Elang-alap coklat
Elang-alap coklat | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | A. fasciatus
|
Nama binomial | |
Accipiter fasciatus |
Alap-alap coklat (Accipiter fasciatus) merupakan salah satu jenis burung pemangsa dari keluarga Accipitridae dan genus Accipiter. Alap-alap cokelat dapat dijumpai di daerah indonesia timur, Australia, New Caledonia, dan Vanuatu di lahan terbuka.
Deskripsi
suntingAlap-alap cokelat termasuk burung pemangsa berukuran sedang dengan panjang tubuh dari ujung paruh sampai ujung ekor sekitar 40 sampai 55 cm. Berat tubuh alap-alap jantan sekitar 250 sampai 415 gram dan betina sekitar 440 sampai 740 gram dengan rentang sayap sekitar 74 sampai 96 cm. berkerah merah karat, ekor bundar panjang dan tubuh bagian bawah berpalang warna kayu manis serta sera hijau pucat. Remaja: dada bagian atas bercoret, sedang dada bagian bawah dan sisi tubuh berpalang. Kaki panjang berwarna kuning, dengan bulu coklat kemerahan di sekitar paha. Mata berwarna kuning cerah. Jantan lebih kecil dari betina. Burung-burung muda memiliki mata cokelat keabu-abuan, dengan bulu berwarna coklat dan bergaris-garis.
Penyebaran dan jenis
suntingBurung alap-alap cokelat dapat dijumpai di Indonesia timur, Australia, New Caledonia, dan Vanuatu. Tergolong burung penetap yang sesekali dijumpai di semak dan savana sampai ketinggian 1200 m di Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Secara global terdapat sebelas sub-spesies yang dikenal, yaitu:
- natalis (Lister, 1889) – P. Christmas.
- tjendanae Stresemann, 1925 – Sumba.
- wallacii (Sharpe, 1874) – Sunda Kecil, dari Lombok ke timur sampai Babar.
- stresemanni Rensch, 1931 – Pulau-pulau kecil antara Sulawesi dan Sunda Kecil.
- hellmayri Stresemann, 1922 – Timor, Alor, Roti (Sunda Kecil).
- savu Mayr, 1941 – Sawu (Sunda Kecil).
- polycryptus Rothschild & Hartert, 1915 – Papua bagian timur.
- dogwa Rand, 1941 – Papua bagian selatan.
- didimus (Mathews, 1912) – Australia Utara; Buru (Maluku Selatan).
- fasciatus (Vigors & Horsfield, 1827) – Timor Leste; Australia dan Tasmania; Kep. Rennell dan Bellona (Solomons).
- vigilax (Wetmore, 1926) – New Caledonia, Kep. Loyalty, Vanuatu.
Kebiasaan
suntingMenghuni hutan hujan dan hutan, hutan, savana, dan budidaya hutan ringan. Biasanya ditemukan di hutan yang lebih kering, lebih terbuka. Jarang diamati dan diburu dari tempat bertengger tersembunyi di kanopi atau midstory yang lebih rendah. Terkadang terbang tinggi. Terjadi secara tunggal atau kadang-kadang berpasangan. Terkang bertengger untuk periode yang lama, melayang dengan sayap agak terangkat ke atas di habitat terbuka untuk berburu makanan.
Makanan
suntingAlap-alap cokelat memangsa burung, mamalia, reptil, amfibi, arthropoda, dan kadang-kadang bangkai. Di Australia selatan, ia memangsa sebagian besar burung dan kelinci muda dan burung dan kadal di Australia utara. Pounces pada mangsa dari bertengger tersembunyi di dedaunan, atau mengejar dalam penerbangan, dan juga menguntit serangga di tanah.[2]
Reproduksi
suntingKetika musim kawin tiba sekitar September-Desember, alap-alap cokelat mulai menata sarang dari batang dan ranting pohon yang dijalin dengan dengan dedaunan, terletak pada percabangan utama pohon 2 sampai 36 m di atas permukaan tanah. Telur 2-4 butir dengan berwarna putih kebiru-biruan, tidak bertanda atau agak kusut dan terlihat dengan warna coklat kemerahan. waktu pengeraman 29 samapi 33 hari. Anakan mulai belajar terbang setelah berumur 28 sampai 37 hari. Pada fase awal pertumbuhan anak, hanya jantan yang berburu makanan, sedangkan betina tetap berada di sarang sampai anakan alap-alap cokelat berumur sekitar enam minggu
Referensi
sunting- ^ BirdLife International (2012). "Accipiter fasciatus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013.
- ^ "Accipiter fasciatus". globalraptors.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-12. Diakses tanggal 2018-11-12.