 dengan perangkat lain melalui Digital Control Bus, yang pada saat itu dianggap sebagai terobosan baru.[5] Terdapat juga 3 output yang berfungsi untuk menyambungkannya dengan penyintesis atau perangkat lainnya.[15]

Suara yang dihasilkan TR-808 tidak menyerupai perkusi asli,[2][7] digambarkan sebagai "bunyian kaku dan hipnotis",[7] "robotik",[9] "spacey",[3] "seperti mainan" serta "futuristik".[2] Majalah Fact menuliskan bahwa 808 memiliki kombinasi "nada synth dengan derau putih (white noise)... lebih mirip dengan suara bising yang berasal dari BBC Radiophonic Workshop [daripada] susunan ritme yang tepat".[10] Mesin drum ini terkenal karena suara drum bass yang kuat, terdiri dari osilator sinus, filter low-pass, dan amplifier yang dikontrol tegangan.[16] Kontrol decay drum bass memungkinkan penggunanya untuk memperpanjang suara, serta menciptakan frekuensi rendah yang sedikit merata sepanjang suara dimainkan.[16] Menurut New Yorker, "Bukanlah sebuah produk rekayasa mesin melainkan sebuah kekuatan alam, suara subsonik yang dahsyat ini menjadi apa yang orang maksud ketika mereka menyebut '808'."[9]

Perilisan

TR-808 diluncurkan pada tahun 1980 dengan harga US$1.195 ($3.634 tahun 2024).[10] TR-808 dibuat sebagai suksesor dari CR-78, dengan arahan dari Tadao Kikumoto.[17] Roland menujukan pemasaran TR-808 sebagai pilihan alternatif dari Linn LM-1, besutan Linn Electronics, yang menggunakan sampel suara drum asli.[10] 808 sendiri memiliki ciri khas suara yang simpel dan sintetik; pada saat itu musik elektronik belum menjadi umum, dan banyak produser dan musisi yang menginginkan mesin drum dengan suara drum realistis.[7][10] Majalah Contemporary Keyboard menuliskan ulasan positif, yang memprediksi bahwa mesin ini akan menjadi "standar mesin ritmik di masa depan".[14]

Terlepas dari para pengguna pertamanya,[10] pada waktu itu 808 dianggap sebagai produk gagal[12] dengan kurang dari 12,000 unit yang terjual.[18] Roland mengakhiri produksinya pada tahun 1983[2] setelah adanya pembaruan semikonduktor, sehingga mustahil untuk menggunakan kembali transistor cacat yang menjadi unsur penting pada mesin ini.[9][19]

Penggunaan populer

Meskipun 808 gagal dalam pemasaran, mesin ini kemudian sangat berpengaruh terhadap musik populer dan akhirnya digunakan lebih sering pada rekaman-rekaman lagu hit dibandingkan mesin drum lainnya.[20] Roland menyebutkan bahwa penampilan pertama 808 pada live performance dilakukan oleh grup musik elektronik Jepang Yellow Magic Orchestra dengan lagu "1000 Knives" pada tahun 1980.[3][21] Sedangkan rekaman lagu pertama yang menggunakan 808 dirilis pada tahun 1981, ditandai dengan perilisan album "BGM" oleh Yellow Magic Orchestra[22] dan lagu "Nobody Told Me" oleh The Monitors.[11] Pada tahun 1982, musisi R&B Amerika Marvin Gaye merilis singel hit pertamanya yang menggunakan 808, "Sexual Healing".[3] Gaye tertarik pada TR-808 karena ia dapat menggunakannya untuk membuat musik tanpa bantuan musisi atau produser lain.[9] Drummer Hal Blaine menyebutkan bahwa TR-808 membuatnya berkecil hati, karena alat ini dapat melakukan ketukan dan ritme yang tak dapat ia lakukan dengan drumnya.[23]

 
Afrika Bambaataa (kiri) dan Soulsonic Force merilis lagu "Planet Rock", salah satu singel hit pertama mereka yang menggunakan 808.

Seiring berjalannya waktu, Roland menghentikan produksi 808 pada tahun 1983, menjadikannya sebagai barang yang biasa ditemukan di pasar loak, dengan harga dibawah $100.[10] Karena kemudahan penggunaan,[7] keterjangkauan, dan suaranya yang unik, menjadikannya sebagai kebanggaan para musisi dan produser underground.[10] TR-808 menjadi titik awal dari pengembangan aliran musik elektronik dan hip hop.[3] Pada tahun 1982, Afrika Bambaataa dan Soulsonic Force merilis singel mereka bertajuk "Planet Rock", yang menggunakan TR-808 untuk membuat suara perkusi futuristik yang aneh, tetapi menjadikannya sangat populer di lantai dansa".[24] Lagu ini mengindikasikan perkembangan musik elektronik dan hip hop[25] termasuk subgenre Miami bass dan Detroit techno, serta turut mempopulerkan 808 sebagai "elemen dasar dari suara futuristik".[3]

808 kemudian digunakan oleh para musisi hip hop seperti Run-DMC, LL Cool J, dan Public Enemy.[9] 808 sendiri telah digambarkan sebanding dengan hip hop, seperti halnya gitar Fender Stratocaster, yang mempengaruhi perkembangan musik rock.[26][27][28] Keberadaan drum bass 808 menjadi sangat penting, bahkan Hank Shocklee (personel Bomb Squad) menyatakan bahwa "bukan hip hop namanya kalau tidak ada suara drum bass [808]".[9] New Yorker menuliskan bahwa "getaran suara drum bass 808, membahana di sekitar jalan-jalan Oakland, Bronx, dan Detroit, yang menjadikannya bagian dari DNA budaya Amerika".[9] Bahkan setelah 808 tidak digunakan oleh produsen hip hop pantai timur pada 1990-an, keberadaanya tetap menjadi pokok dari hip hop selatan.[10]

Penyimpanan pola 808 yang terbatas mendorong musisi untuk menerobos batasannya; Majalah Slate mendeskripsikan 808 sebagai "taman bermain untuk penemuan dan kreativitas".[7] Para musisi memanipulasi suara drum bass untuk menghasilkan suara baru,[7] seperti pada lagu "Set it Off" (1984), produser Strafe menggunakan drum bass 808 untuk meniru suara 'uji coba nuklir di bawah tanah'.[9] Produser Rick Rubin mempopulerkan teknik memperpanjang decay drum bass 808 dan menyetelnya ke nada yang berbeda-beda untuk membuat bassline.[29] Pada lagu "Paul Revere", Beastie Boys memutarbalikkan suara rekaman 808, sehingga menghasilkan suara perkusi yang terdengar terbalik (backwards).[30]

TR-808 juga banyak digunakan pada musik selain hip hop, seperti pada lagu Whitney Houston, I Wanna Dance With Somebody (Who Loves Me)", pada tahun 1984.[31] Dalam film konser Talking Heads yang berjudul Stop Making Sense tahun 1984, penyanyi David Byrne mempersembahkan lagu "Psycho Killer" dengan iringan gitar akustik bersama 808,[32] untuk menghasilkan suara yang terdengar seperti "suara tembakan".[33]

 
808 terus digunakan dalam perhelatan musik populer; misalnya rapper Kanye West (depan) menggunakan 808 di setiap lagunya pada album 808s & Heartbreak.

Di Inggris, 808 dipopulerkan oleh grup musik elektronik 808 State, (nama grup musik tersebut diambil dari nama TR-808).[10] Graham Massey, anggota dari 808 State berkata, "Alat-alat Roland mulai menjadi semacam bahasa Esperanto dalam musik. Seluruh dunia mulai tidak terpisahkan dengan teknologi ini, dan ada yang istimewa darinya — anda bisa melampaui musik daerah anda dengan alat ini." [2] Dengan munculnya musik rave (pendahulu acid house), 808 menjadi suara yang 'familiar' di radio Inggris.[3]

Rapper Kanye West menggunakan 808 di setiap lagunya pada album 808s & Heartbreak (2008)[34] yang digambarkan oleh majalah Slate sebagai "surat cinta eksplisit untuk 808".[7] Banyak musisi yang telah menggunakan 808, seperti Bassnectar, Damon Albarn, Diplo, Fatboy Slim, David Guetta,[35] dan New Order.[3] Nama 808 juga disebut-sebut dalam lirik lagu dari Beastie Boys, OutKast, Kelis, T.I., Lil Wayne, Britney Spears, Beyoncé, R. Kelly,[3] dan Robbie Williams.[10] Drum bassnya telah digunakan sebagai suara 'detak jantung' dalam lagu-lagu Madonna, Rihanna, dan Kesha.[10]

808 adalah salah satu penemuan paling berpengaruh dalam musik populer.[29][7] Pada tahun 2019, majalah DJMag menulis bahwa TR-808 "mungkin mesin drum yang paling banyak digunakan dalam 40 tahun terakhir".[8] Sampel suara 808 umumnya dimasukkan dalam perangkat lunak musik dan telah menginspirasi berbagai penyintesis klon.[36][2]

Peninggalan

 
Roland TR-08, 808 dengan bentuk mini yang dirilis pada tahun 2017

Pada tahun 1983, TR-808 digantikan oleh TR-909, mesin drum Roland yang pertama kali menggunakan sampel. Sama seperti 808, 909 berpengaruh pada musik populer, terutama pada genre techno, house, dan acid house.[12] Roland turut memasukkan sampel suara 808 pada mesin drum selanjutnya, termasuk Groovebox pada 1990-an,[12] TR-8 pada 2014,[24] dan TR-8S pada 2018.[37] Pada tahun 2017, Roland merilis TR-08, mesin drum digital replika 808 berbentuk mini yang menampilkan layar LED, koneksi MIDI dan USB, kontrol sequencer yang diperluas, dan disertai speaker internal.[38] Roland turut merilis emulator perangkat lunak resmi pertama 808 dan 909 pada 2018.[39] Perusahaan Behringer yang sering memproduksi penyintesis klon, juga membuat klon TR-808 dengan nama Behringer RD-8.[40] Selain yang telah disebutkan, masih ada beberapa klon mesin drum lainnya yang terinspirasi dari 808.[41]

Pada tanggal 8 Agustus 2020, Roland merayakan ulang tahun 808 yang ke-40 tahun yang kemudian disebut sebagai 808 Day, dengan menyuguhkan video dokumenter 808 bersama beberapa seniman, dan wawancara eksklusif dengan Tadao Kikumoto, yang menjadi tokoh penting dari tim pengembangan dan penelitian Roland sekaligus pencetus ide pembuatan TR-808 serta beberapa produk populer lain, seperti DR-55, TR-606, TB-303, dan MC-202.[42][43]

Referensi

  1. ^ a b c d Wolbe, Trent (30 Januari 2013). "How the 808 drum machine got its cymbal, and other tales from music's geeky underbelly". The Verge. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  2. ^ a b c d e f Beaumont-Thomas, Ben (6 Maret 2014). "The Roland TR-808: the drum machine that revolutionised music". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  3. ^ a b c d e f g h i Anderson, Jason (27 November 2008). "Slaves to the rhythm". CBC News. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  4. ^ Walmsley, Derek. "Monolake in full – The Wire". The Wire. Diakses tanggal 1 September 2020. 
  5. ^ a b c d e f g h Kirn, Peter (2011). Keyboard Presents the Evolution of Electronic Dance Music (dalam bahasa Inggris). Backbeat Books. ISBN 978-1-61713-446-3. 
  6. ^ a b Reid, Gordon (November 2004). "The history of Roland: part 1". Sound on Sound. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  7. ^ a b c d e f g h i Hamilton, Jack (16 Desember 2016). "808s and heart eyes". Slate (dalam bahasa Inggris). ISSN 1091-2339. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  8. ^ a b Jenkins, Dave (1 Februari 2019). "Roland TR-909: The history of the influential drum machine". DJMag. Thrust Publishing. ISSN 0951-5143. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  9. ^ a b c d e f g h i Norris, Chris (13 Agustus 2015). "The 808 heard round the world". The New Yorker. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  10. ^ a b c d e f g h i j k l "Everything you ever wanted to know about the Roland TR-808 but were afraid to ask". Fact. 16 Januari 2014. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  11. ^ a b Valle, OV (13 Februari 2014). "TR-808 drum machine flashback – Roland U.S. blog". rolandus.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  12. ^ a b c d Reid, Gordon (Desember 2014). "The history of Roland: part 2 | Sound On Sound". Sound on Sound. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  13. ^ Werner, Kurt (29 November 2015). "The Roland TR-808 and the tale of the marching anteaters". Ethnomusicology Review. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  14. ^ a b Majalah Contemporary Keyboard, Volume 7, Issues 1–6, 1981: "The Roland TR-808 will undoubtedly become the standard for rhythm machines of the future because it does what no rhythm machine of the past has ever done. Not only does the TR-808 allow programming of individual rhythm patterns, it can also program the entire percussion track of a song from beginning to end, complete with breaks, rolls, literally anything you can think of."
  15. ^ Suzanne, Ciani (1982). "Riding the new waves". DB Magazine: 32. 
  16. ^ a b Reid, Gordon (Februari 2002). "Synth secrets: practical bass drum synthesis". Sound on Sound. UK: SOS Publications Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2004. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  17. ^ "The TR-808 Story". Roland. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  18. ^ Marsden, Rhodi (15 Desember 2008). "Rhythm king: the return of the Roland 808 drum machine". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 September 2020. 
  19. ^ Szczys, Mike (6 September 2018). "You can't build a Roland TR-808 because you don't have faulty transistors". Hackaday. Diakses tanggal 14 Agustus 2020. 
  20. ^ Wells, Peter (2004), A Beginner's Guide to Digital Video, AVA Books, hlm. 18, ISBN 2-88479-037-3, diakses tanggal 20 Mei 2011 
  21. ^ "TR-808 drum machine". Roland US. 13 Februari 2014. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  22. ^ Jones, Mikey IQ (22 Januari 2015). "The Essential... Yellow Magic Orchestra". Fact. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  23. ^ Boucher, Geoff (25 Juni 2003). "Drummers hear the beat of their own dirge : Session musicians replaced by machines". The Post-Star. Glens Falls, New York. hlm. D10. 
  24. ^ a b Beaumont-Thomas, Ben (14 Februari 2014). "Roland launch new versions of the iconic 808, 909 and 303 instruments". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  25. ^ Hawking, Tom (16 Januari 2014). "10 great songs built around the 808". Flavorwire (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2019. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  26. ^ McKee, Ruth; Grierson, Jamie (2 April 2017). "Roland founder and music pioneer Ikutaro Kakehashi dies aged 87". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  27. ^ Baldwin, Roberto (14 Februari 2014). "Early hip-hop's greatest drum machine just got resurrected". Wired (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  28. ^ Richards, Chris (2 Desember 2008). "What's an 808?". Slate (dalam bahasa Inggris). ISSN 1091-2339. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  29. ^ a b Leight, Elias (6 Desember 2016). "8 ways the 808 drum machine changed pop music". Rolling Stone. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  30. ^ Kaufman, Gil (24 Mei 2012). "Beastie Boys' Adam Horovitz Talks MCA Death". MTV News. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  31. ^ "Roland TR-808: The drum machine that refused to die". BBC News (dalam bahasa Inggris). 21 Maret 2014. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  32. ^ Hamilton, Jack (5 Desember 2013). "Select-a-Rhythm". Slate (dalam bahasa Inggris). ISSN 1091-2339. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  33. ^ Zacharek, Stephanie (16 September 1999). "Stop Making Sense". Salon (majalah) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  34. ^ Greene, Jason (22 September 2015). "The coldest story ever told: the influence of Kanye West's 808s & Heartbreak | Pitchfork". Pitchfork. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  35. ^ Kreps, Daniel (15 Oktober 2014). "Phil Collins, Pharrell praise 808 drum machine in new doc". Rolling Stone. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  36. ^ Warwick, Oli (8 April 2017). "Attack of the clones: Is Behringer's Minimoog a synth replica too far?". Majalah Fact (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  37. ^ Truss, Si (23 Mei 2018). "Roland TR-8S Rhythm Performer review". Music Radar (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  38. ^ "Roland unveil Boutique SH-01 & TR-08 and AIRA sampler". Sound on Sound (dalam bahasa Inggris). 8 Agustus 2017. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  39. ^ Wilson, Scott (25 Januari 2018). "Roland is releasing official software versions of its 808 and 909 drum machines". Fact (majalah) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  40. ^ Mackin, Chris (9 Agustus 2018). "Behringer's RD-808 gets video teaser and sub-$400 price tag". MusicTech. Diakses tanggal 1 September 2020. 
  41. ^ "Attack of the 808 CLONES!". 5 Magazine. 11 Desember 2018. Diakses tanggal 6 September 2020. 
  42. ^ Smalls, Bernard Beanz (10 Agustus 2020). "Roland Celebrates The 40th Anniversary of the Iconic TR-808 Drum Machine". Hiphopwired. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  43. ^ McCabe, Paul. "Tadao Kikumoto: An Exclusive Conversation". Roland. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar