"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang" (Matius 10:34), bagian dari Lesser Commission, adalah salah satu pernyataan kontroversial yang dikatakan dari Yesus dalam Alkitab. Kata-kata itu telah ditafsirkan dalam beberapa cara. Kepentingan utamanya adalah bahwa ia sering digunakan sebagai bukti bahwa Yesus mendukung pandangan kekerasan yang menjijikkan kepada kebanyakan aliran agama Kristen, seperti gereja-gereja damai. Banyak orang Kristen percaya bahwa pedang adalah sebuah metafora untuk konflik ideologi dan karena Yesus tidak mendukung pemikiran kekerasan, terlebih lagi karena Ia berkata mengenai keluarga yang terpecah-belah.

Pengusiran para penyamun oleh Giotto, abad ke-14.
James Tissot - Para Pedagang Diusir dari Tempat Ibadah (Les vendeurs chassés du Temple) - Muzium Brooklyn

Kutipan

sunting

Berikut adalah kutipan menurut penerjemahan Alkitab Terjemahan Baru (TB):

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” (Matius 10:34-39 TB)

Dari Injil Lukas:

TB
49 Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan; 52 karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya. (Lukas 12:49–53)
Perbandingan ayat
TB
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26)

Dan di Lukas 22:35–38

“Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.” (Lukas 22:36 TB)

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Dukungan tafsiran 'advokasi kekerasan', Kristen

Dukungan tafsiran 'advokasi kekerasan', non-Kristen

  • Matthew 10:34, dari Skeptic's Annotated Bible. Mengklasifikasikan Matius 10:34 sebagai anti-keluarga, zalim, keras, tidak toleran, dan kontradiktif.

Dalam mendukung tafsiran 'ramalan kekerasan'

Lain-lain