Vladimir Voronin

Revisi sejak 7 Oktober 2009 22.51 oleh TobeBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: lb:Vladimir Voronin)

Vladimir Nicolae Voronin (lahir 25 Mei 1941; bahasa Rusia: Владимир Николаевич Воронин, Vladimir Nikolaevich Voronin) adalah seorang politikus komunis Moldova dan Presiden Republik Moldova saat ini.

Vladimir Voronin
Berkas:Vladimir voronin.jpg
Presiden Moldova
Masa jabatan
7 April 2001 – Sekarang
Sebelum
Pengganti
masih menjabat
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir25 Mei 1941
Carjova, Republik Moldova
KebangsaanMoldova
Partai politikPartai Komunis Moldova
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

Awal karier

Voronin lahir di desa Corjova, Dubăsari, di Transnistria. Ia lulus dari Sekolah Tinggi Koperasi di Chişinău (1961), Institut Industri Makanan Uni Soviet (1971), Akademi Ilmu-ilmu Sosial Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet pada tahun (1983), dan Akademi Departemen Dalam Negeri Uni Soviet (1991).

Ia mulai bekerja pada 1961 sebagai kepala pabrik roti di kota Criuleni. Pada 1966-1971, Voronin menjabat sebagai wakil direktur pabrik roti di Criuleni dan kepala pabrik roti di Dubăsari.

Selama sepuluh tahun berikutnya, ia aktif dalam administrasi pemerintahan Republik Soviet Sosialis Moldavia, dan berturut-turut menjadi anggota komite eksekutif di kota Dubăsari dan Ungheni, Komite Eksekutif Distrik Ungheni, dan, mulai 1983, menjadi inspektur dan wakil direktur Seksi Organisasi dari Komite Sentral cabang Moldova dari Partai Komunis Uni Soviet. Pada 1985, ia diangkat menjadi kepala seksi di Dewan Menteri Republik Soviet Sosialis Moldavia. Antara 1985 dan 1989, Voronin bekerja sebagai sekretaris pertama dari Komite Kota Partai Komunis di Bender (Tighina). Pada 1989 dan 1990, ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Republik Soviet Sosialis Moldavia. Dalam kedudukannya ini ia menganjurkan agar tidak digunakan kekerasan [1] untuk memadamkan demonstrasi-demonstrasi rakyat yang anti-Soviet pada 7 dan 10 November 1989. Voronin juga menjadi anggota Dewan Tertinggi Soviet dari Republik Soviet Sosialis Moldavia pada masa jabatan ke-10 dan ke-11 dewan.

Pada 1993, Voronin menjadi ko-presiden dari Komite Organisasi untuk pembentukan Partai Komunis Republik Moldova (PKRM). Pada 1994 ia terpilih sebagai Sekretaris Pertama PKRM. Pada tahun yang sama, ia menjadi kandidat untuk Presiden dari Republik Moldova yang kini menjadi negara merdeka. Pada Maret 1998, Vladimir Voronin terpilih sebagai anggota parlemen, dan menjabat sebagai anggota Biro Tetapnya, serta sebagai presiden faksi PKRM di parlemen.

Pada Februari 2001, ia kembali terpilih sebagai anggota parlemen (dewan ke-15 sejak terbentuknya Republik Soviet Sosialis Moldavia pada 1940).

Sebagai presiden

Voronin telah menjabat sebagai Presiden Moldova sejak 7 April 2001. Secara politik, Voronin telah mempertahankan komitmennya untuk mengurangi kemiskinan kronis di Moldova dengan mengalokasikan lebih banyak sumber untuk menciptakan jaringan pengaman social seperti kesehatan, pendidikan, dan peningkatan pensiun dan gaji. Masa jabatannya telah ditandai dengan hubungan yang naik-turun dengan Dana Moneter Internasional (IMF) and Bank Dunia. Voronin melanjutkan rencana-rencana presiden sebelumnya, Petru Lucinschi untuk melakukan privatisasi terhadap industri-industri penting milik negara, dan sesekali bahkan mengambil sikap yang bertentangan dengan partainya dalam masalah-masalah penting.

Dari Januari hingga April 2002, demonstrasi-demonstrasi besar berlangsung menentangnya dalam beberapa usulan controversial pemerintah, termasuk perluasan penggunaan Bahasa Rusia di sekolah-sekolah, dan penetapannay sebagai bahasa resmi. Sementara demonstrasi-demonstrasi itu kadang-kadang berlangsung tegang, pemerintah tidak menggunakan kekerasan dan akhirnya setuju bahwa Dewan Eropa menjadi penengahnya.

Pada 2003, pemerintahan Voronin mengalah dalam penandatanganan penyelesaian federalisasi yang diusulkan oleh Rusia dengan wilayah separatis Transnistria. Pada 2004, Voronin mencap pimpinan Transnistria "sebuah kelompok kriminal transnasional", dan memerintahkan dilakukannya blokade ekonomi terhadap Transnistria setelah wilayah yang memisahkan diri itu menutup sekolah-sekolah yang berbahasa Moldova.

Pada pemilihan parlementer Maret 2005, PKRM memperoleh 46,1% suara, atau 56 kursi dalam parlemen yang mempunyai 101 orang anggota —lebih dari cukup untuk jumlah minimum 51 kursi yang dibutuhkan agar tetap bertahan dalam pemerintahan, namun kurang dari 61 suara yang dibutuhkan untuk memilih kembali seorang presiden. Namun demikian, Presiden Voronin terpilih kembali dengan dukungan pihak Partai Rakyat Demokratis Kristen dan dari faksi-faksi Demokrat dan Liberal Sosial, setelah Voronin berjanji untuk melakukan pembaruan-pembaruan yang dibutuhkan serta mengadakan integrasi ekonomi Euro-Atlantik untuk negara itu. Faksi-faksi itu memisahkan diri dari Blok Demokratis Moldova setelah pemilihan umum, dan meninggalkan Aliansi Moldova Kita (AMN) dari bekas walikota Chişinău Serafim Urechean sebagai partai kedua terbesar di parlemen dengan 26 kursi.

Voronin menikah dan mempunyai dua orang anak. Ia adalah seorang lulusan insinyur-ekonomi, ilmu politik, dan ahli hukum. Dalam militer pangkatnya adalah mayor jenderal.

Didahului oleh:
Petru Lucinschi
Presiden Republik Moldova
2001-sekarang
Diteruskan oleh:
masih menjabat

Referensi

  1. ^ Luke March (September 2005). "The Moldovan Communists: From Leninism to Democracy?". Eurojournal.org.