Bahasa Arab Bagdad
Bahasa Arab Bagdad ialah dialek bahasa Arab yang dituturkan di Bagdad, ibu kota Irak. Bahasa ini telah menjadi basantara di Irak, dan bahasa perdagangan dan pendidikan selama abad terakhir. Bahasa ini dianggap sebagai acuan utama dari bahasa Arab Irak Umum.[3]
Bahasa Arab Bagdad
اللهجة العراقية Bahasa Arab Bagdad Muslim Bahasa Arab Irak | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | |||||
Wilayah | Bagdad, Basra | ||||
Penutur | kira-kira 15,7 juta penutur (2014-2016)[1] | ||||
| |||||
Dialek | |||||
Abjad Arab | |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | acm – Bahasa Arab Mesopotamia | ||||
Glottolog | meso1252 [2] | ||||
Lokasi penuturan | |||||
merah - Bahasa Arab Baghdad | |||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Ciri khas sosiolinguistik yang menarik dari bahasa Arab Baghdad ialah keberadaan tiga dialek yang berbeda, yaitu bahasa Arab Baghdad Muslim, Yahudi, dan Kristen. Baghdad Muslim tergolong dalam kelompok yang disebut dialek-dialek gilit, sementara Baghdad Yahudi (juga Baghdad Kristen) tergolong dalam dialek-dialek qeltu. Dua bahasa yang terakhir lebih berkaitan dengan bahasa Arab Mesopotamia Utara-Bahasa Arab Anatolia daripada bahasa Arab Irak.
Bahasa Arab Bagdad Muslim, yang dianggap sebagai bentuk baku bahasa Arab Baghdad, berbagi banyak ciri khas dengan varietas yang dituturkan di sebagian wilayah Suriah timur. Bahasa Arab Gilit berasal dari Badawi, tidak seperti bahasa Arab Baghdad Kristen dan Yahudi, yang diyakini merupakan turunan bahasa Arab Irak Abad Pertengahan. Bahasa Arab Baghdad memiliki banyak kata serapan dari bahasa Inggris, Turki, Persia, atau Kurdi hingga tahun 1950-an. Beberapa kosakata bahasa Mongolia dan bahasa Turk lainnya juga diserap ke ragam bahasa Arab Irak ini, karena peranan politik penggantian wangsa Mongol-Turk setelah Bagdad diserang penjajah Mongol-Turk pada tahun 1258 yang membuat Irak menjadi bagian Ilkhanat.
Selama dasawarsa pertama abad ke-20, ketika penduduk Baghdad kurang dari satu juta, beberapa kota bagian dalam memiliki ciri-ciri pertuturan mereka sendiri, yang dipertahankan selama beberapa generasi. Sejak sekitar tahun 1960-an, dengan perpindahan penduduk di dalam kota, dan masuknya sejumlah besar orang, terutama yang berasal dari selatan, menyebabkan bahasa Arab Bagdad menjadi lebih baku, dan telah memasukkan ciri khas Badawi perdesaan, serta kata-kata serapan bahasa Arab Baku Modern.
Ciri-ciri khas bahasa Arab Baghdad Muslim yang berbeda mencakup penggunaan 'ani' yang berlawanan dengan fusha 'ana' yang berarti 'saya' dan penambahan akhiran 'ich' pada kata kerja dengan objek langsung perempuan, misalnya. 'ani gilitlich' yang berarti 'saya memberitahumu' sedangkan penutur bahasa Arab Mesopotamia Utara-bahasa Arab Anatolia akan mengatakan: 'ana qeltolki'.
Lihat juga
suntingRujukan
sunting- ^ "Arabic, Mesopotamian Spoken - Ethnologue". Ethnologue. Simons, Gary F. and Charles D. Fennig (eds.). 2017. Ethnologue: Languages of the World, Twentieth edition. Diakses tanggal 21 March 2017.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Gilit Mesopotamian Arabic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Hann, Geoff, 1937- author. (7 August 2015). Iraq : the ancient sites & Iraqi Kurdistan : the Bradt travel guide. ISBN 9781841624884. OCLC 880400955.
Daftar pustaka
sunting- Kees Versteegh, et al. Encyclopedia of Arabic Language and Linguistics, BRILL, 2006.
- Abū-Haidar, Farīda (1991). Christian Arabic of Baghdad. Otto Harrassowitz Verlag. ISBN 9783447032094.
- Specific