Simanjuntak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Amodolleron5 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
{{main|Tarombo}}
 
Berikut merupakan ''tarombo'' ([[silsilah]]) keturunan Raja Marsundung (Simanjuntak):
 
<center>
Baris 65:
</center>
 
Menurut silsilah garis keturunan [[Suku Batak|Batak]] (''tarombo''), Raja Marsundung (Simanjuntak) adalah generasi ketujuh dari [[Si Raja Batak]] dan anak kedua dari [[Tuan Somanimbil]].<ref>{{Cite book|last=Hutagalung|first=W. M.|date=1991|url=https://worldcat.org/title/33133368|title=Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|location=[[Kota Medan|Medan]]|publisher=Tulus Jaya|pages=235-239|language=[[Bahasa Batak Toba|Batak]]|oclc=33133368|url-status=live}}</ref>
 
Raja Marsundung (Simanjuntak) memiliki dua istri, yaitu:
* Taripar Laut boru [[Hasibuan]]
* Sobosihon boru [[Sihotang]]
 
Melalui kedua istri tersebut, Raja Marsundung (Simanjuntak) memiliki empat orang putra dan tiga orang putri, yaitu:
* '''Raja Parsuratan''' (dari istri pertama; keturunannya disebut sebagai '''Simanjuntak Parsuratan''')
* ''Si Boru Pareme boru Simanjuntak'' (dari istri pertama)
Baris 87:
Raja Marsundung menikah dengan [[Hasibuan|Taripar Laut boru Hasibuan]] dan [[Sihotang|Sobosihon boru Sihotang]], oleh sebab itu ''Hulahula (mataniari binsar)'' dari marga Simanjuntak turunan Parsuratan adalah marga [[Hasibuan]], sedang bagi Marga Simanjuntak turunan Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu adalah marga [[Sihotang]].
 
Raja Marsundung menikah dengan [[Hasibuan|Taripar Laut boru Hasibuan]], lalu melahirkan dua orang anak, yakni Parsuratan dan SiboruSi Boru Pareme. Raja Marsundung lalu menikah lagi ke [[Sihotang|Sobosihon boru Sihotang]] karena istrinya yang pertama meninggal. Lalu melahirkanlah si boru Sihotang tersebutmelahirkan lima anak: Mardaup, Sitombuk, Hutabulu, SiboruSi Boru Hagohan Naindo, dan SiboruSi Boru Naompon. Tulangnya si Parsuratan (saudara laki-laki dari ibu) melihat bahwa si Parsuratan tidak diperlakukan sama oleh si boru Sihotang, maka dibawanyalah si Parsuratan oleh Tulangnya ke tempat Tulangnya. Si boru Sihotang berkatamengajarkan ke Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu supaya 'jangan pernah mau bergabung dengan Parsuratan'. Hal ini menyebabkanmengakibatkan munculnya istilah ''Simanjuntak Parjolo'' (Parsuratan) dan ''Simanjuntak Parpudi'' (Mardaup, Sitombuk, Hutabulu), terdapatsertaterdapat juga masalah tentang kerbau (''horbo jolo'' dan ''horbo pudi''). Perkumpulan Parsuratan dinamakan Persatuan Parsuratan, sedangkan perkumpulan Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu ini dinamakan ''Persatuan Simanjuntak Sitolu Sada Ina'' (PSSSI).
 
Sampai sekarang, perkataan [[Sihotang|si boru Sihotang]] masih dikatakan dari generasi ke generasi Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu. TetapiNamun, sekarang sudah ada beberapa Simanjuntak Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu yang tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena mau bagaimanapun, Parsuratan, Mardaup, Sitombuk, dan Hutabulu tetaplah saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan.
 
== Tokoh ==