Émilie du Châtelet

Ahli matematika, ahli fisika dan pengarang Perancis

Émilie le Tonnelier de Breteuil, Marquise Du Châtelet-Lomont—atau lebih sering dikenal sebagai Émilie Du Châtelet—lahir di Paris, Prancis, pada 17 December 1706. Ia dikenal sebagai filsuf, ahli fisika, ahli matematika, dan ikon kesetaraan gender bagi wanita di bidang sains.[1] Émilie Du Châtelet juga dianggap sebagai satu-satunya wanita Prancis pada masa itu, yang menekuni bakatnya dengan serius di bidang matematika dan fisika.[2] Emilie menikah dengan Marquis Florent-Claude de Châtelet-Lomont, seorang atase militer di kerajaan Prancis pada tahun 1725. Emilie juga diketahui menjalin hubungan spesial bersama Voltaire selama 15 tahun; Voltaire kemudian menjadi mentor sekaligus partner Emilie dalam karya-karyanya di bidang filsafat dan sains.[3][4]

Émilie Du Châtelet
Lukisan Émilie Du Châtelet dilukis oleh Maurice Quentin de La Tour
Lahir(1706-12-17)17 Desember 1706
Paris, France
Meninggal10 September 1749(1749-09-10) (umur 42)
Lunéville, Prancis
KebangsaanPrancis
Dikenal atasMenterjemahkan Principia karya Isaac Newton ke dalam bahasa Prancis, Filsafat ilmu ; memadukan fisika Newtonian dengan aspek metafisika Leibniz, dan memberi ulasan dan komentar tehadap fisika Newtonian
Karier ilmiah
BidangFilsafat ilmu
Matematika
Fisika
TerinspirasiIsaac Newton, Gottfried Leibniz, Willem 's Gravesande
Tanda tangan

Dalam karya-karyanya, Émilie Du Châtelet berfokus pada filsafat alam, khususnya pada bidang yang dikembangkan oleh Newton, Leibniz, dan Christian Wolff.[3] Ia juga dikenal menjalin komunikasi dengan banyak ilmuwan dan filsuf pada masanya. Kemampuan menonjol Emilie di bidang fisika dan matematika membuatnya mampu menuliskan dan mengulas hukum-hukum dan formula fisika yang dikembangkan oleh Newton.[1][4] Ulasan-ulasannya ini membuat Emilie berkontribusi banyak terhadap pergeseran paradigma yang terjadi pada ilmu fisika di Prancis; dari fisika Kartesian ke fisika Newtonian.[3] Dua karya paling terkenal Emilie yang berkaitan dengan ilmu dan filsafat alam adalah: terjemahan bahasa Prancis dari Principia Newton yang hingga saat ini masih menjadi standar terjemahan untuk bahasa Prancis, dan tulisannya yang membahas aspek metafisika dari ruang dan waktu serta formulasi energi; Institutions de Physique (Dasar-Dasar Fisika).[3][5]

Selain ilmu dan filsafat alam, Emilie juga diketahui memiliki ketertarikan pada konsep-konsep yang membahas etika, teologi, dan sumber kebahagiaan manusia.[5] Karya-karyanya yang berkaitan dengan ini antara lain: Menerjemahkan sebagian isi dari Fable of the Bees ke dalam bahasa Prancis, menulis buku terkait Alkitab berjudul Examens de la Bible, dan juga menulis buku sejenis autobiografi berjudul Discours sur le bonheur. Karya-karya lain Emilie yang bersifat "non-ilmiah" juga sesekali membahas peran dan pendidikan wanita di dalam kehidupan sosial.[3][4][6]

Riwayat hidup

sunting

Kehidupan awal

sunting

Émilie Du Châtelet lahir di Paris, Prancis, pada17 December 1706 dari pasangan Baron Louis Nicholas le Tonnelier de Breteuil dan Gabrielle Anne de Froullay, Baronne de Breteuil.[3] Ia merupakan putri satu-satunya dari enam bersaudara. Emilie lahir dari keluarga bangsawan dan sejak kecil diketahui memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan alam.[1][7] Emilie dibesarkan di Paris pada periode 1710an. Ibunya selalu mengancam akan mengirimkannya ke biara karena tidak bertindak seperti anak perempuan pada umumnya dimasa itu; bertindak tidak sopan di pesta dan juga tidak terlalu peduli terhadap gaya berpakaian.[7][8] Alih-alih, Emilie lebih menyukai topik-topik yang berkaitan dengan matematika dan astronomi, yang pada masa itu didominasi oleh pria.[8] Ayah Emilie sebaliknya, merupakan sosok yang sangat peduli dengan keinginan putri semata wayangnya. Ia menghalang-halangi keinginan istrinya untuk mengirim putrinya belajar di biara. Alih-alih, ia menyewa tutor secara pribadi untuk mengajari Emilie beberapa bahasa asing dan matematika.[8]

Pernikahan

sunting

Émilie Du Châtelet menikah pada 20 Juni 1725 di usia 19 tahun. Suaminya, Marquis Florent-Claude Châtelet, merupakan seorang atase militer dan Gubernur dari wilayah Semur-en-Auxois, Bourgogne. Setelah menikah, Emilie lebih banyak menghabiskan waktunya di Semur-en-Auxois.[9] Namun, ia juga kerap berpindah-pindah ; Emilie diketahui pernah menetap di Paris dan beberapa tempat lainnya. Pekerjaan Marquis Florent-Claude Châtelet sebagai atase militer membuatnya sering kali berada di garis depan, dan berjauhan dalam waktu yang lama dari Emilie.[9] Emilie dan Marquis kemudian memiliki tiga orang anak. Anak pertama mereka, berjenis kelamin wanita, lahir pada 30 Juni 1726, dan diberi nama Françoise Gabriel Pauline. Anak kedua mereka, berjenis kelamin pria, lahir pada 20 November 1727. Anak ketiga mereka, juga berjenis kelamin pria lahir pada bulan April 1733, tetapi meninggal setahun kemudian pada 1734.[9]

Hubungan dengan Voltaire

sunting

Voltaire pertama kali bertemu dengan Emilie saat pesta keluarga, dimana Emilie pada saat itu masih anak-anak. Mereka kemudian bertemu kembali setelah Emilie melahirkan anak keduanya.[9] Tidak lama setelah bertemu, Voltaire kemudian menjadi buronan pemerintah Prancis karena tulisan-tulisannya yang dianggap mendukung Inggris dan menentang penguasa.[5][9] Voltaire kemudian memilih bersembunyi bersama Emilie di sebuah rumah yang dimiliki oleh suami Emilie, tepatnya di daerah Cirey, wilayah timur laut dari Prancis yang cukup terpencil.[10] Suami Emilie pada awalnya tidak setuju dengan keputusan ini. Namun belakangan, suami Emilie dipandang sebagai sosok yang "toleran" karena tidak begitu mempedulikan hubungan Emilie bersama Voltaire, atau dengan lelaki lainnya. Periode bersama Voltaire di Cirey, merupakan masa-masa paling produktif dari Emilie. Bersama Voltaire, yang dianggap sebagai salah satu filsuf dan penyair paling jenius pada masanya, ia mengerjakan banyak tulisan-tulisan yang berkaitan dengan fisika, matematika, dan filsafat.[5][9]

Pada tahun 1748, Emilie tertarik dan jatuh cinta pada sepupunya, Marquis de Saint-Lambert saat berkunjung ke Luneville. Voltaire mengetahui hal ini, tetapi tetap mendukung Emilie terhadap keputusannya. Tidak lama setelah itu, Emilie kemudian diketahui mengandung anak dari Marquis de Saint-Lambert.[1][5] Semasa kehamilannya pada tahun 1749, Emilie berjuang keras untuk menyelesaikan terjemahan bahasa Prancis dari Principia yang ditulis Isaac Newton. Emilie dalam tulisan-tulisannya diketahui telah merasa tak nyaman dengan kehamilannya di usia yang cukup tua yakni 42 tahun.[5][11] Akhirnya Emilie melahirkan putri keduanya dengan normal pada 2 September 1749. Namun, kondisi Emile semenjak itu terus memburuk dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 September 1749. Beberapa hari setelah itu, putri yang baru dilahirkannya juga akhirnya meninggal dunia.[5][9]

Kontribusi

sunting

Filsafat dan sains

sunting

Dalam karya-karyanya, Emilie dan Voltaire diketahui sebagai sosok penentang beberapa gagasan Descartes terkait definisi dan aspek metafisika dari ruang dan waktu, yang saat itu populer di Prancis. Pada bidang sains, Emilie juga dikenal karena gagasan-gagasannya mengenai energi kinetik dan transfer panas.[1][3]

Tulisan terkait kesetaraan gender

sunting

Émilie Du Châtelet selama hidupnya berkali-kali mengalami diskriminasi terkait gender. Emilie mengalami penolakan dari berbagai institusi pendidikan tinggi dan ilmiah akibat posisinya sebagai seorang wanita. Bahkan, ia juga ditolak masuk ke dalam kedai kopi Gradot, yang saat itu dikenal sebagai tempat diskusi untuk mebicarakan isu-isu hangat terkait perkembangan matematika dan sains. Karena berbagai diskriminasi tersebut, Emilie kemudian menyewa tutor pribadi untuk mengajarinya matematika, sains, dan filsafat.[5][12] Dalam kata pengantar yang ia tulis pada terjemahan Fable of the Bees, Emilie menuliskan keluhan-keluhan yang ia alami terkait diskriminasi gender.[3][4]

Baca juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e "Gabrielle-Emilie Le Tonnelier de Breteuil, marquise du Chatelet | French scientist and philosopher". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11. 
  2. ^ Terrall, Mary (1995-09-01). "Émilie Du Châtelet and the Gendering of Science". History of Science (dalam bahasa Inggris). 33 (3): 283–310. doi:10.1177/007327539503300302. ISSN 0073-2753. Archived.
  3. ^ a b c d e f g h Detlefsen, Karen (2016). Zalta, Edward N., ed. The Stanford Encyclopedia of Philosophy (edisi ke-Winter 2016). Metaphysics Research Lab, Stanford University. 
  4. ^ a b c d Becker, Barbara J. "Emilie du Chatelet". faculty.humanities.uci.edu. Diakses tanggal 2017-11-11. 
  5. ^ a b c d e f g h "Châtelet, Émilie du (1706–1749) - Dictionary definition of Châtelet, Émilie du (1706–1749) | Encyclopedia.com: FREE online dictionary". www.encyclopedia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-12. 
  6. ^ "Women in Science | Biographies | Marquise Du Châtelet". womeninscience.history.msu.edu. Diakses tanggal 2017-11-12. 
  7. ^ a b "This Month in Physics History". www.aps.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-12. 
  8. ^ a b c Bodanis, David (2006-08-04). "The scientist whom history forgot". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-11. 
  9. ^ a b c d e f g "Chatelet biography". www-history.mcs.st-andrews.ac.uk. Diakses tanggal 2017-11-11. 
  10. ^ "Gabrielle-Emilie Marquise du Chatelet Facts". biography.yourdictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-12. 
  11. ^ "Châtelet, Émilie du (1706–1749) - Dictionary definition of Châtelet, Émilie du (1706–1749) | Encyclopedia.com: FREE online dictionary". www.encyclopedia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-11. 
  12. ^ "Emilie du Chatelet". departments.kings.edu. Diakses tanggal 2017-11-11.