Éléonore dari Provence

seorang permaisuri Inggris, sebagai istri Raja Henry III dari Inggris

Éléonore dari Provence (c. 1223 – 24/25 Juni 1291[1]) merupakan seorang permaisuri Inggris, sebagai istri Raja Henry III dari Inggris, dari tahun 1236 sampai kematiannya pada tahun 1272. Éléonore menjabat sebagai pemangku takhta Inggris selama Raja tidak berada di tempat pada tahun 1253.[2]

Éléonore
Ratu Inggris
Permaisuri Inggris
Periode14 Januari 1236 – 16 November 1272
Penobatan20 Januari 1236
Kelahiranskt. 1223
Aix-en-Provence
Kematian24/25 Juni 1291
Amesbury
Pemakaman
PasanganHenry III dari Inggris
KeturunanEdward I dari Inggris
Margaret, Ratu Skotlandia
Beatrice dari Inggris
Edmund, Earl Lancaster
Katerine dari Inggris
WangsaBarcelona
AyahRamón Berenguer IV dari Provence
IbuBeatrice dari Savoie
AgamaKatolik Roma

Meskipun ia benar-benar mengabdikan diri pada suaminya, dan dengan kukuh membelanya terhadap pemberontak Simon de Montfort, Éléonore sangat dibenci oleh warga London. Ini terjadi karena Éléonore membawa sejumlah besar kerabatnya ke Inggris di dalam rombongan, yang dikenal sebagai "Savoyard", dan mereka diberi posisi berpengaruh di dalam pemerintahan dan dunia. Pada satu kesempatan, tongkang Éléonore diserang oleh kemarahan warga yang melemparinya dengan batu, lumpur, aspal, telur busuk dan sayuran.

Éléonore adalah ibu dari lima orang anak, termasuk calon Raja Edward I dari Inggris. Ia juga terkenal karena kepandaian dan keterampilannya menulis puisi, dan sebagai pemimpin mode.

Keluarga

sunting

Éléonore lahir di Aix-en-Provence, ia adalah putri kedua Ramón Berenguer IV, Comte Provence (1198-1245) dan Beatrice dari Savoia (1198-1267), putri Tommaso I dari Savoia dan istri keduanya, Marguerite dari Jenewa. Éléonore mendapat pendidikan yang baik, dan suka membaca. Ketiga saudarinya juga menikah dengan raja-raja.[3] Setelah kakak perempuannya , Marguerite menikah dengan Louis IX dari Prancis, pamanda mereka Guillaume berhubungan dengan Henry III dari Inggris untuk membujuknya menikahi Éléonore. Henry mengusahakan mahar hingga sebesar dua puluh ribu perak marek untuk membantu mengimbangi mahar yang dibayarnya untuk adindanya Isabella, tetapi ayahanda Éléonore mampu menegosasikan menjadi tanpa mahar, hanya perjanjian untuk meninggalkan sepuluh ribu ketika ia meninggal.

Seperti ibundanya, nenek, dan saudara, Éléonore terkenal akan kecantikannya. Ia berambut hitam kecoklatan dan mata yang cantik.[4] Piers Langtoft berbicara tentangnya sebagai "putri erle, mungkin mahluk hidup yang tercantik".[4] Pada tanggal 22 Juni 1235, Éléonore bertunangan dengan Raja Henry III (1207-1272). Éléonore mungkin lahir pada tahun 1223; Matthew Paris menggambarkan dirinya sebagai "jamque duodennem" (telah dua belas) ketika ia tiba di Kerajaan Inggris untuk pernikahannya.

Pernikahan dan keturunan

sunting
 
Éléonore (kiri) dan Henry III, yang digambarkan oleh Matthew Paris pada tahun 1250-an

Éléonore menikah dengan Raja Henry III dari Inggris pada tanggal 14 Januari 1236.[5] Éléonore belum pernah melihat calon suaminya sebelum pernikahan di Katedral Canterbury dan belum pernah menginjakkan kaki di kerajaannya.[4] Edmund Rich, Uskup Agung Canterbury, meresmikannya. Éléonore mengenakan gaun berkilauan emas yang dipasang erat di pinggang dan melebar ke berbagai lipatannya di kakinya. Lengannya yang panjang dan dilapisi dengan cerpelai.[4] Setelah naik ke London pada hari yang sama di mana prosesi warga menyambut sepasang pengantin, Éléonore dinobatkan sebagai ratu permaisuri Inggris dalam sebuah upacara di Westminster Abbey yang diikuti oleh perjamuan megah dengan kehadiran seluruh bangsawan.[4]

Éléonore dan Henry bersama-sama memiliki lima orang anak:

  1. Edward I (1239-1307), menikahi Leonor dari Kastilia (1241-1290) di 1254, dengan siapa ia memiliki keturunan, termasuk ahli warisnya Edward II. Istri keduanya adalah Marguerite dari Prancis, dengan siapa ia memiliki keturunan.
  2. Margaret (1240-1275), menikah dengan Raja Alexander III dari Skotlandia, dengan siapa ia memiliki keturunan.
  3. Beatrice (1242-1275), menikah dengan Yann II, Adipati Bretagne, dengan siapa ia memiliki keturunan.
  4. Edmund Crouchback (1245-1296), menikahi Aveline de Forz pada tahun 1269, yang meninggal empat tahun kemudian tanpa keturunan; menikahi Blanche dari Artois pada tahun 1276, dengan siapa ia memiliki keturunan.
  5. Katerine (25 September 1253 – 3 Mei 1257)

Empat orang lainnya terdaftar, tapi keberadaan mereka diragukan karena tidak ada catatan kontemporer dari mereka. Mereka adalah sebagai berikut:

  1. Richard (1247-1256)
  2. John (1250-1256)
  3. William (1251-1256)
  4. Henry (1256-1257)

Éléonore tampaknya sangat sayang kepada putra tertuanya, Edward, ketika ia sekarat pada tahun 1246, Éléonore tinggal dengannya di biara di Beaulieu, Hampshire selama tiga minggu, masa waktu yang diperbolehkan oleh aturan monastik.[4] Karena pengaruhnya Raja Henry memberikan Edward kadipaten Gascogne pada tahun 1249. Anak bungsunya, Katerine, tampaknya memiliki penyakit degeneratif yang menjadikannya tuli. Ketika gadis kecil itu meninggal pada usia tiga tahun, kedua orangtuanya sangat berduka.[4]

Tidak populer

sunting

Éléonore loyal dan setia mendampingi Henry, tetapi ia membawa sejumlah besar rombongan termasuk beberapa pamanda dan sepupu, "Savoyardnya," pengaruhnya dengan Raja dan ketidakpopulernya dengan baron Inggris menciptakan friksi selama pemerintahan Henry.[4] Pamandanya, Guillaume dari Savoie menjadi penasihat dekat suaminya, yang mengganti dan tidak menyenangkan baron Inggris.[3] Meskipun Éléonore dan Henry mendukung faksi-faksi yang berbeda, ia dijadikan pemangku takhta ketika suaminya pergi ke Gascogne pada tahun 1253. Éléonore mengabdikan diri untuk alasan suaminya, dengan berani melawan Simon de Montfort, meningkatkan pasukan di Prancis untuk tujuan Henry. Pada tanggal 13 Juli 1263, ia berlayar menyusuri Thames ketika tongkangnya diserang oleh warga London.[4] Éléonore denga tegas membenci orang-orang London, yang membalas kebenciannya; Sebagai balasan dendamnya karena ketidaksukaan mereka, Éléonore meminta dari kota itu seluruh pembayaran kembali karena penghormatan moneter yang dikenal sebagai ratu emas, di mana ia menerima sepersepuluh dari semua denda yang datang ke Mahkota.[4] Dalam ketakutan akan hidupnya saat ia dilempari dengan batu, lumpur kering, telur busuk dan sayuran, Éléonore diselamatkan oleh Thomas Fitzthomas, Wali kota Lsondon, dan berlindung pada uskup London.

Kehidupan selanjutnya

sunting
 
Gambar Eleanor dan Henry III

Pada tahun 1272 Henry meninggal, dan putranya Edward, yang berusia 33 tahun, menjadi Edward I, Raja Inggris. Éléonore tetap tinggal di Inggris sebagai ibu suri, dan mengangkat beberapa cucunya—putra Edward, Henry dan putri Éléonore, dan putra Beatrice, John. Ketika cucunya Henry meninggal dalam perawatannya pada tahun 1274, Éléonore pergi berkabung dan memberi perintah agar hatinya dimakamkan di biara Guildford yang didirikan untuk memperingatinya. Pada tahun 1275 dua putri Éléonore yang tersisa, Margaret meninggal 26 Februari dan Beatrice 24 Maret.

Éléonore mengundurkan diri ke sebuah biara; namun, ia tetap berhubungan dengan putranya, Raja Edward, dan adindanya, Ratu Marguerite dari Prancis.

Éléonore meninggal pada tanggal 24/25 Juni 1291 di Amesbury, delapan mil sebelah utara Salisbury, Inggris. Ia dimakamkan pada tanggal 11 September 1291 di Biara St Mary dan St Melor, Amesbury pada tanggal 9 Desember. Lokasi yang tepat dari makamnya di biara ini tidak diketahui, yang menjadikannya satu-satunya ratu Inggris yang makamnya tidakmemiliki tanda. Hatinya dibawa ke London di mana ia dimakamkan di biara Fransiskan.[6]

Warisan budaya

sunting

Éléonore terkenal karena kepandaiannya dan keterampilannya menulis puisi,[4] serta kecantikannya, ia juga dikenal sebagai pemimpin mode, terus mengimpor pakaian dari Prancis.[4] Éléonore kerap mengenakan pakaian berwarna cotte (jenis tunik), korset berwarna emas atau perak, ia menyukai damask sutra merah, dan hiasan dari gandum, dan untuk menutupi rambut hitamnya ia mengenakan tutup kotak pil. Éléonore memperkenalkan jenis baru kerudung yang tinggi di Inggris, "dimana kepala menyurut sampai wajah tampak seperti bunga yang diselimuti".[4]

Éléonore menyukai lagu-lagu troubador sebagai seorang anak, dan selalu menyukainya. Ia membeli banyak buku-buku sejarah dan romantis, yang meliputi cerita dari zaman kuno sampai roman modern.

Éléonore adalah tokoh protagonis di The Queen From Provence, sebuah roman sejarah novelis Inggris Jean Plaidy yang diterbitkan pada tahun 1979. Éléonore menjadi karakter utama di dalam novel Four Sisters, All Queens oleh penulis Sherry Jones, serta novel-novel The Sister Queens oleh Sophie Perinot, dan "My Fair Lady: A Story of Henry III's Lost Queen" oleh J. P. Reedman. Éléonore juga subjek Norwegian Symphonic metal band Leave's Eyes dalam lagu mereka "Eleonore De Provence" dari album mereka Symphonies of the Night.

Silsilah

sunting

Referensi

sunting
Catatan
  1. ^ Charles Cawley, Medieval Lands, Provence
  2. ^ Strickland, Agnes.
  3. ^ a b Cox 1974.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m Costain 1959.
  5. ^ Sadler 2008.
  6. ^ Howell 2004.
  7. ^ a b c d e f g h Cox 1974, hlm. 462.
Bibliografi
Éléonore dari Provence
Cabang kadet Wangsa Bellonid
Lahir: skt. 1223 Meninggal: 24/25 Juni 1291
Inggris
Lowong
Terakhir dijabat oleh
Isabelle d'Angoulême
Permaisuri Inggris
Lady Irlandia

14 Januari 1236 – 16 November 1272
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Leonor dari Kastilia