Yahya bin Ma'in

Ulama

Yahya bin Ma'in atau Ibnu Ma'in (bahasa Arab: يحيى بن معين) adalah seorang imam ahlussunnah seorang pakar hadis (Muhaddits) dan ahli Ilmu rijal (analisis kritis terhadap para perawi hadis). Ia merupakan salah satu guru dari Imam Bukhari juga banyak pakar hadis lainnya. Dia juga merupakan Imam yang paling senior di antara ulama seangkatannya, semisal Imam Ali al-Madini, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ishaq bin Rahawaih dan Imam Abu Bakar bin Abi Syaibah[2]

Yahya
Imam Ibnu Ma'in
GelarAl-Imam
Kun-yahAbu Zakariya
NamaYahya
Nasabbin Ma'in bin 'Aun bin Ziyad bin Bistham[1]
NisbahAl-Ghathafani; Al-Baghdadi
Nama lainIbnu Ma'in
EtnisArab
ZamanAbad ke-2-3 Hijriah
Wilayah aktifIrak
FirkahSunni
Mazhab FikihHanafi
Minat utamaHadits · Ilmu Rijal
Dipengaruhi  oleh

Yahya bin Ma'in dilahirkan pada tahun 158 H pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Ayahnya bernama Ma'in yang merupakan tokoh penting di negerinya. Yahya bin Ma'in menerima warisan sebanyak satu juta dirham dari ayahnya.[2] Kun-yahnya adalah Abu Zakariya namun lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Ma'in.[3]

Pendidikan

sunting

Warisan sebanyak satu juta dirham dari ayahnya, digunakan oleh Yahya bin Ma'in untuk perjalanan mengumpulkan hadis.[2] Semasa hidupnya ia banyak melakukan perjalanan mencari ilmu sehingga memiliki guru yang banyak dari berbagai negeri Islam. Guru-gurunya yang utama adalah Abdullah bin Mubarak, Sufyan bin Uyainah, Waki', dan Abdurrahman bin Mahdi,[1][3] Selain itu, ia juga belajar dari para ulama di Irak, Hijaz, al-Jazirah, Syam, dan Mesir.[butuh rujukan]

Pengajaran

sunting

Yahya bin Ma'in memiliki beberapa orang murid, antara lain ialah Ahmad bin Hambal, Bukhari, Muslim, Abu Daud, Abu Zur'ah ar-Razi, Abu Hatim ar-Razi, Ibrahim bin Abdillah Al-Junaid, Ahmad bin Ali Al-Marwazi, Ibrahim bin Ya’qub Al-Juzajani.[1]

Karya tulis

sunting

Karya tulis utama dari Yahya bin Ma'in adalah kitab At-Tarikh wa Al-Ilal dan kitab Ma`rifah Ar-Rijal. Ia menyatakan dirinya telah menulis sebanyak satu juta hadis.[butuh rujukan]

Pengakuan tentangnya

sunting

Yahya bin Ma'in diaku sebagai salah seorang ulama dan juga ahli hadis. Beberapa ulama yang mengakui keahliannya yakni:[butuh rujukan]

  • An-Nasa'i mengatakan, “Abu Zakariya berstatus tsiqah dan amanah, serta termasuk salah satu pakar dalam hadis.”
  • Ali bin al-Madini mengatakan, “Saya tidak pernah melihat, sejak zaman Adam, ada orang yang menulis hadis yang lebih bagus daripada tulisan Yahya bin Ma`in.”
  • Yahya Al-Qaththan mengatakan, “Belum pernah ada orang yang mendatangi kami, seperti dua orang ini: Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Ma`in.”
  • Imam Ahmad mengatakan, “Yahya bin Ma`in adalah orang yang paling mengerti tentang ‘ilmu rijal‘.”
  • Ibnu Hajar al-Asqalani menyebut dia dengan “Imam Al-Jarh wa At-Ta'dil” (pemimpin dalam masalah jarh wa ta`dil).
  • Imam Adz-Dzahabi menyebutnya dengan “Sayyid Al-Hufazh” (pemimpin para pakar hadis). Setelah menyebutkan biografi singkat tentang Ibnu Ma'in, Imam Adz-Dzahabi mengatakan, “Yahya terlalu terkenal untuk saya bahas tentang keuatamaanya.”.

Kematian

sunting

Yahya bin Ma'in meinggal pada bulan Zulhijah 233 H di Madinah. Ia meninggal ketika sedang melaksanakan ibadah haji.[1][3] Yahya bin Ma'in dimakamkan di Pekuburan Baqi.[3]

Rujukan

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 2014-04-02. 
  2. ^ a b c "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-28. Diakses tanggal 2014-04-02. 
  3. ^ a b c d http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/08/yahya-bin-ma%E2%80%99in-wafat-223-h/

Bibliografi

sunting
  • Siyar A`lam An-Nubala’: volume 11. Adz-Dzahabi. Muassasah Ar-Risalah. 1405 H.
  • Tadzkirah Al-Huffazh: volume 2. Adz-Dzahabi. Al-Maktabah Asy-Syamilah.