Adonan sus (Bahasa Inggris:Choux pastry atau Choux paste) adalah adonan yang dibuat dengan menggunakan mentega, air, tepung terigu dan telur.[1] Selain itu, gula dan garam dapat ditambahkan ke dalam adonan tersebut.[1] Nama adonan ini berasal dari bahasa Prancis yaitu Pâte à choux yang secara literal berarti "pasta kubis" karena bentuk akhirnya yang menyerupai kubis.[2] Sementara itu, adonan ini sering disebut sebagai Choux paste karena teksturnya yang tidak padat seperti adonan lain tetapi bertekstur seperti pasta.[2] Adonan ini dapat dicetak menjadi berbagai macam bentuk serta merupakan adonan dasar dari pembuatan kue sus, profiterole, croquembouche, eclair, cruller, beignet, kue St. Honoré, dan gougère.[2][3] Ketika dipanggang, telur membuat adonan menjadi kopong sehingga dapat diisi dengan krim berbagai rasa.[3]

Pastri sus yang berbentuk angsa dan yang berbentuk bulat.

Sejarah

sunting

Sejarah ditemukannya adonan sus bermula pada tahun 1533 ketika Catherine dari Medici meninggalkan kota kelahirannya di Firenze, Italia untuk menikah dengan Henri II dari Prancis.[4][5] Ia membawa serta seluruh pegawai istananya termasuk para juru masaknya ke Prancis.[4][5] Tujuh tahun kemudian, kepala juru masaknya yang bernama Panterelli menciptakan adonan pasta yang ia gunakan untuk membuat kue.[4][5] Adonan tersebut kemudian ia namakan pâte a Panterelli.[4][5] Nama tersebut tidak bertahan lama karena adonan tersebut kemudian dikenal juga sebagai pâte a Popelini dan lalu menjadi pâte a Popelin hingga akhirnya disebut sebagai pâte à choux.[4][5] Marie-Antoine Carême, seorang juru masak dari Prancis, menyempurnakan resep yang diciptakan oleh Panterelli hingga menjadi resep yang digunakan oleh para juru masak saat ini.[4][5]

Indonesia

sunting
 
Kue sus adalah nama untuk pastri choux di Indonesia.

Di Indonesia, pastri choux dikenal dengan nama Kue Sus. Ada dua jenis kue sus yang populer di Indonesia, yaitu kue sus basah dan kue sus kering. Kue sus basah secara umum dan tekstur berbentuk mirip dengan kue sus yang berasal dari Eropa. Sedangkan kue sus kering, dibuat dengan cara yang mirip dengan kue sus basah dalam ukuran lebih kecil (sekitar diameter 1-2cm), dan dipanggang dua kali. Pertama dengan suhu panas (180-200ocelcius) selama 20 menit, kemudian dipanaskan dengan suhu rendah (sekitar 90-100ocelcius) dalam waktu 40-60menit.[6][7] Kue sus kering merupakan kudapan yang cukup populer di Indonesia. Sus kering bisa diisi dengan isian saus coklat, maupun tanpa isian. Tekstur yang dihasilkan pun renyah dan krispi, berbeda dengan kue sus basah yang lembut.

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b (Inggris) Ashokkumar, Yogambal (2009). Theory of Bakery and Confectionary. PHI Private Learning Limited. ISBN 978-81-203-3954-5.  Page 113.
  2. ^ a b c (Inggris) Brown, Amy Christine (2008). Understanding Food: Principles & Preparation. Thomson Learning, Inc. ISBN 978-0-495-10745-3.  Page 465.
  3. ^ a b (Inggris) Riely, Elizabeth (2003). The Chef's Companion. John Wiley & Sons, Inc. ISBN 0-471-39842.  Page 227.
  4. ^ a b c d e f (Inggris) History of Choux Pastry Diarsipkan 2009-07-15 di Wayback Machine., Bite Size Cooking. Diakses pada 29 Juli 2010.
  5. ^ a b c d e f (Inggris) Choux Pastry, Hub UK. Diakses pada 29 Juli 2010.
  6. ^ Times, I. D. N.; Arofani, Prila. "Resep Sus Kering Keju untuk Sajian Lebaran, Bikin Gak Berhenti Ngunyah". IDN Times. Diakses tanggal 2021-05-15. 
  7. ^ Setyanti, Christina Andhika. "Resep Kue Kering Sus Kering Keju Renyah". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-05-15. 

Pranala luar

sunting