Sufyan bin Uyainah

Revisi sejak 4 Agustus 2014 10.10 oleh Ibensis (bicara | kontrib)

Sufyan bin ‘Uyainah adalah seorang Imam Sunni dan ahli hadits di tanah haram Makkah. Julukan kunyah beliau adalah “Abu Muhammad Al-Hilali Al-Kufi Al-Makki”. Nama lengkapnya adalah Sufyan bin Uyainah bin Abu Imran Maimun (Arab: ابو محمد سفيان بن عيينة بن ميمون الهلالي الكوفي‎). Beliau lahir di kota Kuffah pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 107 H. Beliau menuntut ilmu hadits sejak berusia 10 tahun. mendapatkan ilmu yang banyak dan kuat hafalannya. Beliau sempat bertemu dengan 87 tabi’in dan mendengar hadits dari 70 orang di antara mereka. Yang paling terkenal di antaranya adalah Ja’far ash-Shadiq, Humaid ath-Thawl, dan Abdullah bin Dinar. Beliau tidak hanya mengumpulkan ilmu namun juga menuliskannya sampai kepada 'uluwul isnad (riwayat yang tertinggi). Jumlah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah adalah sekitar 7000 hadits, dan beliau tidak memiliki karya tulis berupa buku. Pada tahun 163 H ia pindah dari Kufah ke Makkah, ia menetap di kota ini mengajar hadits dan al-Quran kepada orang orang Hijaz sampai dengan wafatnya. Beliau meninggal pada bulan Jumadil Akhir 198 H dalam usia 91 tahun.[1] [2] [3]

Abu Muḥammad Sufyan bin `Uyainah bin Maimūn al-Hilālī al-Kūfī
Gambar sejarah dari Mekkah, dimana Ibnu `Uyainah menjadi ulama hadits
Lahir107 H/725 M
Meninggal198 H/815 M
EraGenerasi ke-3 (Taba'ut Tabi'in)
KawasanMekkah
Minat utama
Hadits and Tafsir and Fiqh

Perjalanan menuntut ilmu

Syu'bah bin Al hajaj berkata," Saya melihat Ibnu Uyainah orang yang masih kecil, dia membawa papan yang panjang ketika belajar pada Amru bin Dinar.." Yahya bin Adam berkata," Saya tidak melihat seorangpun yang tidak salah ketika diuji hafalan haditsnya kecuali Sufyan bin Uyainah."

Ziyad bin Abdulloh bin Khuza'I mendengar Sufyan bin Uyainagh berkata,"Dahulu ayahku adalah seorang penukar uang (money changer) di Kota Kufah, maka ketika kami telah sampai di Kota Mekah kemudian menuju mesjid. tanpa sengaja aku bertemu dengan Amru bin Dinar (seorang ulama besar di zamannya -red). Dia membacakan kepadaku 8 hadits. lalu saya memegang tali keledainya sehingga dia sholat. Maka ketika dia keluar dari masjid saya setorkan 8 hadits yang tadi disampaikannya, maka diapun berdoa" Semoga Allah memberkahi dirimu.""

Ibnu Al Madini mendengar Ibnul Al Uyainah berkata," Saya belajar pada Abdul Karim Al hazari selama 2 tahun dan dia berkata kepada penduduk kotanya,"Perhatikan anak kecil ini, dia bertanya kepadaku sedangkan kalian tidak bertanya kepadaku." Mujahid bin Musa mendengar Ibnu Uyainah berkata,"Aku menulis sesuatu melainkan telahku hafalkan sebelum menulisnya."

Guru-guru beliau

Beliau belajar kepada banyak syaikh/guru, di antaranya :

  • Amru bin Dinar
  • Ibnu Syihab Az Zuhri
  • Ashim bin Abu najud
  • Abdulloh bin Dinar
  • Zaid bin Aslam
  • Muhammad bin Al Munkadir
  • 'Atha bin As Saib
  • Yahya bin Said Al Ansari
  • Sulaiman Al-A'masy
  • Suhail bin Abu Shalih
  • Ibnu Juraij
  • Syu'bah
  • Zaidah bin Qudamah
  • dan ulama lainnya -rahimakumulloh-

Murid-murid beliau

Penuntut ilmu yang datang kepada beliau sangat banyak. Diantara yang meriwayatkan hadits darinya adalah Al A'masy, Ibnu Juraij dan Syu'bah (guru-guru beliau sendiri). Murid murid beliau yang lain di antaranya :

  • Hamam bin Yahya
  • Zuhair bin Mua'wiyah
  • Abu Ishaq Al Fazari
  • Abdullah bin Al-Mubarak (Ibnul Mubarak)
  • Yahya Al Qohthan
  • Muhammad bin Idris (Imam Asy-Syafi'i)
  • Al-Humaidi
  • Said bin Manshur
  • Yahya bin Ma'in
  • Ahmad bin hanbal (Imam Ahmad)
  • Abu bakar bin Abu Syaibah (Ibnu Abi Syaibah)
  • Muhammad bin Al Mutsanna
  • Az Zubair bin Bikar
  • Mis’ar bin Kidam
  • Ali bin Madini.

dan masih banyak lagi -rahimakumulloh-

Pandangan Para Ulama

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata mengenai dirinya:” Dia (sufyan bin Uyainah) seorang yang Tsiqah, Hafidz, dan seorang yang ahli fiqh, Boleh jadi dia melakukan Tadlis tetapi dari orang orang yang terpercaya”.

Imam Syafi’i memberikan kesaksian atas keilmuannya: "Kalaulah bukan karena Imam malik dan Sufyan bin Uyainah maka akan hilanglah perbendaharaan ilmu di Hijaz."

Imam Syafii juga berkata," Tidaklah aku melihat seorangpun yang memiliki keluasan ilmu sebagai Syuyah bin Uyainah dan tidaklah saya melihat orang yang lebih dapat menahan diri untuk berfatwa daripada Ibnu Uyainah. Dan tidaklah saya melihat seorangpun yang lebih bagus dalam menafsirkan hadits dibanding Ibnu Uyainah."

Imam Abdurrahman bin Mahdi berkata," Ibnu Uyainah adalah orang dari Hijaz yang paling alim tentang hadits-hadits."

Abdurrahman bin Wahb berkata,"Saya tidak mengetahui tentag tafsir Al Qur'an daripada Ibnu Uyainah, adapun untuk sunnah maka Ahmad bin Hanbal lebih mengetahuinya daripada Sufyan bin Al Uyainah."

Ibnu Al-Madini mendengar Yahya Al Qoththan berkta," Tidaklah seorangpun dari guruku yang tersisa selain Sufyan Ibnu Uyainah dan beliau menjadi Imam semenjak 40 tahun yang lalu."

Abdurrazaq berkata," Saya tidak melihat seorangpun setelah Ibnu Juraij yang seperti Ibnu Uyainah dalam kefasihan berbicara."

Periwayatan Hadits Sufyan bin Uyainah

Abu Hatim Ar-razi berkata,"Sufyan bin Uyainah adalah imam yang tsiqoh (terpercaya) dan dia adalah orang yang tahu tentang hadits dari jalur Amru bin Dinar daripada Syu'bah." Yahya bin Ma'in berkata,"Sufyan bin Uyainah adalah orang yang lebih tsabat (terpercaya) terhadap hadits yang diriwayatkan dari Amru bin Dinar." Diriwayatkan bahwa Sufyan bin Uyainah memliliki beberapa saudara yaitu Imran bin Uyainah, Ibrahim bin Uyainah, Adam bin Uyainah dan Muhammad bin Uyainah yang semuanya meriwayatkan hadits Sufyan bin Uyainah. Hanya saja Sufyan dikenal dengan taldis dalam meriwayatkan hadits dari jalur AzZuhri dan tidaklah beliau mentaldis hadits darinya melainkan dari perawi yang tsiqoh (terpercaya).

Hikmah dari Ibnu Uyainah

Ahmad bin An Nadhar Al Hilali mendengar ayahnya bercerita," Saya berada di Majelis Sufyan bin Uyainah, kemudian Sufyan memandang anak saya. Orang-orang dimasjid seakan-akan meremehkan anak saya karena masih kecil.Maka berkatalah Sufyan dengan mengutip ayat ,"Beigitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugrahkan nikmatNya atas kamu, maka telitilah…"[QS An Nisaa 94].

Kemudian di berkata," Wahai An Nadhar, kalau engkau tahu saya dahulu disaat berusia 10 Tahun, tinggiku baru 5 jengkal, wajahku seperti uang dinar, pakaianku kecil,lengan bajuku pendek,sandalku seperti telinga keledai liar,aku belajar kepada ulama-ulama di berbagai negeri seperti kepada Az Zuhri dan Amru bin Dinar, maka apabila aku datang ke majelis mereka (murid-murid lainnya-red) berkata,' Geser-geser, syaikh kecil datang,' Kemudian Beliaupun tertawa."

Ibnu Dawud menukil dari sufyan bin Uyainah,"Barangsiapa yang bermaksiat karena syahwatnya, maka dia telah menceburkan dirinya ke lubang. barangsiapa yang bermaksiat karena kesombongannya maka dia telah berbuatan yang sangat keji. Sesungguhnya Adam bermaksiat karena menuruti hawa nafsunya, lantas Alloh Azza wa Jalla mengampuninya dan Iblis bermaksiat karena kesombongannya maka Alloh Azza wa Jalla melaknatnya." Beliau juga berkata,"Zuhud itu bersabar dan mempersiapkan diri untuk kematian.dan Ilmu apabila tidak bermanfaat maka akan membahayakan (pemilik)nya."

Muhammad bin Manshur berkata bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada Sufyan bin Al Uyainah,"Apa pendapatmu tentang Al Qur'an?,maka beliau menjawab,"Al Qur'an adalah kalamulloh, dari Allah-lah Al Qur'an itu diturunkan dan kepadaNya ia akan kembali."

Ahmad bin Nashr bertanya kepada Ibnu Uyainah maksud hadits Abdulloh dari Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam ,"Sesungguhnya Allah menjadikan langit-langit (yang tujuh) berada disalah satu jariNya." dan Hadits: "Sesungguhnya hati hamba-hamba Allah berada di antara dua jari-jemari Ar Rahman." Juga Hadits:"Sesungguhnya Allah itu kagum atau tertawa terhadap orang-orang yang menyebut (mengingat)Nya di pasar-pasar." Maka Sufyan bin Uyainah menjawab," hadits-hadits tersebut hakikatnya sebagaimana yang disampaikan.Kami menetapkannya dan membicarakan hadits-haidts tersebut tanpa mempersoalkan bagaimana hakikatnya."

Ibrahim bin Al Asy'ats mendengar Ibnu Uyainah bekata,"barangsiapa mengamalkan apa yang telah diketahuinya mka akan mencukupkan terhadapnya apa-apa yang tidak diketahuinya. Dan Barangsiapa melihat dirinya lebih baik dari orang lain maka sesungguhnya dia telah berbuat kesombongan,' Kemudian beliau menceritakan kisah Iblis.

Ahmad bin Abul Hawari bertanya kepada Sufyan bin Uyainah,"Apa zuhud di dunia itu?" Beliau menjawab,"Apabila Allah memberimu karunia engkau bersyukur kepadaNya dan apabila diuji dengan musibah engkau bersabar,itulah zuhud."

Ibrahim bin Sa'id mendengar Ibnu Uyainah berkata,"Iman itu terdiri dri ucapan dan amalan,dia bertambah (dengan ketaan)dan berkurang (dengan kemasiatan)."

Al Humaidi mendengar Ibnu Uyainah ditanya tentang perkataan Bisyr Al Murisi bahwa Alloh Azza wa Jalla tidak akan dilihat pada hari kiamat,Beliau membantahnya dengan berkata," Semoga Allah membinasakan binatang melata yang kecil itu,apakah kalian tidak mendengar firman Allah:"Sekali-kali tidak,sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat)Rabb mereka." [QS Al Muthaffifin 15] Maka apabila wali-wali Allah dan musuh-musuhNya sama-sama terhalang (dari melihat Allah) apa keistimewaan wali Allah dengan musuh Allah ?!!.

Al Musayyib bin Wadhih berkata bahwa Ibnu Uyainah ditanya tentang zuhud,maka beliau menjawab, Zuhud adalah menjauhi apa-apa yang diharamkan, adapun semua yang dihalalkan Allah boleh dikonsumsi. Sesungguhnya para Nabi itu menikah, berkendaraan, berpakaian yang bagus dan memakan makanan, akan tetapi Allah melarang mereka dalam beberapa perkara maka merekapun meninggalkannya, dan mereka adalah orang-orang yang zuhud." Ali bin Harb mendengar Sufyan bin Uyainah tatkala menjelaskan firmah Allah :"Orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh." [QS An Nisa 69]. Beliau berkata," Orang-orang shaleh adalah para ahli hadits."

Rujukan

  1. ^ adz-Dzahabi, Muhammad ibn Ahmad (1957). al-Mu`allimi, ed. Tadzkirah al-Huffazh 1. Hyderabad: Dairah al-Ma`arif al-`Uthmaniyyah. pp. 262–5.
  2. ^ Adz-Dzahabi, Tadzkirah Al-Huffazh, Al-Maktabah Asy-Syamilah, no. urut 249
  3. ^ Siyar Alam An-Nubala karangan Imam Adz Dzahabi

Pranala Luar