1 Samuel 7
1 Samuel 7 (atau I Samuel 7, disingkat 1Sam 7) adalah bagian dari Kitab 1 Samuel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]
1 Samuel 7 | |
---|---|
Kitab | Kitab 1 Samuel |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 9 |
Teks
sunting- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 17 ayat.
- Berisi riwayat pemindahan Tabut Perjanjian dari Bet-Semes ke Kiryat-Yearim, kemenangan atas orang Filistin di Mizpa serta pelayanan Samuel sebagai seorang hakim.
Waktu
sunting- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi di akhir zaman Hakim-hakim, sekitar 1100 SM.
Tempat
sunting- Pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi di Bet-Semes, Kiryat-Yearim, Mizpa, Eben-Haezer dan tanah Kanaan.
Struktur
sunting- 1 Samuel 7:1 = Tabut dipindahkan ke Kiryat-Yearim (lanjutan dari 1 Samuel 6:10–21)
- 1 Samuel 7:2–14 = Orang Filistin terpukul kalah dekat Mizpa
- 1 Samuel 7:15–17 = Samuel sebagai hakim
Ayat 3
sunting- Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin."[3]
Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bandingkan Roma 12:1–2). Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bandingkan Keluaran 23:22; Ulangan 20:1–4; Yosua 1:5–9).[4]
Ayat 8
sunting- Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."[5]
Sepanjang hidup orang beriman, kemenangan atas musuh-musuh rohani tergantung pada doa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa membawa Allah ke dalam setiap aspek kehidupan orang beriman: pekerjaan, rencana, keluarga, persoalan, dan keberhasilan (lihat Lukas 18:1; Lukas 18:7). Mengabaikan doa berarti membuka diri terhadap serangan Iblis dan kekalahan kita. Jawaban Samuel terhadap permohonan bangsa itu (1 Samuel 7:9) adalah mempersembahkan seekor anak domba sebagai korban bakaran, selaku tanda pembaharuan penyerahan kepada Tuhan, dan memanjatkan doa-doa demi bangsa itu.[4]
Ayat 9
sunting- Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran.
- Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.[6]
Ayat 10
sunting- Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel.
- Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.[6]
Ayat 12
sunting- Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."[7]
- Eben-Haezer (bahasa Ibrani: אבן העזר, Even Ha'Ezer, artinya batu pertolongan; bahasa Inggris: Eben-Ezer atau Ebenezer): berjarak kurang dari sehari perjalanan jauhnya dengan berjalan kaki dari kota Silo, dekat kota Afek, di sekitar wilayah Mizpa (daerah suku Benyamin), dekat jalan masuk sebelah barat pada jalur Bet-Horon. Namun, lokasinya belum dapat diidentifikasi secara pasti pada zaman modern, dengan berbagai pendapat termasuk di Beit Iksa, Dayr Aban atau Izbet Zartta (Isbeth Sartah).[8]
Referensi
sunting- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ 1 Samuel 7:3
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Samuel 7:8
- ^ a b 1 Samuel 7:9
- ^ 1 Samuel 7:12
- ^ "Lokasi dan peta Izbet Zartta atau Eben-Ezer". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-24. Diakses tanggal 2017-09-22.
Lihat pula
sunting- Filistin
- Tabut Perjanjian
- Bagian Alkitab yang berkaitan: 1 Samuel 4, 1 Samuel 6, 2 Samuel 6, 1 Tawarikh 13.
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks 1 Samuel 7 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Samuel 7
- (Indonesia) Referensi silang 1 Samuel 7
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Samuel 7
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Samuel 7