Atang Sutresna
Letnan Kolonel Inf (Anumerta) Atang Sutresna (22 Agustus 1943 – 7 Desember 1975) adalah seorang Anumerta perwira menengah TNI-AD alumni Akademi Militer Nasional tahun (1965) ia gugur tertembak musuh saat berusaha mengibarkan bendera Merah Putih di kantor Gubernur Timor Portugis di Dili pada hari "H" menjelang Operasi Seroja pada 7 Desember 1975, perebutan kota Dili.[1] dan dimakamkan di TMP Kalibata Kini namanya di abadikan menjadi nama stadion di komplek mako Kopassus Cijantung.[2]
Atang Sutresna | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Tasikmalaya, Jawa Barat | 22 Agustus 1943
Meninggal | 7 Desember 1975 Dili, Timor Leste | (umur 32)
Almamater | Akademi Militer Nasional (1965) |
Penghargaan sipil | TNI - KPLB Anumerta |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1965—1975 |
Pangkat | Letnan Kolonel |
NRP | 20341 |
Satuan | Infanteri (Kopassandha) |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Pangkat terakhirnya adalah Mayor Inf., tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Letkol. Inf. (Anumerta). | |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan Militer
sunting- Akademi Militer Nasional (1965)
- Sesarcabif
- Dik PARA
- Dik Komando
Riwayat Jabatan
sunting- Komandan Kompi C Nanggala V
- Kasi 2 Operasi Denpur I Nanggala V
- Komandan Detasemen Tempur I Nanggala V Grup 1 Kopassandha
Referensi
sunting- ^ "Kisah heroik Kopassus kibarkan merah putih di tengah hujan peluru".
- ^ ""Lapangan Kopassus Yang Menyeramkan"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-03. Diakses tanggal 2018-10-03.