Ayub 22
Ayub 22 (disingkat Ayb 22) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]
Ayub 22 | |
---|---|
Kitab | Kitab Ayub |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 18 |
Teks
sunting- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 30 ayat.
- Merupakan babak ketiga percakapan antara Ayub dengan ketiga sahabatnya, yang dicatat dalam pasal 22 sampai 31.
- Berisi perkataan ketiga Elifas, orang Teman, mengenai pencobaan yang dialami Ayub. Merupakan penekanan ulang pada perkataannya di pasal 4, 5dan 15.
Struktur
sunting- Ayub 22:1 = Judul
- Ayub 22:2–20 = Elifas menduga-duga kesalahan Ayub
- Ayub 22:21–30 = Elifas menganjurkan, supaya Ayub bertobat daripada dosanya yang besar
Ayat 21
sunting- "Berlakulah ramah terhadap Dia (TUHAN), supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan."[3]
Elifas menghimbau Ayub dengan doktrin pertobatan yang tradisional namun terlalu sederhana: jikalau Ayub bersedia kembali kepada Allah, menerima instruksi dari firman-Nya, merendahkan diri dan menghapus dosa dari hidupnya, dan meninggalkan ketergantungannya pada hal-hal dunia serta bersukacita di dalam Yang Mahakuasa, maka dengan sendirinya Allah akan membebaskannya dari semua kesulitan, doa-doanya akan didengar, dan keberhasilan akan mengikuti semua usahanya. Akan tetapi, Elifas bersalah dalam tiga hal.
- 1) Pertobatan dan keselamatan tidak selalu menghasilkan kemakmuran jasmaniah dan materiel. Kadang-kadang orang beriman, justru karena kesetiaannya "menderita kekurangan, kesesakan, dan siksaan" (Ibrani 11:37); sekalipun mereka mempercayai janji-janji Allah, tetapi saat ini mereka "tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu" (Ibrani 11:39).
- 2) Ketika menasihati Ayub untuk bertobat supaya memperoleh kembali kesehatan dan kemakmurannya, Elifas dengan tidak sengaja berpihak kepada Iblis dan tuduhan-tuduhannya menentang Ayub dan Allah. Iblis sebelumnya sudah menuduh Ayub melayani Allah hanya karena apa yang dapat diperoleh daripada-Nya (Ayub 1:9-11). Perhatikan bahwa jikalau Ayub bertobat karena dosa yang terduga supaya memperoleh berkat Allah, maka dia memang layak dituduh melayani Allah hanya demi keuntungan pribadi.
- 3) Walaupun perkataan Elifas dengan fasik mengungkapkan pentingnya pertobatan, perkataan itu diucapkan dengan motivasi yang salah. Sama sekali tidak ada simpati di dalam hatinya terhadap penderitaan Ayub. Kegagalan Elifas menunjukkan bahwa amanat pertobatan yang dialamatkan kepada yang lemah dan menderita harus disertai kata-kata penghiburan dan belas kasihan.[4]
Referensi
sunting- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ (Indonesia) WS Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, sastra dan nubuatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994.
- ^ Ayub 22:21
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Lihat pula
suntingPranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks Ayub 22 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ayub 22
- (Indonesia) Referensi silang Ayub 22
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ayub 22
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ayub 22