Silas Papare

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

Silas Papare (18 Desember 1918 – 7 Maret 1979) adalah seorang pejuang penyatuan Irian Jaya (Papua) ke dalam wilayah Indonesia. Ia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya diabadikan menjadi salah satu Kapal Perang Korvet kelas Parchim TNI AL KRI Silas Papare dengan nomor lambung 386, dan juga namanya diabadikan menjadi nama Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara di Sentani Jayapura menjadi Lanud Silas Papare Jayapura. Selain itu didirikan Monumen Silas Papare di dekat pantai dan pelabuhan laut Serui. Sementara di Jayapura, namanya diabadikan sebagai nama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISIPOL) Silas Papare, yang berada di Jalan Diponegoro dan Pangkalan TNI AU Silas Papare, Sedangkan di kota Nabire, nama Silas Papare dikenang dalam wujud nama jalan.[1]

Silas Papare
Informasi pribadi
Lahir(1918-12-18)18 Desember 1918
Belanda Serui, Papua
Meninggal7 Maret 1979(1979-03-07) (umur 60)
Indonesia Jakarta, DKI
Penghargaan sipilPahlawan Nasional
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Singkat

Ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua sehingga ia sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya ia dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak.

Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat tersebut. Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan ia bahwa Papua harus bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, ia mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, ia kembali ditangkap oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, dengan mengunakan transportasi kapal laut, Silas Papare dan isterinya, Regina Aibui serta anak-anaknya Merry Papare, Kathy Papare, Leonora Papare (yang telah lahir pada saat itu) memilih untuk melarikan diri menuju Yogyakarta.

Pada bulan Oktober 1949 di Yogyakarta, ia mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI. Silas Papare yang ketika itu aktif dalam Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB) juga diminta oleh Presiden Soekarno menjadi salah seorang delegasi Indonesia dalam New York Agreement yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962, yang mengakhiri konfrontasi Indonesia dengan Belanda perihal Irian Barat. Setelah penyatuan Irian Barat, ia kemudian diangkat menjadi anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).

Pembebasan Irian Barat

SIlas Papre merupakan pahlawan yang berlatar belakang pendidikan sebagai seorang perawat. Setelah tamat sekolah rakyat tiga silas melanjutkan pendidikan ke Sekolah Perawat Empat di Serui dan lulus pada tahun 1935.

Gelar Pahlawan Nasional

Berkat perjuangan dan jasa-jasanya tersebut dalam mengusahakan Irian Jaya masuk kedalam NKRI dan membantu mengusir penjajah maka pemerintah Indonesia menganugrahkan gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 14 September 1993 dengan Keppres No.77/TK/1993.[2]

Referensi

  1. ^ "Silas Papare, Mantan Mata-mata Amerika Asal Papua yang Jadi Pahlawan Nasional Atas Usahanya Bawa Bumi Cendrawasih Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi - Semua Halaman - Sosok". sosok.grid.id. Diakses tanggal 2020-02-27. 
  2. ^ "Silas Papare, Mantan Mata-mata Amerika Asal Papua yang Jadi Pahlawan Nasional Atas Usahanya Bawa Bumi Cendrawasih Kembali ke Pelukan Ibu Pertiwi - Semua Halaman - Sosok". sosok.grid.id. Diakses tanggal 2020-02-27.