Ahmad Fahmi Zamzam

K.H. Ahmad Fahmi bin Zamzam, M.A. yang memiliki nama pena Abu Ali Al-Ban­jari An-Nadwi Al-Maliki (9 Juni 1959 – 30 Oktober 2021) adalah seorang ulama asal Kalimantan Selatan yang sejak lebih dari dua pu­luh tahun yang lalu ia telah mengabdikan dirinya di Kedah, Malaysia, dan di tem­pat-tempat lain. Di samping itu ia terus meng­ajar dan berdakwah di Kalimantan Selat­an, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan daerah-daerah lain di Indonesia.[butuh rujukan]. Beliau merupakan pendiri daripada Pondok Pesantren Yasin, Banjarbaru , Kalimantan Selatan. Beliau wafat pada Sabtu, 30 Oktober 2021 pukul 06.45 WITA di Rumah Sakit Islam Banjarbaru dan dimakamkan pada hari yang sama di Pondok Pesantren Yasin, Banjarbaru.[1]

Ahmad Fahmi bin Zamzam
Kun-yahAbu Ali
NamaAhmad Fahmi bin Zamzam
Nisbahal-Banjari an-Nadwi al-Maliki
KebangsaanIndonesia

Riwayat

sunting

K.H. Ahmad Fahmi bin Zamzam, M.A., yang nama penanya “Abu Ali Al-Ban­jari An-Nadwi Al-Maliki”, lahir di Amuntai, Kalimantan Se­latan, pada 9 Juni 1959. Pendidikan awalnya didapat di kampungnya sendiri.[butuh rujukan] Seterusnya pada tahun 1973-1978, ia melanjutkan pelajarannya di Pondok Pe­santren Darussalam Martapura, Kali­man­tan Selatan.[butuh rujukan]

Pada tahun 1979, ia melangkahkan kaki ke Jawa untuk melanjutkan pelajar­annya di Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Bangil, Jawa Timur.[butuh rujukan] Pada ta­hun 1980, ia melanjutkan pendidikannya di Nadwatul Ulama, Lucknow, India, di bawah asuhan tokoh ulama sangat terkemuka di dunia Islam, Sayyid Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi (wafat 1420 H/1999 M) hingga memperoleh ijazah pertama (BA) pada tahun 1983.[butuh rujukan]

Banyak ilmu yang didapatnya dari Sayyid Abul Hasan An-Nadwi dan para tokoh ulama lain di sana. Pada tahun 1984, Ustaz Fahmi Zam­zam berkunjung ke negeri Kedah, Malaysia, dan tinggal di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah Derang, Pokok Sena, Kedah. Inilah awal mula pengabdiannya di sana.[2]

Pada tahun 1985 ia kembali ke India untuk menyelesaikan pelajarannya pada tingkat sarjana (MA) dalam bidang Dak­wah dan Sastra Arab yang diselesaikan­nya tahun 1987.[butuh rujukan]

Pada tahun 1988, Ustaz Ahmad Fahmi sempat berguru di Makkah ke­pada Syaikh Muhammad Yasin Al-Fa­dani (wafat 1410 H/1990 M) dan mem­peroleh Ijazah ‘ammah dalam ilmu hadits dari gurunya itu.[butuh rujukan] Ia juga sempat berguru dengan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani (wafat 1425 H/2004 M), hingga dianugerahi oleh guru yang sa­ngat mencintai dan dicintainya ini gelar “Al-Maliki” pada tahun 2002 atas pema­ham­annya yang mendalam dalam persoalan-persoalan agama.[butuh rujukan]

Ustaz Ahmad Fahmi Zamzam telah ber­khidmat lebih dari 20 tahun di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah, Derang, Kedah, da­lam usaha mendidik tunas-tunas muda dan memimpin mereka ke jalan Allah.[butuh rujukan]

Pada tahun 2001, ia mendirikan Pon­dok Pesantren Yayasan Islam Nurul Hi­dayah (YASIN) di Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Seterusnya pada tahun 2003, ia mendirikan Pondok Pesantren YASIN yang kedua di Banjarbaru, Kali­mantan Selatan. Dan yang ketiga, pada tahun 2009, ia membangun lagi pondok pesantren di Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, sejak tahun 2001, ia senantiasa pulang pergi antara Malay­sia dan Indonesia.[butuh rujukan]

Ia juga diberi amanah memimpin Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode 2004-2009.[3]

Selama di Kedah, Ustaz Ahmad Fah­mi Zamzam sering menyampaikan pengajaran di masjid-masjid, terutama di Kedah. Sebagai seorang guru yang tinggi ilmunya, pengajaran-pengajaran­nya mendapat sambutan hangat dari masyarakat.[butuh rujukan]

Selain itu, ia juga diminta oleh Radio RTM Kedah untuk mengisi ruang Ke­musy­kilan Agama (Masalah-masalah Agama), yang disiarkan secara langsung sejak tahun 1994 sehingga 2001. Melalui acara tersebut, ia membantu masya­rakat dalam menyelesaikan masalah-ma­salah agama berkaitan dengan ke­hidupan keseharian.[butuh rujukan]

  • Empat Puluh Hadis Peristiwa Akhir Zaman (edisi Arab Melayu dan Latin). Kitab ini membicarakan tanda-tanda Kiamat yang telah dan sedang kita alami. Selesai ditulis pada 7 Rajab 1411 H, bertepatan dengan 23 Januari 1991 M. Kitab ini diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, dan dice­tak untuk kedua kalinya pada tahun 2000.[4]
  • Empat Puluh Hadis Penawar Hati (edisi Arab Melayu dan Latin). Kitab ini membicarakan cara-cara mera­wat hati yang dipenuhi kekotoran dan dosa, melalui hadis-hadis pilihan. Selesai ditulis pada 9 Ramadan 1412 H, bertepatan dengan 14 Maret 1992. Kitab ini diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak kali kelima pada tahun 2003.[5]
  • Empat Puluh Hadis Akhlak Mulia (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini memuat contoh-contoh terbaik akh­laq Rasulullah SAW. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak pertama kali pada tahun 2004.[6]
  • Terjemahan Empat Puluh Hadis Ke­lebihan Ilmu dan Ulama (Arab Me­layu dan Latin). Kitab ini berbicara ten­tang kelebihan ilmu dan ketinggi­an derajat para ulama yang ditulis oleh K.H. Muhammad Syukri bin Unus Al-Banjari. Biasanya diajarkan pada permulaan tahun pengajian. Kitab ini selesai diterjemahkan pada 21 Muharram 1425 H, bertepatan de­ngan 13 Maret 2004.
  • Terjemahan Bidayah al-Hidayah (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini merupakan kitab tasawuf karangan Imam al-Ghazali, yaitu intisari dari karyanya, Ihya Ulumiddin. Selesai di­tulis pada hari Kamis, 16 Rabi’ul Awal 1414 H, bertepatan dengan 2 Sep­tember 1993, di Az-Zawiyah Al-Gha­zaliyah, Damaskus.
  • Terjemahan Ayyuhal Walad (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini merupa­kan terjemahan dari karya Al-Gha­zali, yang mengandung nasihat ke­pada anak-anak.
  • Terjemahan Ya Bunayya (Arab Me­layu dan Latin). Kitab ini memuatkan 40 nasihat Imam Ibnul Wardi kepada anak-anak remaja, dengan terjemah­an dan uraian oleh Ustaz Ahmad Fahmi. Selesai ditulis pada hari Ka­mis, 20 Rabi’ul Awwal 1425 H, ber­tepatan dengan 13 Mei 2004 di Mas­jid Takiyah 21 Sulaimaniyah, Damas­kus, Syria.
  • Terjemahan Bustan al-Arifin (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini adalah kitab tasawuf karangan Imam An-Nawawi yang mengandung nasihat dan petunjuk bagi orang-orang yang berusaha untuk menuju ma’rifatullah. Selesai ditulis pada hari Senin 2 Rabi’ul Awwal 1416 H, bertepatan dengan 28 Agustus 1995, di Darul Hadis Al-Asyrafiyyah, Damaskus.
  • Terjemahan Qashidah Burdah, karya Imam Al-Bushiri. Kandungan utama qasidah ini ialah puji-pujian kepada Rasulullah SAW, perjuangannya, dan para sahabatnya. Kitab ini sele­sai ditulis pada 27 Muharram 1419 H, bertepatan dengan 23 Mei 1998. Diterbitkan oleh Khazanah Ban­jariah, dan dicetak kali keempat pada tahun 2008.
  • Kiamat Hampir Tiba. Mencerita­kan peristiwa-peristiwa sebelum kelahir­an Dajjal, semasa kemunculan Daj­jal, dan setelah terbunuhnya Dajjal, hingga terjadi Kiamat. Selesai ditulis pada 23 Jamadil Akhir 1418 H, bertepatan dengan 25 Oktober 1997.
  • Sejarah Perkembangan Islam di India. Menceritakan sejarah masuk­nya Islam ke India dan perkembang­annya. Kitab ini diterbit oleh Khaza­nah Banjariah dan dicetak pada ta­hun 1992.[7]
  • Sejarah Hidup Sayyid Abul Hasan al-Nadwi. Kitab ini menceritakan se­jarah hidup dan pemikiran seorang to­koh ulama semasa yang banyak mengupas ihwal pendidikan, kesufi­an, peradaban, politik, dan pemikir­an. Selesai ditulis pada 28 Dzulhijjah 1420 H, bertepatan dengan 3 April 2000. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, Pokok Sena, Kedah, dan dicetak pertama kali pada tahun 2000.[8]
  • Sejarah Hidup Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki dan Pemikirannya. Kitab ini membicarakan tokoh ulama yang sangat terkenal di Makkah, keturunan Rasulullah melalui jalur Al-Hasan bin Ali bin Abi Talib. Selesai ditulis pada 2 Muharram 1426 H, ber­tepatan dengan 11 Februari 2005. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak kali pertama pada tahun 2005.
  • Tahqiq kitab Sayr as-Salikin (Arab Melayu dan Latin). Kitab Sayr as-Salikin merupakan terjemahan atas karya Imam Al-Ghazali, Lubab Ihya Ulumiddin, yang ditulis oleh Syaikh Abdush Shamad Al-Falimbani. Kitab ini terdiri dari empat jilid. Membicara­kan perjalanan seorang salik dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.[9]
  • Tahqiq kitab Hidayah as-Salikin (Arab Melayu dan Latin). Kitab Hida­yah as-Salikin merupakan terjemah­an karya Imam Al-Ghazali, Bidayah al-Hidayah, yang ditulis oleh Syaikh Abdush Shamad Al-Falimbani. Sele­sai disunting oleh Ustaz Fahmi Zam­zam pada hari Rabu, 12 Dzul­qa‘dah 1426 H, bertepatan dengan 14 Disember 2005. Kitab ini diterbit­kan oleh Khazanah Banjariah dan Pustaka Suhbah, dan dicetak untuk kedua kali pada tahun 2008.
  • Bekal Akhirat. Kitab ini merupakan himpunan surah pilihan, dzikir, hizib, shalawat, doa, qashidah, wirid, dan thariqah. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, dan dicetak untuk keem­pat kalinya pada tahun 2004.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ Al-Amin, Muhammad (30 Oktober 2021). "INNALILLAHI.. Ulama Kalsel KH Ahmad Fahmi Zamzam Tutup Usia". ApaHabar.com. Diakses tanggal 30 Oktober 2021. 
  2. ^ Bani, Hanapi. "Berpulang Ke Rahmatullaah, Pendiri Ponpes Yasin Banjarbaru KH. Ahmad Fahmi Zamzam". Diakses tanggal 2023-01-16. 
  3. ^ Syahbudin, Akhmad; Jamalie, Zulfa (2023). "EVALUASI KINERJA HATI DALAM PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH PEMIKIRAN ABŪ 'ALÎ AL-BANJARÎ AL-NADWÎ AL- MALIKÎ)". Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan. 17 (2). 
  4. ^ Nadwi, Abu Ali al-Banjari an; Zamzam, Ahmad Fahmi (2013). 40 hadis peristiwa akhir zaman (dalam bahasa Melayu). Galeri Ilmu. ISBN 978-983-097-401-9. 
  5. ^ Nadwi, Abu Ali Al Banjari An; al-Banjari, Abu Ali An Nadwi (1999). Empat puluh hadis: penawar hati (dalam bahasa Melayu). Khazanah Banjariah. ISBN 978-983-2052-02-9. 
  6. ^ Fahmi, Ahmad; Zamzam, Ahmad Fahmi (2004). Empat Puluh Hadits akhlak mulia (dalam bahasa Melayu). Khazanah Banjariah. ISBN 978-983-2052-36-4. 
  7. ^ Zamzam, Ahmad Fahmi (1992). Sejarah Perkembangan Islam Di India (dalam bahasa Inggris). Khazanah Banjariah, Maahad Tarbiyah Islamiyah. 
  8. ^ Zamzam, Ahmad Fahmi (2000). Abu al-Hassan`Ali al-Hasani al-Nadwi: Keperibadian, Sejarah Hidup dan Perjuangan (dalam bahasa Melayu). 
  9. ^ Falimbani, Abdu sSamad; Ghazzālī (2003). Sairus-salikin: (perjalanan orang yang salik kepada Allah).. Juzuk 3 (dalam bahasa Melayu). Khazanah Banjariah. ISBN 978-983-2052-16-6.