Karakter rubi
Karakter rubi (ルビ ) adalah huruf kecil, pemberi keterangan yang diletakkan di atas atau dikanan dari huruf Tionghoa ketika menulis bahasa dengan aksara morfemis seperti Bahasa Tionghoa dan Jepang yang digunakan untuk menunjukkan pengucapan. Biasanya disebut ruby atau rubi, yang digunakan sebagai panduan pengucapan untuk karakter yang tidak familiar bagi pembaca.
Contoh
suntingBahasa Jepang
suntingDi bawah ini adalah contoh aksara Rubi bahasa Jepang (sering disebut furigana) untuk Tokyo ("東京"):
hiragana | katakana | romaji | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
|
|
Sebagian besar furigana (aksara rubi bahasa Jepang) ditulis menggunakan hiragana, tetapi katakana dan romaji juga kadang digunakan. Cara lain adalah bahasa asing (biasanya Bahasa Inggris dicetak bersama furigana untuk menunjukkan artinya, dan sebaliknya. Buku teks biasanya ditulis menggunakan onyomi dengan katakana dan kunyomi dengan hiragana.
Bahasa Tionghoa
suntingDi bawah ini adalah contoh pengunaan aksara rubi bahasa Tionghoa untuk Beijing ("北京"):
Zhuyin | Pinyin | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
|
Di Taiwan, pengunaan silabel untuk aksara rubi Tionghoa adalah Zhuyin fuhao (lebih dikenal Bopomofo); di daratan utama pinyin digunakan. Biasanya, zhuyin digunakan bersama dengan teknik penulisan tradisional secara vertikal dan zhuyin digunakan pada sisi kanan karakter. Di Daratan Tiongkok, penulisan horisontal digunakan bersama dengan aksara rubi (pinyin) dan ditulis di atas aksara Tionghoa.
Buku dengan panduan pengucapan sangat populer pada anak-anak dan orang yang ingin belajar bahasa mandarin (khususnya pinyin).
Bahasa lainnya
suntingSecara teori, aksara rubi dapat digunakan untuk membantu pembacaan aksara non-Latin lainnya, misalnya aksara-aksara daerah di Indonesia:
Contoh dengan aksara Jawa: ꦠꦸꦤ꧈ ꦮꦤꦶ꧈ ꦱꦼꦫꦠ꧀ ꦊꦔ꧈ ꦧꦚꦸ꧈ ꦢꦲꦤ꧉ (terambil dari Wewaton Sriwedari)
Penggunaan
suntingRubi digunakan untuk beberapa alasan:
- karakter yang digunakan jarang digunakan dan pengucapan kurang diketahui orang seperti pada nama orang;
- karakter tersebut memiliki lebih dari satu pengucapan, dan konteks dalam tulisan kurang cukup menentukan pengucapan mana yang digunakanan;
- target pembaca teks masih belajar bahasa tersebut dan tidak diharapkan mengetahui pengucapan dan/atau mengerti arti karakter tersebut;
- penulis menggunakan pengucapan tidak standar untuk karakter yang digunakan, seperti manga sering menggunakan aksara rubi untuk permainan kata dajare, seperti di Hana Yori Dango (tidak menggunakan cara membaca "Danshi"), dan untuk menunjukkan pengucapan dan artinya, seperti di "One Piece" dalam One Piece (menampilkan aksara rubi "Wan Piisu" ("One Piece") sebagai pengucapann dan karakter utama "Hitotsunagi no Daihihou" ("Harta Karun One PieceThe Great Treasure of One Piece") sebagai arti).
Rubi juga digunakan untuk menunjukkan arti, lebih dari sekadar pengucapa, untuk kata-kata tidak familiar (bahasa asing) dan bahasa slang. Hal ini digunakan secara umum digunakan dalam dialog percakapan dan hanya digunakan pada publikasi di Jepang. Bentuk paling umum dari rubi adalah furigana atau yomigana dan digunakan dalam buku panduan bahasa Jepang, koran, manga, dan buku untuk anak-anak.
Pada bahasa Jepang, beberapa karakter seperti sokuon (促音 , tsu, 小さいつ secara harfiah "little tsu") (っ) yang menunjukkan jeda sebelum konsonan itu mendahului, biasanya ditulis pada sekitar setengah ukuran karakter normal. Ketika ditulis sebagai rubi, karakter tersebut biasanya ditulis dalam ukuran yang sama seperti aksara rubi lain. Kemajuan dalam teknologi sekarang memungkinkan karakter tertentu untuk tampil secara akurat.[1]
Dalam bahasa Tionghoa, praktik memberikan panduan pengucapan menggunakan rubi sangat langkat, tetapi ada pada buku teks sekolah dasar dan kamus. Bahasa Tionghoa tidak memiliki nama khusus untuk praktik ini, dikarenakan penggunakannya tidak luas seperti di Jepang. Di Taiwan, penggunaannya dikenal sebagai "zhuyin". dari nama sistem fonetik digunakan untuk tujuan ini. Hal ini hampir selalu digunakan secara vertikal, karena publikasi biasanya dalam format vertikal, dan zhuyin tidak mudah dibaca jika ditampilkan secara horisontal. Ketika zhuyin tidak digunakan, sistem fonetik Cina lain digunakan seperti pinyin
Aksara rubi biasanya tidak digunakan untuk penerjemahan kata-per-kata, karena semua bahasa alamai termasuk idiom (dimana kombinasi dari kata akan memberikan arti lain daripada kata secara individual), hubungan kata tidak-berdekatan sering kali sulit untuk ditangkap, dan biasanya tidak ada terjemahan yang tepat dan unik untuk sebuah kata yang diberikan. Ada juga tantangan jika bahasa asli dan diterjemahkan memiliki arah cara membaca berbeda (contoh: Bahasa Inggris dari kiri ke kanan, tetapi bahasa Ibrani membaca dari kanan ke kiri). Tetapi, penerjemahan kata-per-kata kadang digunakan untuk membantu dalam mempelajari bahasa tersebut.
Penggunaan aksara Rubi biasanya juga digunakan dalam tulisan tangan.
Sejarah
suntingPada tipografi Inggris, aksara rubi diguanakan untuk nama untuk tipografi dengan tinggi 5.5 poin, yang digunakan printer untuk penjelasan interlinear dalam dokumen cetak. Pada Bahasa Jepang, bukannya mengacu pada ukuran font, kata menjadi nama untuk mengeset furigana. Bila di transliterasi kembali menjadi bahasa Inggris, beberapa kata akan ditampilkan sebagai rubi, (tipikal romanisasi dari bahasa Jepang ルビ). Tetapi, pengucapan "rubi" semakin biasa digunakan sejak W3C mempublikasikan markah ruby. Di Amerika, ukuran font disebut dengan "agate, setidaknya sebelum tahun 1950an:
Markah HTML
suntingPada tahun 2001, W3C mempublikasikan spesifikasi anotasi Rubi[1] untuk melengkapi XHTML dengan markah rubi. Markah rubi tidak menjadi standar spesifikasi HTML 4.01 atau XHTML 1.0 (XHTML-1.0-Strict, XHTML-1.0-Transitional, dan XHTML-1.0-Frameset), tetapi masuk dalam spesifikasi XHTML 1.1, dan diharapkan akan menjadi bagian inti HTML5 saat spesifikasi tersebut di selesaikan oleh W3C.[2]
Dukungan untuk markah rubi di browser terbatas, karena XHTML 1.1 tidak secara luas di implementasikan. Markah rubi secara parsial didukung oleh Microsoft Internet Explorer (5.0+) untuk Windows dan Macintosh, didukung untuk Chrome, tidak didukung oleh Mozilla, Firefox, Konqueror atau Opera.[3] The WebKit nightly builds added support for Ruby HTML markup in January 2010.[4] Safari mendukung aksara rubi pada versi 5.0.6.[5]
Untuk peramban yang tidak mendukung rubi, dukungan aksara rubi dapat ditambahkan dengan menambah aturan CSS yang sangat mudah ditemukan di internet.[6]
Contoh markah
suntingDi bawah ini adalah contoh markah rubi. Markah ditunjukan terlebih dahulu, dan tampilannya di bawahnya, yang diikuti versi tanpa markah. Peramban tergantung yang mendukung atau tidak, bisa menampilkan dengan ukuran dan posisi yang sama atau menampilkan aksara rubi dalam tanda kurung:
Markah | <ruby>
<rb>東</rb><rp>(</rp><rt>とう</rt><rp>)</rp>
<rb>京</rb><rp>(</rp><rt>きょう</rt><rp>)</rp>
</ruby>
|
<ruby>
<rb>北</rb><rp>(</rp><rt>ㄅㄟˇ</rt><rp>)</rp>
<rb>京</rb><rp>(</rp><rt>ㄐㄧㄥ</rt><rp>)</rp>
</ruby>
|
---|---|---|
Hasil |
|
|
Tanpa markah | 東(とう)
京(きょう) |
北(ㄅㄟˇ)
京(ㄐㄧㄥ) |
Perlu diperhatikan bahwa teks rubi Tionghoa biasanya ditampilkan dalam kolom vertikal di kanan karakter. Pendekatan ini biasanya tidak didukung sebagian besar peramban saat ini.
Contoh aksara rubi Tiongha berbasis tabel:
Markah | <table>
<tr>
<td style="line-height:1em; font-size:2em; vertical-align:middle">{{lang|zh-Hant|瓶}}</td>
<td style="line-height:1em; font-size:0.8em; vertical-align:middle">{{lang|zh-tw|ㄆ<br>ㄧ<br>ㄥˊ}}</td>
</tr><tr>
<td style="line-height:1em; font-size:2em; vertical-align:middle">{{lang|zh-Hant|子}}</td>
<td style="line-height:1em; font-size:0.8em; vertical-align:middle">{{lang|zh-tw|˙<br>ㄗ}}</td>
</tr>
</table>
| ||||
---|---|---|---|---|---|
Hasil |
|
Lihat pula
sunting- Furigana (Bahasa Jepang)
- Harakat – Naskah arab secara vokal dalam bentuk tanda diakritik yang memberikan bantuan fonetik untuk membaca teks di Bahasa Arab.
- Niqqud – Naskah Ibrani secara vokal untuk menunjukkan pengucapan vokal dalam membaca Bahasa Ibrani. (Abjad Ibrani hanya terdiri dari konsonan saja.)
Referensi
sunting- ^ a b Marcin Sawicki, Michel Suignard, Masayasu Ishikawa, Martin Dürst, Tex Texin (2001-05-31). "Ruby Annotation". W3C Recommendation. World Wide Web Consortium. Diakses tanggal 2007-02-14.
- ^ "HTML5". Diakses tanggal 15 October 2012.
- ^
"Web Specifications supported in Opera". Diakses tanggal 2007-11-05.
Opera supports XHTML 1.1 with these exceptions: (…) Ruby annotations are not supported
- ^ Roland Steiner (2010-01-20). "Ruby Rendering in WebKit". Surfin’ Safari. WebKit project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-23. Diakses tanggal 2010-01-21. Hapus pranala luar di parameter
|work=
(bantuan) - ^ The ruby element - HTML5 Doctor
- ^ CSS Ruby Support Diarsipkan 2007-02-28 di Wayback Machine.—Works in all modern browsers