Bahasa Balti
Bahasa Balti merupakan anak cabang bahasa Sino-Tibet paling barat. Jumlah penuturnya diperkirakan mencapai 100 ribu jiwa. Bahasa ini merupakan dialek Tibet terkuno yang dituturkan oleh penduduk wilayah Baltistan (atau Balti-Yul menurut bahasa setempat), yang berada di Northern Area, Pakistan dan masuk dalam wilayah yang dipersengketakan, Kashmir.
Bahasa ini makin jauh persamaannya dengan Tibet, dikarenakan kontaknya dengan bahasa-bahasa sekelilingnya seperti Burusashki, Shina, Bahasa Turki dan Bahasa Persia. Sedangkan kini, pengaruh yang terbesar adalah kata-kata serapan dari Bahasa Urdu dan Bahasa Inggris.
Bahasa ini juga mempunyai kemiripan dengan bahasa Ladakh yang dipakai oleh masyarakat Ladakh, India.
Sejarah
suntingMenurut seorang cendekiawan Tibet dari Tiongkok, Profesor Jampal Gyathso, bahasa Balti sangat mirip dengan dialek Kham (bagian dari bahasa Tibet) ketimbang dengan dialek U dan Thsang yang merupakan bagian bahasa Tibet pula. Menurutnya, penduduk pertama Baltistan adalah orang Khamba. Wilayah ini dulunya pernah menjadi bagian dari kerajaan Tibet bersama wilayah Gilgit dari tahun 727 M dibawah pimpinan raja Khri-Ldegtsug-bRtan. Setelah kematian Glang-Darma, raja terakhir Tibet pada tahun 900 M, wilayah Baltistan dan Gilgit kemudian melepaskan diri dari Tibet, dan diperintah oleh raja-raja kecil hingga abad ke-12 M. Kemudian dinasti Maqpon yang didirikan pelarian asal Persia, Ibrahim Shah berkuasa di wilayah ini, dan dari situlah kemudian penduduk Baltistan dan sekitarnya perlahan-lahan mulai menganut Islam.
Wilayah ini secara bergantian dikuasai kerajaan Kashgar, Kashmir dan dinasti Dogra hingga sekarang ini menjadi bagian Pakistan.
Wilayah Sebar Tutur
suntingBahasa Balti dituturkan oleh penduduk lembah Skardu, Pakistan disamping tersebar di berbagai kota besar di Pakistan.
Hubungan dengan bahasa sekelilingnya
suntingDari semua bahasa yang ada di kawasan Pakistan Utara, hanya bahasa Balti-lah yang termasuk dalam kelompok Sino-Tibet atau cabang Tibet-Birma. Dengan Ladakhi sebenarnya tidak ada perbedaan yang besar, hanya 10 persen perbedaan saja yang muncul antara keduanya. Sehingga bisa disimpulkan Balti dan Ladakhi merupakan dialek yang berbeda saja, bukan beda bahasa. Masalah yang dihadapi bahasa ini adalah, terputusnya hubungan dengan induknya, Tibet selama 500 tahun dan dengan tetangganya sendiri, Ladakh selama 50 tahun terakhir.
Bahasa Balti untuk kata-kata baru yang tidak ditemukan padanannya cenderung meminjam istilah dari bahasa Inggris maupun Urdu.
Sistem Penulisan
suntingSeperti halnya dialek Tibet lainnya, Bahasa Balti tidak mempunyai aksara sendiri hingga kemudian diperkenalkan sistem penulisan Tibet setelah wilayah ini diserbu raja Khri Lde-gTsug-Brtan. Huruf Tibet dipergunakan dalam semua catatan dan buku-buku di wilayah kekuasaannya.
Sistem penulisan Tibet ini bertahan hingga pada abad ke-16, manakala para Mullah mendorong para penduduk Baltistan untuk mengganti sistem penulisannya dengan sistem Persia. Bahkan dengan makin eratnya hubungan Dinasti Maqpon dengan Kesultanan Mughal, maka Dinasti ini menggunakan bahasa Persia selain bahasa Balti untuk bahasa resminya, dan sejak masa itulah penulisan Tibet mulai ditinggalkan.
Namun, sistem penulisan Persia maupun Urdu tidak mewakili sistem bunyi dalam bahasa Balti, sehingga penetapan huruf Arab-Urdu sebagai huruf resmipun masih belum menemukan sistem bakunya.
Kesusasteraan
suntingKesusastraan Balti juga sangat kaya, karena mendapat pengaruh dari budaya Tibet maupun Islam. Kesusastraan Balti terbagi dua, yakni:
Contoh kalimat
sunting- During ngima tronmo yod: Hari ini matahari bersinar hangat
- Ringmo thaqpa gnis khyong: Bawa dua tali panjang
- Ra lug kun tshwa kher: Bawa kambing dan domba merumput
- Ragi phalli yod na khyong: Jika ada pedang dan perisai, bawalah
- Zgo karkong kun ma phes: Jangan buka pintu dan jendela
- Kushu chuli yod na zo: Jika ada apel dan aprikot, makanlah.
Referensi
sunting- ^ Balti di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Balti". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Balti". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.