Waring Wera Wanua

Sistem dokumen hiperteks yang saling terkait yang diakses melalui Internet
Revisi sejak 7 Maret 2023 07.32 oleh 119.82.240.38 (bicara) (TES)

RICAT GANTENG

Representasi grafis dari Waring Wera Wanua di seluruh Wikipedia bahasa Inggris

Waring Wera Wanua[1][2] atau Jejaring Jagat Jembar (bahasa Inggris: World Wide Web), biasa disingkat sebagai WWW adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikuler. World Wide Web Consortium (W3C) didirikan oleh Tim Berners-Lee setelah ia keluar dari Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) pada Oktober 1994. W3C dibentuk di Massachusetts Institute of Technology Laboratory for Computer Science (MIT/LCS) atas bantuan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang sebelumnya ikut merintis Internet; satu tahun kemudian, cabang kedua didirikan di INRIA (laboratorium penelitian komputer nasional Perancis) atas bantuan Direktorat Jenderal Masyarakat Informasi (DG InfSo) Komisi Eropa; lalu pada tahun 1996, cabang ketiga didirikan di Universitas Keio, Jepang. Pada akhir 1994, jumlah situs web masih sedikit, tetapi banyak situs besar yang merintis atau menginspirasi situs-situs populer saat ini.

Seiring populernya Internet, situs web dikembangkan di seluruh penjuru dunia. Perkembangan ini mendorong pembuatan standar protokol dan format web global. Berners-Lee tetap memandu pengembangan beberapa standar web seperti bahasa markah untuk membuat halaman web. Ia juga mengusung konsep Web Semantik. Waring Wera Wanua memungkinkan informasi tersebar melalui Internet dengan format yang ramah pengguna dan fleksibel. WWW berperan penting dalam memasyarakatkan Internet.[3] Meski kedua istilah itu sering dianggap sama, Waring Wera Wanua berbeda dengan Internet.[4] Web adalah ruang informasi yang mengandung dokumen dan sumber yang saling tertaut (hyperlinked) dan ditandai oleh URI.[5] Web dijalankan sebagai perangkat lunak klien-server menggunakan protokol-protokol Internet seperti TCP/IP dan HTTP. Berners-Lee dianugerahi gelar ksatria pada tahun 2004 oleh Ratu Elizabeth II atas "jasa-jasanya dalam pengembangan Internet global".[6][7]

Web 1.0, 2.0, dan 3.0

Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.

Lalu, tak lama kemudian muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat Web 2.0 adalah Read-Write. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas daring besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.

Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu:

  1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
  2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
  3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
  4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
  5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
  6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
  7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
  8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
  9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna

Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam situs web tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu situs web tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.

Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0.Konsep ini dapat diandaikan sebuah situs web sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence). Aplikasi–aplikasi daring dalam situs web dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service.

Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.

Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.

Permasalahan yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.

Web 1.07801057905

Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Situs web yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Situs web seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.

Web 2.0

Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara daring. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut” Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”, “del.icio.us”) adalah teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna Web.

Pada umumnya, Situs web yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

  • CSS (Cascading Style Sheets)
  • Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
  • Markup XHTML
  • Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
  • URL yang valid
  • Folksonomies
  • Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Situs web
  • XML Web-Service API

Web 3.0 / Semantic Web

Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data daring.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.

Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.

Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0

  • Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
  • Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
  • Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and
    cloud computing;
  • Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
  • Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas–bebasnya.
  • The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-
    based datastores;
  • Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD (World Wide Database).
  • Intelligent applications.

Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan berhasil barulah semantic web.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Harimansyah, Ganjar. "Bahasa Indonesia di Dunia Siber: Komunikasi Berperantarakan Komputer-Internet". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  2. ^ "Arti kata Waring Wera Wanua". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  3. ^ "Internet legal definition of Internet". West's Encyclopedia of American Law, edition 2. Free Online Law Dictionary. 15 July 2009. Diakses tanggal 25 November 2008. 
  4. ^ "WWW (World Wide Web) Definition". TechTerms. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 May 2009. Diakses tanggal 19 February 2010. 
  5. ^ Jacobs, Ian; Walsh, Norman (15 December 2004). "Architecture of the World Wide Web, Volume One". Introduction: W3C. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 February 2015. Diakses tanggal 11 February 2015. 
  6. ^ "Supplement no.1, Diplomatic and Overseas List, K.B.E." (PDF). thegazette.co.uk. The Gazette. 31 December 2003. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 3 February 2016. Diakses tanggal 7 February 2016. 
  7. ^ "Web's inventor gets a knighthood". BBC. 31 December 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2007. Diakses tanggal 25 May 2008. 
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "wright2009" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Bacaan lanjutan

  • Berners-Lee, Tim; Bray, Tim; Connolly, Dan; Cotton, Paul; Fielding, Roy; Jeckle, Mario; Lilley, Chris; Mendelsohn, Noah; Orchard, David; Walsh, Norman; Williams, Stuart (15 December 2004). "Architecture of the World Wide Web, Volume One". Version 20041215. W3C. 
  • Berners-Lee, Tim (August 1996). "The World Wide Web: Past, Present and Future". 
  • Fielding, R.; Gettys, J.; Mogul, J.; Frystyk, H.; Masinter, L.; Leach, P.; Berners-Lee, T. (June 1999). "Hypertext Transfer Protocol – HTTP/1.1". Request For Comments 2616. Information Sciences Institute. 
  • Niels Brügger, ed. Web History (2010) 362 pages; Historical perspective on the World Wide Web, including issues of culture, content, and preservation.
  • Polo, Luciano (2003). "World Wide Web Technology Architecture: A Conceptual Analysis". New Devices. 
  • Skau, H.O. (March 1990). "The World Wide Web and Health Information". New Devices. 

Pranala luar

Templat:Sindikasi web Templat:Web Semantik