APCN 2 atau Asia Pacific Cable Network 2 adalah sistem kabel komunikasi bawah laut dengan panjang 19000 km.[1] APCN 2 menghubungkan negara Asia Pasifik di antaranya adalah Jepang, Korea, Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Filipina, Malaysia, dan Singapura.[1] APCN2 memiliki teknologi kabel fiber optik dan beberapa pasang kabel utama yang menghubungkan 10 stasiun kabel bawah laut daerah Asia anggota APCN 2.[1] Perusahaan yang memegang proyek pengerjaan kabel ini adalah NEC Corporation dari Jepang.[2]

Peta lokasi APCN 2.

APCN 2 diketahui sebagai kabel bawah laut pertama yang memiliki kemampuan penyembuhan diri di daerah Asia, dan mampu memperbaiki kerusakan secara otomatis.[2] APCN2 memiliki kapasitas bawaan 2.56 terabit per detik dengan mengoperasikan teknologi DWDM sekitar 64x10 gigabit per detik.[2]

Spesifikasi sunting

Berikut adalah spesifikasi yang dimiliki oleh APCN 2:

Spesifikasi Keterangan
Sistem Kabel Asia Pacific Cable Network 2, atau APCN-2
Panjang kabel 19,000 Km
Kapasitas bawaan 2.56 Tbps

4 kabel fiber utama, masing-masing 64x10 Gbps DWDM (ditingkatkan menjadi 40 Gbps DWDM pada September 2011)

Waktu siap digunakan 20 Desember 2000
Tipe investasi Konsorsium (nilai awal US$ 1 miliar)
Kapasitas Lit 80 Gbps (dalam RFS pada Desember 2001)

160 Gbps (ditingkatkan pertama kali pada tahun 2002)

280 Gbps (ditingkatkan untuk kedua kalinya pada tahun 2006)

Stasiun
  • Kitaibaraki, Jepang, NTT
  • Chikura, Jepang, KDDI
  • Pusan, Korea, Korea Telecom
  • Chongming, Tiongkok, China Telecom
  • Shantou, Tiongkok, China Telecom
  • Tanshui, Taiwan, Chunghwa Telecom
  • Lantau, Hong Kong, Reach
  • Batangas, Filipina, PLDT
  • Kuantan, Malaysia, Telecom Malaysia
  • Katong, Singapura, SingTel
Vendor NEC Corporation (Jepang)Pemilik:

Pemilik dari APCN 2 adalah konsorsium yang terdiri para 45 pemegang saham sebagai berikut:

KDD (Japan)
Advantel(Hong Kong)

Chunghwa Telecom (Taiwan)
C&W Global Network (Ireland)
KPN (Netherlands)
Metromedia Fiber Network (USA)
PLDT (Philippines)
Taiwan Fixed Net (Taiwan)
Telecom Malaysia (Malaysia)

NTT Communications (Japan)
China Telecom (China)

Concert (Bermuda)
Global One (Japan)
Layer 2 Communications (British Virgin Is.)
New Century Infocomm Co. (Taiwan)
Singapore Telecom (Singapore)
Teleglobe (United States)
Williams Communications (USA)

Japan Telecom (Japan)
China Unicom (China)

C&W HKT (Hong Kong)
Korea Telecom (Korea)
MCII (United States)
OneLink Cable Network (Hong Kong)
Starhub (Singapore)
Telstra Global Networks (Bermuda)

Kerusakan sunting

APCN 2 pernah mengalami kerusakan di antaranya adalah pada 27 Desember 2006 saat kejadian gempa Hengchun yang merusak sambungan di Shantou, Tiongkok dan Tanshui, Taiwan dan juga di antara pulau Lantau di Hongkong dan Chongming di Tiongkok.[3] Akibatnya, sambungan internet untuk laman di benua Asia terputus selama satu bulan lamanya.[3][4][5][6]

Selain itu, pada 12 Agustus 2009, kabel ini mengalami kerusakan lanjutan yang mempengaruhi Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Filipina, Singapura, dan Tokyo.[7] Lalu, pada Juni 2010, mengalami kerusakan serius yang mengganggu saluran internet di Filipina.[8] Kerusakan lainnya adalah pada 11 Maret 2011 karena gempa bumi Tohoku, Jepang.[9]

Kerusakan yang terbaru adalah pada 23 Maret 2014.[10] Lalu pada 7 Januari 2015, kerusakan terjadi di Singapura dan Asia Pasifik. Kerusakan ini menyebabkan pembatasan penggunaan bandwidth.[10] Namun, pada 31 Januari 2015 berhasil diperbaiki.[10]

Rujukan sunting

  1. ^ a b c (Inggris) Submarine Networks. "APCN 2 Submarine Cable System". 
  2. ^ a b c (Inggris) Submarine Networks. "APCN 2 : Overview". 
  3. ^ a b "Communications cut off after earthquake strikes Taiwan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-01-03. Diakses tanggal 2015-05-28. 
  4. ^ Internet Access to overseas website disrupted
  5. ^ "Internet access in Singapore severely affected by Taiwan quake". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-29. Diakses tanggal 2015-05-28. 
  6. ^ Earthquake Report in Taiwan
  7. ^ Asian Undersea Cable Disruption Slows Internet Access
  8. ^ Damaged APCN 2 Internet Connectivity
  9. ^ Submarine Cables: The Handbook of Law and Policy
  10. ^ a b c Umbao, Ed (2014-04-01). "PLDT Explains Internet Speed Problems in the Philippines From March 28 Onwards". Philnews.ph. Diakses tanggal 2014-05-09.