The Heart of a Woman

ikon cupang

The Heart of a Woman (Hati Seorang Wanita) adalah judul buku autobiografi terbitan tahun 1981 karya penulis Amerika Serikat, Maya Angelou. Buku ini merupakan buku keempat dalam serial Angelou dari tujuh buku biografi yang ditulisnya. The Heart of a Woman menceritakan kisah hidup Angelou antara tahun 1957 sampai dengan 1962 dan tentang perjalanannya ke California, New York City, Kairo, dan Ghana, sambil membesarkan putranya yang berusia remaja, menjadi seorang penulis yang menerbitkan karyanya, aktif dalam gerakan hak asasi manusia, terlibat asmara dengan seorang pejuang anti-apartheid asal Afrika Selatan. Salah satu tema penting dalam The Heart of a Woman adalah hal keibuan, sebagaimana Angelou melanjutkan mengasuh anak remajanya. Buku ini berakhir dengan perginya putra Angelou untuk kuliah dan Angelou mengharapkan kemandirian dan kebebasan barunya.

The Heart of a Woman
Sampul buku, bayangan dua wajah, seorang anak laki-laki dan seorang perempuan berkulit gelap, dalam bayang-bayang hitam dan biru berada di sebelah kiri, sementara setangkai bunga merah di bagian tengah bawah. Kata-kata "Maya Angelou" dan "The Heart of a Woman", dalam huruf-huruf putih berukuran besar, tertera dari bagian tengah atas ke bawah.
Edisi bersampul lunak tahun 2009
PengarangMaya Angelou
NegaraAmerika Serikat
BahasaBahasa Inggris
GenreAutobiografi
PenerbitRandom House
Tanggal terbit
1981
Jenis mediaCetakan (Sampul keras & lunak)
Halaman336 pp (Edisi pertama bersampul keras)
ISBNISBN 978-0-8129-8032-5 (hardcover 1st edition)
Didahului olehSingin' and Swingin' and Gettin' Merry Like Christmas 
Diikuti olehAll God's Children Need Traveling Shoes 
Situs webwww.penguinrandomhouse.com/books/3954/the-heart-of-a-woman-by-maya-angelou/ Sunting ini di Wikidata

Seperti karya Angelou sebelumnya, buku ini dideskripsikan sebagai fiksi autobiografi, meskipun sebagian besar kritikus, sebagaimana Angelou, menggolongkannya sebagai autobiografi. Walaupun kebanyakan kritikus menganggap autobiografi pertama Angelou, I Know Why the Caged Bird Sings ("Saya Paham Mengapa Burung dalam Sangkar Bernyanyi") lebih digemari, The Heart of a Woman menuai ulasan positif. Buku ini terpilih dalam seleksi salah satu buku yang dibahas dalam acara Oprah's Book Club, tahun 1997.[1]

Kritikus Mary Jane Lupton mengatakan, buku ini sebagai "sebuah struktur naratif yang tak tertandingi di Amerika Serikat" dan bahwa buku ini kebanyakan merupakan biografi "introspeksi" Angelou.[2] Judul buku ini diambil dari puisi karya penyair dari Harlem Renaissance, Georgia Douglas Johnson, yang menghubungkan Angelou dengan penulis perempuan Amerika-Afrika lainnya. Kritikus sastra Afrika-Amerika Serikat, Lyman B. Hagen, mengatakan, "Dengan berpegang setia kepada tema penyintas, pengenalan diri, dan pelanjutan pendidikan, The Heart of a Woman menggerakkan sosok utamanya kepada titik kedewasaan penuh".[3] Buku ini berisi catatan perjalanan perjalanan Angelou ke beberapa tempat di Amerika Serikat dan Afrika, tetapi perjalanan paling penting yang digambarkannya adalah "pelayaran ke dalam diri sendiri".[4]

Latar belakang

The Heart of a Woman, diterbitkan pada tahun 1981, merupakan buku keempat dari tujuh serial autobiografi tulisan Maya Angelou. Kesuksesan buku autobiografi yang sebelumnya dan penerbitan tiga volume puisi telah mengantarkan Angelou menjadi perempuan penulis terkenal pada tahun 1981. And Still I Rise ("Dan saya masih bangkit"), buku puisi ketiga karyanya, diterbitkan pada tahun 1978 dan semakin memperkokoh kesuksesan Angelou sebagai seorang penulis. Buku puisi volume pertamanya, Just Give Me a Cool Drink of Water 'fore I Diiie ("Berikan saja kepadaku sebuah minuman air dingin sebelum aku mati"; 1971), dinominasikan dalam Penghargaan Pulitzer.[2][note 1]

Penulis Julian Mayfield mengatakan bahwa karya-karya Angelou membuat sebuah preseden tak hanya untuk perempuan penulis dari kalangan kulit hitam saja, tetapi juga untuk genre autobiografi secara keseluruhan.[6][note 2] Angelou menjadi dikenal sebagai penulis yang memiliki kepedulian tinggi sebagai penyambung lidah untuk kalangan orang berkulit hitam dan perempuan melalui tulisan-tulisannya kisah hidupnya.[7] Sarjana Joanne Braxton menyatakan, ini membuat Angelou "tidak diragukan ... penulis biografi dari Amerika Serikat paling menonjol".[8] Angelou menjadi perempuan penulis Afrika-Amerika Serikat yang pertama, yang mendiskusikan kehidupan pribadinya, dan salah satu penulis pertama yang menjadikan dirinya sendiri sebagai karakter sentral dalam bukunya. Penulis Hilton Als menyebut dia sebagai pelopor pemaparan diri, bersedia jujur meski harus memaparkan aspek negatif dalam kepribadian dan pilihan-pilihannya.[6] Sembari menyusun autobiografi kedua, Gather Together in My Name ("Berkumpul bersama dalam Nama-Ku"), dia prihatin terhadap bagaimana para pembacanya bereaksi atas pembeberannya bahwa dia pernah menjadi seorang pelacur.[9] Suaminya, Paul Du Feu, mendorongnya untuk menerbitan buku itu dengan mengatakan agar Angelou "menceritakan kebenaran sebagai seorang penulis" dan bersikap "jujur tentang hal itu".[9]

Pada tahun 1957, ketika buku The Heart of a Woman diterbitkan, Angelou tampil di off-Broadway revue yang menginspirasi film pertamanya, Calypso Heat Wave, di mana Angelou menyanyikan dan menampilkan komposisi karyanya sendiri,[10] sesuatu yang tidak disebutkannya dalam buku itu. Juga pada tahun 1957 dan tidak dibicarakan dalam bukunya, album pertamanya, Miss Calypso, dirilis; yang kemudian diterbitkan kembali dalam format CD pada tahun 1995.[10][11] Menurut Als, Angelou menyanyi dan tampil dengan musik calypso sebab sangat populer pada waktu itu, dan tidak dimaksudkan untuk mengembangkan diri sebagai seorang seniman.[6] Seperti dideskripsikan dalam The Heart of a Woman, Angelou akhirnya menyerah untuk tidak lagi tampil di panggung dan memilih karier yang disukainya, sebagai penulis dan penyair. Menurut Chuck Foster, yang menuliskan catatan pinggir dalam terbitan ulang Miss Calypso's tahun 1995, karir musik calypsonya hanya "diberi sedikit perhatian"[12] dan dianggap kecil dalam buku itu.[note 3]

Judul

The heart of a woman goes forth with the dawn, As a lone bird, soft winging, so restlessly on, Afar o'er life's turrets and vales does it roam In the wake of those echoes the heart calls home.

The heart of a woman falls back with the night, And enters some alien cage in its plight, And tries to forget it has dreamed of the stars While it breaks, breaks, breaks on the sheltering bars.

-— "The Heart of a Woman", by Georgia Douglas Johnson[13]

Angelou mengambil judul autobiografi keempatnya dari sebuah puisi karya penyair Georgia Douglas Johnson, seorang penulis dari Harlem Renaissance. Kritikus Lyman B. Hagan menyatakan bahwa meskipun "kurang mencolok atau mencuat dibandingkan judul buku-buku sebelumnya",[14] judul itu sudah pantas, sebab puisi Johnson menyebutkan seekor burung dalam kurungan yang memiliki hubungan dengan autobiografi Angelou pertama, di mana judulnya diambil dari sebuah puisi karya Paul Lawrence Dunbar. Judul ini menyiratkan kesedihan Angelou dalam kesendirian, dan dihadapkan pada dilema spiritual; juga ditampilkan dalam volume pertama.[15] Penggunaan metafora oleh Johnson memiliki perbedaan dengan karya Dunbar sebab burung yang diceritakan itu adalah betina yang terpisah secara seksual, bukan akibat perlakuan rasial. Burung yang dimaksud mungkin juga merujuk kepada Angelou setelah kegagalan pernikahannya,[16] tetapi penulis Mary Jane Lupton mengatakan bahwa "The Heart of a Woman karya Maya Angelou terlalu kuat dan terlalu besar tekadnya dalam diri sendiri untuk tetap berada dalam sangkar".[17]

The Heart of a Woman merupakan kali pertama Angelou mengidentifikasi diri bersama penulis perempuan Afrika-Amerika Serikat lainnya. Karya-karya sastranya banyak terpengaruh antara lain oleh James Weldon Johnson, Paul Lawrence Dunbar, dan Shakespeare. Angelou menyatakan bahwa dia selalu mengagumi penulis perempuan seperti Anne Spencer, Jessie Fauset, Nella Larsen, dan Zora Neale Hurston. Pilihan atas judul bukunya merupakan tanda terima kasih dari warisan sebagai penulis perempuan berkulit hitam.[18]

Ringkasan cerita

 
Angelou mendeskripsikan pekerjaannya bagi Southern Christian Leadership Conference yang dipimpin oleh Dr. Martin Luther King, Jr. dalam bukunya The Heart of a Woman.

Peristiwa yang dideskripsikan dalam buku The Heart of a Woman terjadi antara tahun 1957 sampai dengan 1962, dimulai, tak lama setelah akhir dari autobiografi Angelou sebelumnya, Singin' and Swingin' and Gettin' Merry Like Christmas. Angelou dan putera yang masih remaja, Guy, pindah di komune rumah perahu di Sausalito, California.[19] Setelah satu tahun, mereka pindah lagi mengontrak rumah dekat San Francisco. Penyanyi Billie Holiday mengunjugi Angelou dan puteranya di sana dan Holiday menyanyikan lagu untuk Guy, Strange Fruit, lagunya yang terkenal, tentang hukuman mati tanpa pengadilan di Amerika Serikat terhadap warga berkulit hitam. Holiday berkata kepada Angelou, "Kamu akan menjadi terkenal. Tetapi bukan sebagai penyanyi."[20] Pada tahun 1959, Angelou dan Guy pindah ke New York City. Sebuah masa transisi sulit untuk Guy, dan Angelou terpaksa menjaga dia dari seorang pimpinan geng. Tak lagi puas tampil di kelab malam, dia mencurahkan hidupnya untuk seni peran, menulis, organisasi politik, dan putranya. Sahabatnya, novelis John Killens, mengundangnya bergabung dalam Harlem Writers Guild. Di sana dia bertemu dengan para seniman dan penulis keturunan Afrika-Amerika Serikat, antara lain James Baldwin, yang kemudian menjadi pembimbingnya. Dari sanalah dia kali pertama menjadi penulis.

Angelou menjadi aktivis dan berpartisipasi dalam unjuk rasa Arfika-Amerika Serikat, termasuk membantu mengorganisasi sebuah kursi di Perserikatan Bangsa-bangsa menyusul kematian Perdana Menteri Zaire', Patrice Lumumba. Dia bertemu Malcolm X dan terpukau oleh ketampanan dan daya pikatnya. Setelah mendengarkan Martin Luther King, Jr. bicara, dia dan kawannya, aktivis Godfrey Cambridge terinspirasi untuk memproduksi sebuah acara penggalangan dana untuk Southern Christian Leadership Conference (SCLC) berjudul Cabaret For Freedom. King mencantumkan namanya sebagai koordinator kantor SCLC di New York. Dia tampil dalam drama karya Jean Genet berjudul The Blacks, bersama Roscoe Lee Brown, James Earl Jones, dan Cicely Tyson.

Pada tahun 1961, Angelou bertemu pejuang kemerdekaan Afrika, Vusumzi Make.[note 4] Angelou dan Make tidak pernah menikah, tetapi dia dan Guy pindah bersama Make ke London dan Kairo, di mana dia berperan sebagai istri politisi dalam pengasingan.[6] Hubungan mereka mengalami konflik kultural; Make berharap Angelou menjadi istri yang patuh, dan dia mendambakan kemerdekaan sebagai perempuan yang berkarya. Dia mengetahui bahwa Make berteman dengan banyak perempuan dan tidak bertanggung jawab masalah uang, sehingga dia menerima sebuah posisi sebagai asisten editor di Arab Observer. Hubungan mereka diuji oleh komunitas kawan-kawannya, dan Make akhirnya berpisah. Angelou menerima pekerjaan di Liberia, dan bersama Guy melakukan perjalanan ke Accra, di mana Guy menempuh pendidikan. Guy mengalami luka serius dalam sebuah kecelakaan mobil, sehingga Angelou mulai bekerja di Universitas Ghana dan tetap berada di sana sembari merawatnya sampai sembuh. The Heart of a Woman berakhir dengan kisah Guy meninggalkannya untuk kuliah dan Angelou berkata kepada diri sendiri, "Pada akhirnya, aku akan dapat memakan dada ayam panggang sendirian."[22]

Genre

Ketujuh buku berseri Angelou tentang kisah hidupnya merupakan tradisi autobiografi Afrika-Amerika Serikat. Dimulai dengan I Know Why the Caged Bird Sings, Angelou tertantang struktur kebanyakan autobiografi melalui kritik, perubahan, dan pelebaran genre.[23] Angelou mengatakan, pada tahun 1989, bahwa hanya dia yang merupakan penulis serius yang memilih autobiografi untuk memaparkan dirinya,[24] tetapi dia tak hanya memaparkan cerita satu orang, melainkan secara kolektif.[25] Ilmuwan Selwyn R. Cudjoe menuliskan bahwa Angelou mewakili konvensi autobiografi Afrika-Amerika Serikat sebagai isyarat publik, yang bertutur untuk seluruh kelompok masyarakat.[26] Penggunaan dia dalam perangkat penulisan fiksi umum, seperti dialog, karakterisasi dan pengembangan tematik telah menggiring beberapa pembaca untuk mengategorikan bukunya sebagai fiksi autobiografi.[27]

Semua auobiografi karya Angelou menyesuaikan standar struktur autobiografi: yang ditulis oleh seorang pengarang, dengan kronologi, dan berisi element karakter, teknik, dan tema.[28] Dalam sebuah wawancara pada tahun 1983 bersama kritikus sastra Claudia Tate, Angelou menyebut buku autobiografinya,[29] dan kemudian mengakui bahwa dia mengikuti tradisi kisah perbudakan dari "berbicara sebagai orang pertama tunggal tentang orang pertama jamak, selalu menyebut saya sebagai kita'". Lupton membandingkan The Heart of a Woman dengan autobiografi lainnya, dan menyatakan bahwa untuk kali pertama serial Angelou, memungkinkan dia mewakili dirinya sendiri sebagai model dalam kesuksesan hidup. Namun, "hati wanita" seorang Angelou—perspektif sebagai seorang wanita dengan kekhawatiran tentang harga dirinya dan konflik dengan kekasihnya dan anaknya—adalah bagaimana membuat autobiografinya berbeda. Perasaan Angelou seperti dideskripsikan dalam The Heart of a Woman, yang dikatakan oleh Lupton sebagai buku "paling intospektif" karya Angelou, adalah yang menentukan bentuk buku tersebut.

Angelou mengakui, ada aspek fiksi dalam semua bukunya, yang membedakan karyanya lebih lebih dari autobiografi tradisional yang "jujur".[30] Pendekatan paralel atas konvensi beberapa autobiografi Afika-Amerika Serikat ditulis selama periode mendukung penghapusan perbudakan di Amerika Serikat, ketika kebenaran sering disensor untuk tujuan perlindungan diri.[31] Lyman B. Hagen menempatkan Angelou dalam tradisi autobiografi Afrika-Amerika Serikat, tetapi dengan tegas menyebut bahwa dia dia telah menciptakan interpretasi unik dari bentuk autobiografi.[32] Dalam sebuah wawancara tahun 1998 bersama pewarta George Plimpton, Angelou mendiskusikan proses penulisan, dan "gagasan terkadang licin dari kebenaran dalam non-fiksi" dan memoar.[33] Ketika ditanya jika dia mengubah kebenaran untuk mengembangkan ceritanya, dia menjawab, "Kadang kala saya membuat sebuah bentuk diameter dari gabungan tiga atau empat orang, karena esensi di dalam seseorang saja tak cukup kuat untuk dituliskan."[33] Angelou tidak pernah menginginkan perubahan fakta dalam ceritanya. Hagen berkata, "Satu hal dapat diasumsikan bahwa 'esensi dari data' hadir dalam karya Angelou", dan bahwa Angelou menggunakan aspek fiksi dalam penulisan untuk membuat penggambaran peristiwa dan orang-orangnya lebih menarik. Editor buku-buku Angelou, Robert Loomis berkata bahwa dia dapat menuliskan kembali beberapa buku dengan mengubah urutan fakta untuk menciptakan perbedaan pengaruh bagi pembacanya.[34]

The Heart of a Woman memiliki kesamaan dengan volume sebelumnya sebab dinarasikan dari cara pandang seorang wanita dan seorang ibu, tetapi pada saat sekarang, dia dapat merujuk kepada peristiwa masa lalu yang terjadi dalam buku sebelumnya. Angelou telah menjadi seorang penulis serial autobiografi, sesuatu yang dikatakan Lupton sebagai "sebuah struktur naratif yang tak tertandingi dalam autobiografi di Amerika Serikat". Angelou berhasil menarik pada karya-karya sebelumnya, dan dapat membangun tema yang telah digalinya;[35] sebagai contoh, Angelou mengancam pemimpin geng yang telah mengancam anaknya, sebuah insiden hebat yang terjadi saat pemerkosaan terhadap Angelou, dalam I Know Why the Caged Bird Sings. Lupton menyebut tindakan keras Angelou sebagai "upaya sadar untuk menuliskan kembali sejarah hidupnya".[35]

Gaya

 
Angelou mendeskripsikan ungkapannya tentang Malcolm X (Maret 1964) dalam The Heart of a Woman.

Angelou tidak memulai menciptakan narasinya sampai pada buku The Heart of a Woman,[36] yang tidak bergantung pada konvensi fiksi seperti pada buku sebelumnya. Sebagai contoh, hanya sedikit dialog dan episode dramatik. The Heart of a Woman lebih menggembirakan dari sebelumnya, tersebab resolusi Angelou dari konfliknya antara tugasnya sebagai seorang ibu dan keberhasilannya sebagai seorang penampil. Dengan sempurna Angelou menggunakan skema dalam The Heart of a Woman untuk menghadirkan kenalan dan rekan dekat. Dua di antara kebanyakan pengembangan sketsa dalam buku ini adalah karya Billie Holiday dan Malcolm X.[37] Sketsa-sketsa yang dia kenal dengan baik, seperti karya Vusumki Make, juga menyajikan interaksinya dan hubungannya. Hagen menuliskan bahwa meskipun "penuturan terus terang tampaknya hampir diperlukan untuk sebuah buku yang sukses secara komersial" di awal dasawarsa 1980-an,[38] Angelou menilai monogami, kesetiaan, dan komitmen dalam hubungannya.[38]

Hanya sekali dalam serial itu, Angelou mendeskripsikan kecelakaan puteranya secara rinci dan keduanya merupakan akhir dalam buku itu, serta awal pada buku selanjutnya, All God's Children Need Traveling Shoes, sebuah teknik memusatkan dua buku, menghubungkan keduanya, menciptakan kekuatan, hubungan emosional antara keduanya, dan mengulang Angelou patron dari ending setiap buku dengan catatan positif.[39][40][41] Dalam buku ini, Angelou mengakhiri dengan gambaran pengharapan masa depan seperti yang dicita-ciakan anaknya dalam kemandirian. Hagen menuliskan, "Setia kepada tema yang sedang terjadi atas para penyintas, rasa diri, dan pelanjutan pendidikan, The Heart of a Woman menjadi sosok sentral yang menjadi inti kepribadian seutuhnya."[42]

Tema

Ras

Angelou adalah supremasi kulit putih. Ras, seperti dalam seri yang tersisa, adalah tema sentral dalam The Heart of a Woman. Buku ini dibuka dengan cerita di mana Angelou dan Guy tinggal dalam komune eksperimental bersama warga kulit putih, mencoba berpartisipasi dalam keterbukaan di antara orang kulit hitam dan kulit putih. Dia merasa kurang nyaman dengan dengan pengaturan; Angelou tidak pernah mencantumkan nama kawan sekamarnya, meskipun "penamaan" telah menjadi tema penting dalam buku-bukunya sejauh itu. Sebagian besar, Angelou kemungkinan menceritakan bersama orang kulit putih, tapi dia terkadang menemui prasangka, sebagaimana dia memerlukan bantuan dari kawan kulit putih untuk menyewa sebuah rumah di lingkungan terpisah.[43] Hagen menyebut deskripsi Angelou tentang kulit putih dan harapan-harapan yang akhirnya seimbang dalam buku ini "optimistik".[44] Angelou melanjutkan tuntutannya kepada penguasa kulit putih dan protesnya melawan ketidakadilan rasial.[45]

Angelou menjadi lebih politis dan mengembangkan kesadaran baru identitas kulit hitam.[46] Bahkan keputusan Angelou meninggalkan bisnis pertunjukan adalah karena alasan politis.[47] Dia melihat dirinya sebagai sejarawan sosial dan budaya, dan hak asasi manusia serta gerakan literasi kulit hitam pada akhir dasawarsa 1950-an dan awal 1960-an.[48] Dia menjadi lebih tertarik kepada kasus militan kulit hitam di Amerika Serikat dan Afrika, ke titik masuk ke dalam suatu hubungan dengan militan yang signifikan, serta menjadi lebih berkomitmen sebagai aktivis. Selama waktu itu, dia menjadi aktivis politik pemrotes, tapi dia tidak mengira akan sampai ke jalan itu. Dia memusatkan kepada dirinya dan menggunakan bentuk autobiografi untuk mendemonstrasikan, bagaiman gerakan hak asasi manusia memengaruhi dia. Menurut Hagen, kontribusi Angelou dalam gerakan hak asasi manusia antara lain sebagai penggalang dana dan pengelola SCLC yang sukses dan "sungguh efektif".[49]

Perjalanan

 
Jack Kerouac, 1956. Tema perjalanan karya Angelou berjudul The Heart of a Woman parallel dengan tema yang diangkat oleh Kerouac dalam novel-nya, On the Road.

Perjalanan adalah tema umum dalam autobiografi Amerika Serikat, secara keseluruhan; McPherson menuliskan bahwa ini merupakan mitos nasional yang diyakini oleh masyarakat Amerika Serikat.[50] Hal serupa juga terjadi pada biografi Afrika-Amerika Serikat, yang berakar pada narasi awam.[50] The Heart of a Woman memiliki tiga lokasi cerita utama; —Teluk San Fransisco, New York, Mesir—dan dua lainnya, sekunder —London dan Accra.[51]

Seperti semua buku karya Angelou, struktur dari The Heart of a Woman diangkat dari sebuah perjalanan. Angelou menekankan pergerakan tema sejak awal, dengan sebuah spiritual ("The ole ark's a-moverin'"), yang oleh McPherson dinamakan "tema lagu Amerika Serikat tahun 1957". Spiritual ini, berisi referensi dari Bahtera Nuh, mewakili Angelou sebagai sebuah tipe Nuh dan memperagakan spiritualitasnya. Angelou menyebut Alan Ginsberg dan novel terbitan 1951 karya Jack Kerouac berjudul On the Road, sehingga mengaitkan perjalanan pribadinya dan keragu-raguannya di masa depan terhadap perjalanan literasi.[52] Bahkan, perjalanan Angelou ke Afrika demi sebuah hubungan, pun diciptakan hubungan mendatar. Lupton berkata, "Afrika adalah tempat di mana dia tumbuh".[53] Masa-masa Angelou di Amrika mengantarkan dirinya kepada rasa peduli terhadap akarnya sebagai keturunan Afrika sebagaimana diperlihatkan melalui pencariannya menemukan nenek moyangnya.[53] Meskipun perjalanan Angelou ke beberapa tempat ditulis dalam buku ini, ada perjalanan terpenting yang dideskripsikan sebagai "pelayaran ke dalam diri".

Menulis

 
Billie Holiday, 1949. Holiday berkata kepada Angelou dalam The Heart of a Woman, "Kamu akan menjadi terkenal. Tetapi tidak dalam dunia tarik suara."

Peran utama Angelou dalam Singin' and Swingin' and Gettin' Merry Like Christmas adalah sebagai pemain panggung, tetapi dalam The Heart of a Woman dia mengubah dari seseorang yang menggunakan metode lain dalam pengungkapan—lagu-lagu dan tarian Afrika, Karibia, dan lagu tradisi Afrika-Amerika Serikat—seorang penulis. Angelou mengambil keputusan ini karena alasan politis sebagaimana dia lebih banyak terlibat dengan gerakan hak asasi manusia, sehingga dia dapat peduli kepada puteranya. Dalam autobiografi pertama, Angelou memulai berpikir tentang dirinya sebagai seorang penulis dan menuangkan dalam pengembangan literasi.[54] Angelou mulai mengidentifikasi penulis-penulis dari kalangan kulit hitam untuk kali pertama pada The Heart of a Woman. Dia banyak terpengaruh oleh beberapa penulis sejak masa kanak-kanak, namun itu kali pertama menyebut perempuan pengarang. Lebih dari itu, identifikasinya telah dilakukan bersama pria penulis; afiliasi barunya dengan wanita penulis tersebab oleh munculnya minat dunia feminisme dalam dirinya.

Konsep Angelou tentang dirinya sebagai seorang seniman diubah setelah pertemuannya dengan Billie Holiday. Selebihnya, karier Angelou sebagai orang termashur, daripada tentang kesenian; Als berkata, "Mengembangkan cerita tentang dirinya sebagai seorang seniman bukan merupakan poin". Als juga berkata bahwa karier dan kesibukan Angelou, bertentangan dengan ungkapan tentang ambisinya, memperlihatkan "seorang perempuan yang memiliki talenta moderat dan kemungkinan tak memahami siapa dirinya, dalam jangka waktu lama". Angelou, dalam kekecewaannya atas kesalahannya pada masa remaja, memerlukan suatu pengakuan dan diterima oleh orang lain, dan teramati bahwa Holiday mempersepsikan demikian. Holiday mengatakan kepadanya, "Kamu sedang menuju kepada kemashuran. Namun tidak melalui menyanyi."[55]

Angelou telah memulai menulis sketsa-sketsa, lagu-lagu, cerita pendek, dan mnampilkan karyanya kepada kawannya, John Killens, yang mengundangnya ke New York City dalam rangka mengembangkan bakat menulisnya. Dia bergabung dengan The Harlem Writers Guild dan menerima masukan dari beberapa penulis Afrika-Amerika Serikat antara lain Killens, Rosa Guy, dan penulis Karibia Paule Marshall, yang kemudian memberikan kontribusi signifikan dalam literasi. Angelou mencurahkan hidupnya untuk seni kriya, memaksa dirinya untuk memahami aspek teknik dalam penulisan. Lupton menuliskan, "Pembaca akan menerima gambaran dalam volume ini, karya seorang seniman bermutu bernama Maya Angelou pada dasawarsa 1990-an".[56]

Keibuan

Keibuan, sebuah tema yang digarap dalam autobiografi Angelou, menjadi lebih rumit dalam The Heart of a Woman.[56] Meskipun Guy berjuang memisahkan diri dengan ibunya seiring proses menuju dewasa, mereka masih cukup dekat.[57] Beberapa tahun pengalaman sebagai seorang ibu, penulis yang sukses, aktris, dan aktivis, membuka kemungkinan Angelou untuk memiliki kompetensi, lebih dewasa, profesional sebagai seorang ibu. Jaminan pribadinya menjadi bagian utama dalam kepribadiannya. Konflik terakhir antara karier profesional dan kehidupan pribadinya telah diselesaikan, dan dia menggenapi janjinya kepada Guy, seperti yang diungkapkan dalam autobiografi sebelumnya, bahwa mereka tidak akan pernah terpisah lagi.[40][58] Lupton menuliskan bahwa Angelou menyelsaikan konflik itu dengan mengesampingkan keinginannya demi anaknya.[3]

Lupton juga menulis bahwa keibuan merupakan hal penting dalam buku Angelou, sebagai "motif dari tanggung jawab seorang ibu".[40] Komitmen Angelou untuk membawa puteranya terungkap saat konfrontasi dengan pemimpin geng yang mengancam Guy. Dalam episode ini, yang oleh Lupton dianggap sangat dramatik, Angelou menjadi ibu yang perkasa.[40][58] Angelou tidak terlalu lama mengalami kebimbangan, tetapi sekarang menjadi ibu dari kalangan kulit hitam yang kuat dan progresif. Angelou, seperti dituturkan oleh Joanne M. Braxton adalah "ibu yang ganas",[40] yang mewakili ibu-ibu kulit hitam yang kuat.[40] Lupton juga mengungkapkan bahwa Angelou menjadi reinkarnasi dari neneknya, sosok sentral dalam Caged Bird.[54]

Dalam akhir cerita The Heart of a Woman, Angelou berada dalam kesendirian; seperti contoh, setelah Guy pulih dari kecelakaan mobil, dia meninggalkan Angelou untuk menempuh pendidikan. Akhirkata dalam buku ini, justru merupakan ungkapan negatif dari "diriku", sebuah kata yang menjadi pertanda sebuah pencarian baru Angelou untuk meraih kemerdekaan dan kemandririan. Angelou benar-benar menjadi dirinya dan tak lama menemukan dirinya sebagai istri seseorang dan ibu.[59] Wallis Tinnie menyebut, kesempatan itu merupakan "transenden ilusif" dan "sebuah adegan dari pengharapan seutuhnya".[15] Untuk kali pertama dalam beberapa tahun, Angelou memungkinkan akan makan ayam panggang sendirian, sesuatu yang sangat bernilai dalam bukunya. Lupton menyebut "bentuk yang utuh".[60] Tinnie menyatakan bahwa "sakitnya kesendirian" dalam The Heart of a Woman terdengar kembali dalam puisi yang menginspirasi judul buku itu.[15]

Sambutan kritikus dan penjualan

 
Maya Angelou tampil dengan puisinya, On the Pulse of Morning saat pelantikan pertama Bill Clinton sebagai presiden, tahun 1993

Para kritikus menyampaikan ulasan positif kepada The Heart of a Woman, memuji sebagai karya profesional yang berkualitas.[61] Majalah Choice dari Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat mengatakan, meskipun Caged Bird merupakan autobiografi terbaik karya Angelou, "setiap buku sangat berharga untuk dibaca dan dan direnungkan".[62] Janet B. Blundell menuliskan bahwa buku ini "sangat hidup, istimewa, bacaan berharga", namun juga ditemukan "banyak celotehan dan anekdot".[63] Hagen menanggapi para kritikus dengan pernyataannya, bahwa semua buku karya Angelou berisi episode yang terhubung dengan tema dan karakter.[61] Sheree Crute, melalui tulisannya yang dimuat di majalah Ms., sangat mengapresiasi tulisan-tulisan berseri yang sangat natural karya Angelou, serta memuji sebagai "pencerita berbakat yang berlapang dada".[64] Cudjoe menyebut "segmen politis dari autobiografi Angelou".[65]

Pada tahun 1993, Angelou menampilkan puisinya On the Pulse of Morning dalam perhelatan pelantikan pertama Bill Clinton sebagai Presiden Amerika Serikat. Pekan berikutnya, penjualan karya-karyanya, termasuk The Heart of a Woman, meningkat menjadi 300–600 persen. Bantam Books mencetak 400,000 eksemplar untuk memenuhi permintaan pasar. Random House, yang menerbitkan buku dengan sampul tebal itu, beserta buku-buku puisinya pada tahun berikutnya, melaporkan bahwa penjualan buku-bukunya pada pada Januari 1993 melebih penjualan pada tahun 1992, yang ditandai dengan kenaikan 1,200 persen.[66] Pada tahun 1997, kawan Angelou, Oprah Winfrey memasukkan The Heart of a Woman dalam seleksi Oprah's Book Club, salah satu segmen program bincang-bincang di televisi, Oprah Winfrey Show, yang mengantarkannya menjadi buku terlaris, dicetak lebih dari satu juta eksemplar, enam belas tahun setelah diterbitkan kali pertama.[1][67]

Catatan

  1. ^ Angelou mempunyai praktik awal mengalternasi terbitan prosa dengan terbitan puisi.[5]
  2. ^ Mayfield menyebut autobiografi Angelou yang pertama, I Know Why the Caged Bird Sings, "sebuah karya seni yang tidak terdeskripsikan".[6]
  3. ^ Lihat Angelou (1981), p. 55.
  4. ^ Menurut sarjana Lyman B. Hagen, Julian Mayfield, seorang sahabat Angelou, menulis sebuah cerita yang difiksikan mengenai hubungan Angelou dengan Make, yang tidak pernah dicela oleh Angelou.[21]

Referensi

  1. ^ a b Minzesheimer, Bob (26 March 2008). "Maya Angelou celebrates her 80 years of pain and joy". USA Today. Retrieved 11 January 2014.
  2. ^ a b Lupton (1998), p. 118.
  3. ^ a b Lupton (1998), p. 117.
  4. ^ Lupton (1998), p. 119.
  5. ^ Hagen, p. 118.
  6. ^ a b c d e Als, Hilton. (05 August 2002). "Songbird: Maya Angelou Takes Another Look at Herself", The New Yorker. Retrieved 11 January 2014.
  7. ^ "Maya Angelou". Poetry Foundation. Retrieved 11 January 2014.
  8. ^ Braxton, Joanne M. (1999). "Symbolic Geography and Psychic Landscapes: A Conversation with Maya Angelou". In Joanne M. Braxton, Maya Angelou's I Know Why the Caged Bird Sings: A Casebook. New York: Oxford University Press, p. 4. ISBN 978-0-19-511606-9.
  9. ^ a b Lupton (1998), p. 14.
  10. ^ a b Miller, John M. "Calypso Heat Wave", Turner Classic Movies. Retrieved 28 March 2014.
  11. ^ Angelou, Maya (1993), Wouldn't Take Nothing for My Journey Now. New York: Random House, p. 95. ISBN 978-0-394-22363-6.
  12. ^ Foster, Chuck (1995). "1995 CD liner notes by Chuck Foster". Miss Calypso (CD). N.Y.: Scamp Records. 7905. Retrieved 11 January 2014.
  13. ^ Johnson, Georgia Douglas (1922). "The Heart of a Woman". In James Weldon Johnson (ed.), The Book of American Negro Poetry. New York: Harcourt, Brace, and Company. ISBN 1-60597-530-3. Retrieved 16 January 2014.
  14. ^ Hagen, p. 96.
  15. ^ a b c Tinnie, Wallis (2002). "Maya Angelou". In Carolyn Perry and Mary Louise Peaks. The History of Southern Women's Literature. Baton Route, Louisiana: Louisiana State University Press. p. 521. ISBN 978-0-8071-2753-7.
  16. ^ Saunders, James R (October 1991). "Breaking Out of the Cage: The Autobiographical Writings of Maya Angelou". Hollins Critic 28 (4): 6.
  17. ^ Lupton (1998), p. 135.
  18. ^ Lupton (1998), p. 123.
  19. ^ Angelou (1981), p. 4.
  20. ^ Angelou (1981), p. 19.
  21. ^ Hagen, p. 111.
  22. ^ Angelou (1981), p. 336.
  23. ^ Lupton (1998), p. 98.
  24. ^ Lupton (1998), p. 30.
  25. ^ Gilbert, Susan (1999). "Paths to Escape". In Joanne M. Braxton. Maya Angelou's I Know Why the Caged Bird Sings: A Casebook. New York: Oxford University Press, pp. 104–105. ISBN 978-0-19-511606-9.
  26. ^ Cudjoe, pp. 10–11.
  27. ^ Lupton (1998), pp. 29–30.
  28. ^ Lupton (1998), p. 32.
  29. ^ Tate, Claudia. (1999). "Maya Angelou: An Interview". In Joanne M. Braxton, Maya Angelou's I Know Why the Caged Bird Sings: A Casebook. New York: Oxford University Press, p. 153. ISBN 978-0-19-511606-9.
  30. ^ Lupton (1998), p. 34.
  31. ^ Sartwell, Crispin (1998). Act Like You Know: African-American Autobiography and White Identity. Chicago: University of Chicago Press. p. 26. ISBN 978-0-226-73527-6.
  32. ^ Hagen, pp. 6–7.
  33. ^ a b Rogers, Ronald R. (Spring 2006). "Journalism: The Democratic Craft". Newspaper Research Journal.
  34. ^ Hagen, p. 18.
  35. ^ a b Lupton (1998), p. 116.
  36. ^ Lupton, p. 114.
  37. ^ Lupton (1998), p. 134.
  38. ^ a b Hagen, p. 102.
  39. ^ O'Neale, Sondra (1984). "Reconstruction of the Composite Self: New Images of Black Women in Maya Angelou's Continuing Autobiography". In Mari Evans. Black Women Writers (1950–1980): A Critical Evaluation. New York: Doubleday. p. 33. ISBN 978-0-385-17124-3.
  40. ^ a b c d e f Lupton (1998), p. 128.
  41. ^ Hagen, p. 106.
  42. ^ Hagen, p. 107.
  43. ^ Lupton (1998), p. 121.
  44. ^ Hagen, p. 104.
  45. ^ Hagen, pp. 104–105.
  46. ^ McPherson, p. 91.
  47. ^ McPherson, p. 92.
  48. ^ McPherson, p. 93.
  49. ^ Hagen, pp. 103–104.
  50. ^ a b McPherson, p. 121.
  51. ^ Lupton (1998), pp. 128–129.
  52. ^ Lupton (1998), pp. 118–119.
  53. ^ a b Lupton (1998), p. 127.
  54. ^ a b Lupton (1999), p. 142.
  55. ^ Angelou, p. 19.
  56. ^ a b Lupton (1998), p. 122.
  57. ^ Lupton (1998), p. 130.
  58. ^ a b Lupton (1998), p. 120.
  59. ^ Lupton (1998), p. 131.
  60. ^ Lupton (1999), p. 143.
  61. ^ a b Hagen, p. 97.
  62. ^ "Maya Angelou's The Heart of a Woman". (January 1982). Choice 19: 621.
  63. ^ Blundell, Janet B. (October 1981). "Maya Angelou's The Heart of a Woman". Library Journal 106: 1919.
  64. ^ Crute, Sheree (July 1981). "The Heart of a Woman". Ms. 10: 27.
  65. ^ Cudjoe, p. 297.
  66. ^ Brozan, Nadine (1993-01-30). "Chronicle". The New York Times. Diakses tanggal 2008-09-24. 
  67. ^ Maryles, Daisy (08 September 1997). "Behind the Bestsellers". Publishers Weekly 244: 16.

Karya rujukan

  • Angelou, Maya (1981). The Heart of a Woman. New York: Random House. ISBN 978-0-8129-8032-5
  • Cudjoe, Selwyn R. (1984). "Maya Angelou and the Autobiographical Statement" in Mari Evans (ed.), Black Women Writers (1950–1980): A Critical Evaluation. New York: Doubleday. ISBN 978-0-385-17124-3
  • Hagen, Lyman B. (1997). Heart of a Woman, Mind of a Writer, and Soul of a Poet: A Critical Analysis of the Writings of Maya Angelou. Lanham, Maryland: University Press. ISBN 978-0-7618-0621-9
  • Lupton, Mary Jane (1998). Maya Angelou: A Critical Companion. Westport, Connecticut: Greenwood Press. ISBN 978-0-313-30325-8
  • Lupton, Mary Jane (1999). "Singing the Black Mother: Maya Angelou and Autobiographical Continuity" in Joanne M. Braxton (ed.), Maya Angelou's I Know Why the Caged Bird Sings: A Casebook. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-511606-9
  • McPherson, Dolly A. (1990). Order Out of Chaos: The Autobiographical Works of Maya Angelou. New York: Peter Lang Publishing. ISBN 978-0-8204-1139-2