Ade Parlaungan Nasution

(Dialihkan dari Ade Parlaungan Nasution,. Ph.D)
Ini adalah versi stabil, terperiksa pada tanggal 7 November 2024.

Ade Parlaungan Nasution (lahir 06 Agustus 1968) merupakan akademisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Labuhanbatu periode 2019-2024.[1][2] Sebelum menjabat Rektor, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik di Universitas Riau Kepulauan di Kota Batam.[3] Ade Parlaungan juga merupakan penerima penghargaan Anugerah Batam Madani dari Pemerintah Kota Batam sebagai Tokoh Pendidikan Kota Batam pada Puncak peringatan Hari Jadi Kota Batam ke-187 Tahun 2016.[4][5]

Ade Parlaungan Nasution
Rektor Universitas Labuhanbatu | ke-1
Mulai menjabat
15 Agustus 2019
Informasi pribadi
Lahir06 Agustus 1968 (umur 56)
Kota Pinang, Sumatera Utara, Indonesia
Suami/istriEva Dewi Melinda Nasution (w. 2021)
Anak3
AlmamaterUniversitas Ibn Khaldun Bogor
Universitas Airlangga
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia
Profesi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Semasa menjadi mahasiswa, tercatat Ade pernah Menjabat Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor, Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Ibn Khaldun Bogor, Pimpinan Redaksi Majalah Mahasiswa “Suara Mahasiswa” Bogor serta menjadi pengurus di berbagai Aliansi Mahasiswa Bogor dan Jawa Barat.

Disamping menggeluti dunia Kampus, Ade Parlaungan Nasuton juga terlibat dalam Persoalan Ketenagakerjaan terutama dalam memperjuangkan Hak normatif buruh, baik di Batam, Kepulauan Riau maupun di Labuhanbatu, Sumatera Utara.Disamping bidang ketenagakerjaan, minat pengabdian masyarakat Ade Parlaungan di Sumatera Utara tertuju kepada persoalan Agaria[6][7] dan Kebudayaan Melayu. Di Labuhanbatu Ade Parlaungan juga dikenal sebagai tokoh budaya yang kerap mengisi seminar, talkshow masalah kebudayaan dan berkampanye melestarikan kebudayaan Melayu, baik Pakaian, Musik, Tarian dan jenis ragam budaya melayu yang merupakan basis budaya di Labuhanbatu.[8]

Selama berada di di Labuhanbatu, ade melihat bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk merubah pola pikir dan peradaban intelektual, untuk itu tercatat Ade termasuk salah satu penggagas kesadaran literasi di Labuhanbatu dengan berbagai kegiatan pembukaan perpustakaan desa di sejumlah desa di Kabupaten Labuhanbatu raya[9] dan sekaligus mengadakan diskusi dan debat mengenai topik topik peradaban dan intelektual khususnya dikalangan mahasiswa dan generasi muda, tak penting tempatnya dimana bisa di cafe, di aula kampus bahkan dibawah pohon.[10]

Untuk mewujudkannya, Ade bersama kawan kawan telah mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Agraria Labuhanbatu yang saat ini telah memenangkan masalah ketenaga kerjaan sebanyak 3 Kasus dan saat ini tengah menyelesaikan persoalan Agraria bersama kelompok Tani Marbau Selatan di Labuhanbatu Utara.[11]

Referensi

sunting