Syair

Revisi sejak 2 Desember 2020 02.45 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambah referensi)

Syair adalah salah satu jenis puisi klasik yang memperoleh pengaruh kebudayaan Arab. Jumlah baris pada syair adalah empat baris dengan jumlah suku kata antara delapan hingga sepuluh suku kata. Bagian syair secara keseluruhan hanya memuat isi dan tidak memiliki sampiran. Rima yang digunakan pada syair berpola a-a-a-a.[1] Isi syair dapat berupa kisah romantis, peristiwa sejarah, ajaran agama. Syair juga dapat berisi kiasan atau saduran.[2]

Asal istilah

Kata "Syair" berasal dari bahasa Arab Syu’ur yang berarti "Perasaan". Kata Syu'ur berkembang menjadi kata Syi'ru yang berarti "Puisi" dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi

Dalam perkembangannya di Asia Tenggara, syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.[3]

Ciri - Ciri Syair

  1. Tiap baitnya terdiri dari empat baris
  1. Tiap baris terdiri dari 8 sampai 14 suku kata
  1. Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan
  1. Bersajak a-a-a-a
  1. Semua baris adalah isi
  1. Bahasa berbentuk kiasan
  1. Syair berisi tentang nasihat,petuah,dongeng/cerita

Jenis Jenis Syair

1. Syair Panji Syair panji adalah syair yang menceritakan peristiwa, kondisi, keadaan, situasi ataupun orang - orang yang hidup di dalam istana kerajaan.

2. Syair Kiasan

Syair kiasan adalah syair yang menceritakan tentang perumpamaan terhadap kejadian tertentu. Contohnya seperti: "bagai air di daun keladi" yang artinya adalah tentang kepribadian seseorang yang tidak memiliki pendirian atau prinsip sehingga hidupnya tidak menentu.

Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin

Paksi Simbangan konon namanya

Cantik dan manis sekalian lakunya

Matanya intan cemerlang cahayanya

Paruhnya gemala tiada taranya

Terbangnya Simbangan berperi-peri

Lintas di Kampung Bayan Johari

Terlihatlah kepada putrinya Nuri

Mukanya cemerlang manis berseri

Simbangan mengerling ke atas geta

Samalah sama berjumpa mata

Berkobaran arwah leburlah cinta

Letih dan lesu rasa anggauta

3. Syair Romantis

Syair romantis adalah syair yang berisi tentang percintaan, perasaan cinta dan kasih saying, ataupun kisah-kisah cinta.

Syair Bidadari Lahir

Dengarlah kisah suatu riwayat

Raja di desa negeri Kembayat

Dikarang fakir dijadikan hikayat

Dibuatkan syair serta berniat

Adalah raja sebuah negeri

Sultan Agus bijak bestari

Asalnya baginda raja yang bahari

Melimpahkan pada dagang biaperi

Kabarnya orang empunya termasa

Baginda itulah raja perkasa

Tiadalah ia merasa susah

Entahlah kepada esok dan lusa.

4. Syair Sejarah

Syair sejarah adalah syair yang ditulis berdasarkan suatu kejadian, tokoh, pemeran cerita ataupun tempat yang memiliki nilai sejarah, seperti peperangan, asal muasal daerah, nilai sejarah suatu patung atau candi, dan lain - lain.

Syair Negaradipa

Bermula kisah kita mulai

Zaman dahulu zaman bahari

Asal mulanya sebuah negeri

Timbulnya kerajaan Raja di Candi

Kerajaan bernama Negara Dipa

Raja pertama Empu Jatmika

Putra tunggal Mangkubumi dengan Sitira

Asal Negeri Keling di Tanah Jawa

Mangkubumi saudagar kaya

Kerabat raja yang bijaksana

Berputera seorang elok rupanya

Empu Jatmika konon namanya

5. Syair Agama

Pertama kali syair masuk ke Nusantara Indonesia yaitu bersamaan dengan masuknya agama Islam. Oleh karena itu, banyak syair agama berkembang oleh agama Islam.

Jenis-jenis syair agama yaitu:

• Syair Sufi

• Syair tentang ajaran Islam

• Syair riwayat cerita nabi

• Syair nasihat.

Syair Bertaubat

Janganlah engkau berbuat maksiat

Janganlah engkau berbuat jahat

Segeralah engkau bertaubat

Agar selamat dunia akhirat

Apabila engkau kesulitan

Dan menerima segala cobaan

Memohonlah kepada Tuhan

Pasti Tuhan mengabulkan

Jangan lupa kepadanya

Patuhilah perintahnya

Bertaubatlah kepadanya

Pasti Tuhan menerimanya 3 contoh syair

1. Seri Negeri gelaran diberi

  Sebuah pulau cantik berseri
  Bernaung dibawah sebuah negeri
  Raja berdaulat Paduka Seri

2. Pulau lagenda dimakan sumpah

  Tujuh keturunan tamatlah sudah
  Karena makmur melimpah ruah
  Semua penghuni tersenyum megah

3. Lautnya biru pantainya indah

  Makam Mahsuri lagenda sejarah
  Puteri Melayu tak mudah menyerah
  Tujuh keturunan dimakan sumpah

4. Wahai muda kenali dirimu

  Inilah perahu tamsil dirimu
  Tiadalah berapa lama hidupmu
  Ke akhirat juga kekal diam mu

Ciri- ciri syair:

1).Terdiri atas 4 baris tiap bait;

2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;

3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-14) suku kata;

4).Bersajak aa-aa;

5).Berirama 2-2 (../..);

6).Jumlah suku kata tiap baris 8-14 kata;

7).Isi syair berupa nasihat,petuah,dongeng/cerita. tidak ada referensi

Referensi

  1. ^ Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia (PDF). Jakarta: Nobel Edumedia. hlm. 14. ISBN 978-602-8219-57-0. 
  2. ^ Sumaryanto (2010). Mengenal Pantun dan Syair. Semarang: PT. Sindur Press. hlm. 12. ISBN 978-979-067-054-9. 
  3. ^ Penyair aceh hamzah fansuri dan Syair syair sufi-nya (Konfrontasi.com)