1 Raja-raja 16

(Dialihkan dari 1 raja-raja 16)

1 Raja-raja 16 (atau I Raja-raja 16, disingkat 1Raj 16) adalah pasal keenam belas Kitab 1 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1] Pasal ini berisi catatan sejarah mengenai pemerintahan raja Asa (raja ke-3) di Kerajaan Yehuda dan raja Baesa (raja ketiga), Ela (raja ke-4), Zimri (raja ke-5), Tibni dan Omri (raja ke-6 dan ke-7) serta Ahab (raja ke-8) di Kerajaan Israel Utara.[2]

1 Raja-raja 16
Kitab Raja-raja (Kitab 1 & 2 Raja-raja) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 1 Raja-raja
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
11

Struktur

sunting

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 7

sunting
Juga dengan perantaraan nabi Yehu bin Hanani firman TUHAN telah datang melawan Baesa dan melawan keluarganya, baik karena segala yang jahat yang telah dilakukannya di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN dengan perbuatan tangannya, dan dengan demikian menjadi sama seperti keluarga Yerobeam, maupun oleh karena ia telah membunuh Yerobeam. (TB)[4]

Ketika para pemimpin dan umat Allah menolak hukum-Nya dan mengikuti cara-cara fasik orang Kanaan, Allah mengutus para nabi untuk memberitakan kebenaran-Nya. Nabi-nabi seperti itu kini masih juga diperlukan.[5]

Ayat 8

sunting
Dalam tahun kedua puluh enam zaman Asa, raja Yehuda, Ela, anak Baesa, menjadi raja atas Israel di Tirza. Ia memerintah dua tahun lamanya. (TB)[6]
  • "Dalam tahun ke-26 zaman Asa": menurut kronologi Thiele[7] dihitung berdasarkan "metode bukan tahun naik tahta". Jadi Ela menjadi raja antara September 886 dan April 885 lalu mati antara September 885 dan April 884 SM.[8]
  • "Ia memerintah": frasa ini tidak ada dalam teks Ibrani, karena penulis kitab sejarah ini biasanya tidak mengulangi kata kerja "memerintah" untuk raja-raja Kerajaan Utara. Jikalau kata ini dipakai pada ada sintaksis tertentu yang digunakan.[9]

Ayat 10

sunting
datanglah Zimri, lalu membunuh dia dalam tahun kedua puluh tujuh zaman Asa, raja Yehuda, dan ia menjadi raja menggantikan dia. (TB)[10]

Ayat 15

sunting
Dalam tahun kedua puluh tujuh zaman Asa, raja Yehuda, Zimri menjadi raja. Ia memerintah tujuh hari lamanya di Tirza, sedang rakyat berkemah mengepung Gibeton yang termasuk wilayah orang Filistin. (TB)[12]

Ayat 16

sunting
Setelah rakyat yang berkemah itu mendengar orang mengatakan: "Zimri telah mengadakan persepakatan, dan iapun telah membunuh raja," maka pada hari itu juga, di tempat perkemahan, seluruh Israel menobatkan Omri, panglima tentara, menjadi raja atas Israel. (TB)[14]

Ayat 17

sunting
Kemudian Omri dengan seluruh Israel maju dari Gibeton, dan mereka mengepung Tirza. (TB)[15]

Ayat 18

sunting
Segera sesudah Zimri melihat, bahwa kota itu telah direbut, masuklah ia ke dalam puri istana raja, lalu membakar istana raja itu sedang ia sendiri ada di dalamnya, dan ia mati, (TB)[15]

Ayat 21

sunting
Pada waktu itu bangsa Israel terbagi dua. Sebagian dari bangsa itu mengikuti Tibni bin Ginat, dan bermaksud mengangkat dia menjadi raja, dan sebagian lagi mengikuti Omri. (TB)[16]

Ayat 22

sunting
Tetapi rakyat yang mengikuti Omri lebih kuat daripada rakyat yang mengikuti Tibni bin Ginat.
Sesudah Tibni mati, maka Omri menjadi raja (TB).[17]

Ayat 23

sunting
Dalam tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya. (TB)[18]
  • "Dalam tahun ke-31 zaman Asa": menurut kronologi Thiele[7] dihitung berdasarkan "metode bukan tahun naik tahta, Omri menjadi raja antara September 885 dan April 884 SM ("885 SM") segera setelah Zimri mati.[19] Saat itu Omri berbagi kerajaan Israel dengan rivalnya, Tibni bin Ginat. Sesudah Tibni mati, antara April dan September 880 SM, Omri menjadi raja sendirian atas Kerajaan Israel Utara sampai kematiannya antara September 874 SM dan April 873 SM ("874 SM"), secara keseluruhan - ketika berbagi bersama Tibni dan ditambah ketika memerintah sendirian - menjadi raja selama 12 tahun.[19] Selama 6 tahun Omri memerintah di Tirza dan 6 tahun di Samaria.[19]
  • "Ia memerintah": frasa ini tidak ada dalam teks bahasa Ibrani aslinya.[19]

Ayat 24

sunting
Kemudian ia (Omri) membeli gunung Samaria daripada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu. (TB)[20]

Suatu ekspedisi yang disponsori oleh Harvard University, Universitas Ibrani Yerusalem, British School of Archaeology, dan Palestine Exploration Fund, 1908-1910, 1931-dan seterusnya, melalukan ekskavasi di Samaria. Mereka menemukan reruntuhan dan landasan istana Omri, tetapi tidak ditemukan bekas-bekas arkeologi sebelum zaman Omri, yang membuktikan bahwa Omri adalah pendiri Samaria sebagaimana dicatat pada ayat ini.[21]

Ayat 29

sunting
Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria. (TB)[22]
  • "Dalam tahun ke-38 zaman Asa": menurut kronologi Thiele[7] dihitung berdasarkan "metode bukan tahun naik tahta, Ahab bin Omri menjadi raja antara September 874 dan April 873 SM ("874 SM") segera setelah kematian ayahnya.[23]
  • "Memerintah 22 tahun": Menurut kronologi Thiele, Ahab mati antara April dan September 853 SM.[23] Menurut Thiele, Pertempuran Karkar, yang melibatkan Ahab, terjadi pada bulan Juli/Agustus 853 SM.[24] Menurut catatan sejarah Asyur, Salmaneser III berperang di Karkar pada tahun ke-6 pemerintahannya (853 SM) dan pada tahun ke-18 (841 SM) ia menerima upeti dari Yehu. Periode 12 tahun ini tepat bersesuaian dengan kronologi Ibrani dan menempatkan pertempuran Karkar pada tahun terakhir pemerintahan Ahab (853 SM)[25] serta penyerahan upeti kepada Salmaneser pada tahun pertama pemerintahan Yehu (841 SM).[23]

Ayat 31

sunting
Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya. (TB)[26]

Ayat 34

sunting
Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun. (TB)[27]

Ini terjadi pada zaman raja Ahab, menggenapi kejadian yang hampir 550 tahun sebelumnya yaitu setelah Yerikho dihancurkan, maka:

Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"[28]

Penggalian arkeologi di Yerikho menunjukkan bahwa tempat itu dihuni terus menerus sejak zaman sebelum Abraham sampai sekitar tahun 1400 SM, kemudian tidak ditemukan tanda-tanda pemukiman sampai abad ke-9 SM, yaitu zaman raja Ahab, di mana mulai muncul pemukiman kecil. Hal itu membuktikan kebenaran ayat ini. Pada stratum atau lapisan tanah abad ke-9 SM ditemukan bekas-bekas rumah besar, kemungkinan rumah Hiel, di mana diketemukan sebuah guci besar berisi sisa jenazah seorang anak kecil pada struktur gerbangnya; dan dua guci serupa pada tembok-tembok sebuah rumah.[21]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ Lihat Perhitungan waktu pemerintahan raja Asa dan raja Yosafat.
  4. ^ 1 Raja–raja 16:7 - Sabda.org
  5. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  6. ^ 1 Raja–raja 16:8 - Sabda.org
  7. ^ a b c d e Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  8. ^ McFall 1991, no. 12.
  9. ^ McFall 1991, no. 12, 21, 42.
  10. ^ 1 Raja–raja 16:10 - Sabda.org
  11. ^ McFall 1991, no. 13.
  12. ^ 1 Raja–raja 16:15 - Sabda.org
  13. ^ McFall 1991, no. 14.
  14. ^ 1 Raja–raja 16:16 - Sabda.org
  15. ^ a b 1 Raja–raja 16:17 - Sabda.org
  16. ^ 1 Raja–raja 16:21 - Sabda.org
  17. ^ 1 Raja–raja 16:22 - Sabda.org
  18. ^ 1 Raja–raja 16:23 - Sabda.org
  19. ^ a b c d McFall 1991, no. 15.
  20. ^ 1 Raja–raja 16:24 - Sabda.org
  21. ^ a b Henry H. Halley. Halley's Bible Handbook. An abbreviated Bible commentary. (Formerly called "Pocket Bible Handbook") Zondervan Publishing House. Minneapolis, Minnesota. 1964.
  22. ^ 1 Raja–raja 16:29 - Sabda.org
  23. ^ a b c McFall 1991, no. 16.
  24. ^ Thiele 1951, hlm. 95 n 3.
  25. ^ Thiele 1951, hlm. 95, 104.
  26. ^ 1 Raja–raja 16:31 - Sabda.org
  27. ^ 1 Raja–raja 16:34 - Sabda.org
  28. ^ Yosua 6:26

Pranala luar

sunting