Yusril Ihza Mahendra
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., gelar Datuk Maharajo Palinduang (lahir 5 Februari 1956) adalah seorang pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia.[1] Ia pernah menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti di sidang AALCO, Konferensi Internasional tentang Tsunami, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika, serta berbagai kegiatan lainnya. Yusril juga pernah dipercaya sebagai President Asian-African Legal Consultative Organization yang bermarkas di New Delhi, India.
Yusril Ihza Mahendra | |
---|---|
[[Menteri Sekretaris Negara Indonesia]] 11 | |
Masa jabatan 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Hukum dan Perundang-undangan | |
Masa jabatan 9 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004 | |
Presiden | Megawati Soekarnoputri |
[[Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia]] 22 | |
Masa jabatan 26 Oktober 1999 – 7 Februari 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
[[Ketua Umum Partai Bulan Bintang]] 1 & ke-3 | |
Mulai menjabat 26 April 2015 | |
Pengganti Petahana | |
Masa jabatan 1998 – 1 Mei 2005 | |
Pendahulu tidak ada ; jabatan baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Februari 1956 Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia |
Partai politik | Partai Bulan Bintang |
Anak | 6 |
Pekerjaan | Politisi |
Tanda tangan | |
Situs web | www.yusril.ihzamahendra.com |
Sunting kotak info • L • B |
Pada 26 April 2015, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB[2]. Ia terpilih terpilih secara aklamasi setelah calon lainnya Rhoma Irama tidak datang ke arena muktamar pada pemilihan ketua umum[3].
Latar belakang
Yusril merupakan putra dari pasangan Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor, Malaysia. Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor. Keluarga ayahnya telah menetap di Belitung sejak awal abad ke-19. Sedangkan ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.[4] Pada abad ke-19, neneknya pergi merantau dari Minangkabau dan menetap di Belitung. Kakeknya merupakan seorang sutradara teater tradisional. Ayahnya adalah seorang penulis naskah dan novel.
Pendidikan
Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi cendikiawan Melayu yang menekuni ilmu falsafah, hukum, dan kesenian. Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan juga menekuni ilmu filsafat di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Kemudian ia mengambil gelar Master di University of the Punjab, Pakistan (1985) dan gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia (1993).[5] Yusril juga sempat belajar singkat selama setahun di Akademi Teater di Taman Ismail Marzuki.
Karier
Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Universitas Indonesia pada mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Dari universitas tersebut, ia memperoleh titel Guru Besar Ilmu Hukum.
Selain mengajar, ia juga aktif dan menjadi pengurus beberapa organisasi, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Dari sinilah ia banyak berkenalan dengan tokoh muslim nasional, terutama Mohammad Natsir yang banyak mempengaruhi pandangannya.
Pada tahun 1996, ia diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden. Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Ketika Reformasi 1998, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato berhentinya Soeharto.[6]
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang. Partai sebagai pewaris Partai Masyumi ini digagas oleh 22 Ormas Islam.[7] Dalam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen.[8] Bersama Amien Rais, dia ikut mengusung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.
Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di media massa. Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara dan politik Islam. Bersama adiknya Yusron Ihza, ia mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.[9]
Keluarga
Yusril menikah dua kali, yakni dengan Kessy Sukaesih dan Rika Tolentino Kato. Dari pernikahannya dengan istri pertama, ia dikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunissa, Meilany Alissa, dan Ali Reza Mahendra. Dia bercerai dengan Sukaesih pada November 2005. Dan menikah dengan Rika pada bulan September 2006.[10] Dari pernikahannya dengan Rika, Yusril telah mendapatkan 2 orang anak, yakni: Ismail Zakariya dan Zulaikha
Karya
- Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996
- Pemerintahan yang Amanah, 1998
- Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999
- Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000
- Catatan Kritis dan Percikan Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, 2001
- Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004
- 90 Menit Bersama Yusril Ihza Mahendra, 2012
- Tegakkan Keadilan dan Kepastian Hukum, 2013
Rujukan
- ^ Ghazali, A. R., (1999), Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim, RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.
- ^ Artikel:"Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang" di Kompas.com
- ^ Artikel:"Rhoma Irama Mundur, Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB" di detik.com
- ^ Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang, 6 Februari 2006
- ^ profil.merdeka.com Biografi Yusril Ihza Mahendra
- ^ http://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhenti-presiden-soeharto-21-mei-1988/[1]
- ^ kepustakaan-presiden.pnri.go.id Direktori Parpol Peserta Pemilu
- ^ http://www.cetro.or.id Suara DPR-RI 2004
- ^ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm
- ^ PPI India FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia
Pranala luar
- Situs Resmi Yusril Ihza Mahendra
- Kumpulan Tulisan Yusril Ihza Mahendra
- Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang
- Nuansa Minangkabau yang hampir punah dalam keluarga besar Yusril
- http://yusril.ihzamahendra.com/
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Bambang Kesowo |
Menteri Sekretaris Negara Indonesia 2004–2007 |
Diteruskan oleh: Hatta Rajasa |
Didahului oleh: Mohammad Mahfud |
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia 2001–2004 |
Diteruskan oleh: Hamid Awaluddin |
Didahului oleh: Muladi |
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Baharuddin Lopa |
Jabatan partai politik | ||
Didahului oleh: M. S. Kaban |
Ketua Umum Partai Bulan Bintang 2015–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: tidak ada ; jabatan baru |
Ketua Umum Partai Bulan Bintang 1998–2005 |
Diteruskan oleh: M. S. Kaban |