Abdul Hamid Jumat

politikus Singapura


Abdul Hamid bin Jumat PMN (Jawi: عبدالحميد بن جومت) (12 April 1917 – 16 April 1978) adalah seorang diplomat dan politikus asal Singapura yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Menteri Singapura yang pertama dan terakhir dari 1956 sampai 1959, sebelum akhirnya Singapura lepas dari Malaysia. Selain itu, ia juga pernah menjabat Menteri Pemerintahan Daerah, Pertanahan, dan Perumahan Rakyat sejak 1956 sampai 1959, serta Menteri Komunikasi dan Pekerjaan Umum antara tahun 1955 hingga 1956. Abdul merupakan pendiri dari Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) di Singapura.

Abdul Hamid Jumat
عبدالحميد جومت
Abdul Hamid, ca 1965
Wakil Ketua Menteri Singapura
Masa jabatan
7 Juni 1956 – 3 Juni 1959
Ketua MenteriLim Yew Hock
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Menteri Pemerintahan Daerah, Pertanahan, dan Perumahan Rakyat Singapura
Masa jabatan
1956 – 3 Juni 1959
Ketua MenteriDavid Saul Marshall
(1955–1956)
Lim Yew Hock
(1956–1959)
Sebelum
Pendahulu
Francis Thomas
Pengganti
Ong Eng Guan
Sebelum
Menteri Komunikasi dan Pekerjaan Umum Singapura
Masa jabatan
6 April 1955 – 1956
Ketua MenteriDavid Saul Marshall
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Francis Thomas
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Abdul Hamid bin Jumat

12 April 1917
Singapura, Negeri-Negeri Selat
Meninggal16 April 1978(1978-04-16) (umur 61)
Johor Bahru, Johor, Malaysia
Partai politikOrganisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (Singapura)
AlmamaterInstitusi Raffles
Pekerjaan
  • Diplomat
  • politisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan pribadi

sunting

Abdul Hamid lahir pada 12 April 1916[1] di Singapura.[2] Ayahnya, Tengku Mashoordin Jumat merupakan seorang inspektur polisi dan juru bahasa pengadilan, sedangkan ibunya bernama Aishah Hannan. Ia menempuh pendidikan di Institusi Raffles.[1]

Abdul Hamid dikaruniai tujuh orang anak. Anak bungsunya, Tengku Putra Haron Jumat adalah seorang politisi di negara tetangga, Malaysia dan bergabung dengan Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) mengikuti jejak dirinya.[3]

Kematian

sunting

Pada tahun 1973, Abdul Hamid kembali ke Malaysia setelah dirinya mengabdikan sebagian besar hidupnya sebagai duta besar di berbagai negara. Ia wafat lima tahun setelahnya pada 1978.[3]

Penganugerahan

sunting

Tanda kehormatan

sunting

Referensi

sunting

  Media tentang Abdul Hamid Jumat di Wikimedia Commons