Bahasa Meroi

bagian dari rumpun bahasa Isolat

Bahasa Meroi (juga disebut bahasa Kush) pernah dituturkan di Meroë (kini bagian dari Sudan) selama periode Meroitik (dibuktikan secara tertulis pada tahun 300 SM) dan kemudian punah pada sekitar tahun 400 M. Bahasa ini ditulis dalam dua bentuk aksara Meroi: Pertama yaitu Kursif, yang ditulis dengan gerip dan digunakan untuk pencatatan umum; Kedua yaitu bentuk Hieroglif, yang diukir di batu atau digunakan untuk catatan kerajaan atau keagamaan. Bahasa ini masih belum dipahami karena kelangkaan pembanding dwibahasa.

Bahasa Meroi
Kush
Prasasti berbahasa Meroi (abad ke-1 M). Sekarang disimpan di Museum Mesir Berlin
Dituturkan diKerajaan Kush
Wilayahbagian barat Mesir Hulu sekitar Aswan (Nubia Hilir) hingga ke daerah Khartoum (Nubia Hulu).
EraKemungkinan pada awal Dinasti ke-12 Mesir (k. 2000–1800 SM) dan sepenuhnya punah pada abad ke-6 M
Aksara Meroi
Kode bahasa
ISO 639-3xmr
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
xmr
Glottologmero1237[1]
IETFxmr
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Meroi diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Meroi adalah bahasa punah yang juga disebut dalam beberapa penelitian sebagai "Kush" setelah dibuktikan dengan jelas sebagai endonim[4][5] Kata qes, qos (ditranskripsikan dalam Hieroglif Mesir sebagai kꜣš).[6] Nama ini diserap dari bahasa Yunani, yaitu Μερόη Meróe. Nama ini mewakili dari nama kota Meroë di Kerajaan Kush.[7] Dalam bahasa Meroi, kota ini disebut sebagai bedewe (terkadang dieja bedewi), yang ditranskripsikan dalam Hieroglif Mesir sebagai bꜣ-rꜣ-wꜣ.[8][9]

Letak dan bukti tertulis

sunting

Periode Meroitik dimulai sekitar tahun 300 SM hingga 350 M. Sebagian besar bukti tertulis bahasa Meroitik, melalui prasasti asli, berasal dari periode tersebut, meskipun beberapa bukti tertulis sebelum dan sesudah periode tersebut juga ditemukan, tetapi hanya berupa kata dan tulisan pendek. Wilayah Kushite membentang dari daerah Riam Sungai Nil sampai daerah Khartoum di Sudan.[10] Dapat diasumsikan bahwa penutur bahasa Meroi mencakup sebagian besar wilayah itu berdasarkan kontak bahasa yang dibuktikan dalam teks-teks Mesir. Pengesahan Meroi dalam Hieroglif Mesir, terbentang di seluruh periode Kerajaan Pertengahan, Kerajaan Baru, dan Mengengah Ketiga, Akhir, Ptolemaik, dan Romawi – masing-masing sesuai dengan Kerma (k. 2600–1500 SM),[11] Napata (k. 900/750–300 SM), dan Meroitik.[12] Toponimi dan antroponimi qes, qos, telah dibuktikan sejak Dinasti ke-12 (k. 2000 SM) di Naskah Eksekrasi tentang Kerma.[13][14][15][16] Nama dan frasa bahasa Meroi muncul di Kitab Kematian (Kitab Kemunculan demi Hari) di bab atau mantra "Nubia" (162 – 165).[17][18][19][20] Nama dan leksikon Meroi, dalam naskah Mesir Kuno, paling banyak dibuktikan selama kendali Napata dari beberapa atau semua bagian Mesir[21] di akhir Periode Menengah Ketiga dan Akhir (k. 750–656 SM).[22][23] Baik Periode Meroitik dan Kerajaan Kush sendiri berakhir dengan jatuhnya Meroë (k. 350 M), tetapi penggunaan bahasa Meroi berlanjut selama beberapa waktu setelah peristiwa tersebut[24] karena terdapat leksem dan ciri-ciri morfologis bahasa Meroi yang dapat dideteksi dalam bahasa Nubia Kuno. Dua contoh yaitu: Meroitic: m(a)s(a)-l(a)[25] berarti "matahari" → Nubia Kuno: mašal berarti "matahari"[24][26] dan Nubia Kuno: -lo (partikel fokus) ← Meroi: -lo yang terdiri dari dua morfem, -l(a) (determinativus) + o (kopula).[27] Bahasa tersebut kemungkinan menjadi punah sepenuhnya pada abad ke-6 ketika digantikan oleh Yunani, Kubti,[28] dan Nubia Kuno.[29]

Ortografi

sunting

Selama Periode Meroitik, bahasa Meroi ditulis dalam dua bentuk aksara: Kursif dan Hieroglif. Prasasti bahasa Meroi terakhir yang diketahui ditulis dalam bentuk Kursif pada abad ke-5.[30]

Penggolongan

sunting
 
Prasasti bahasa Meroi bentuk hieroglif menghiasi plakat persembahan nazar Raja Tanyidamani. Prasasti ini berasal dari kuil Apedemak di Meroë. Ditulis pada tahun 100 SM. Sekarang disimpan di Museum Seni Walters, Baltimore, Amerika Serikat.

Penggolongan bahasa Meroi tidak pasti karena kelangkaan data dan kesulitan dalam menafsirkannya. Sejak alfabet diuraikan pada tahun 1909, telah diusulkan bahwa bahasa Meroi berhubungan dengan bahasa Nubia dan bahasa serupa dari filum Nil-Sahara. Pendapat lain mengusulkan bahwa bahasa ini bagian dari filum Afroasia.[31]

Rowan (2006, 2011) mengusulkan bahwa inventarisasi suara dan fonotaktik bahasa Meroi (satu-satunya aspek bahasa yang aman) mirip dengan rumpun bahasa Afroasia, dan berbeda dari rumpun bahasa Nil-Sahara. Misalnya, dia mencatat bahwa sangat jarang seseorang menemukan urutan KVK, di mana konsonan (C) keduanya merupakan konsonan bibir dan velar, mencatat bahwa mirip dengan pembatasan konsonan yang ditemukan di seluruh rumpun bahasa Afroasia, menunjukkan bahwa Meroi mungkin adalah bahasa Afroasia seperti Mesir.[32][33] Semitist Edward Lipiński (2011) juga mendukung asal Afroasia berdasarkan terutama pada kosakata.[34]

Claude Rilly (2004, 2007, 2012, 2016) adalah pendukung terbaru dari usulan Nil-Sahara: berdasarkan sintaksis, morfologi, dan kosakata yang dikenal, bahwa Meroi merupakan Sudan Timur, cabang Nil-Sahara yang mencakup Nubia.[35][36]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Meroitic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "Vers 2000 av. J.-C., la montée en puissance du royaume de Kerma, le premier État historiquement connu d'Afrique noire, fondé au sud de la 3e cataracte cinq siècles plus tôt, stoppa l'avance égyptienne et contraignit les rois de la xiie dynastie à ériger un dispositif de forteresses entre la 1e et la 2e cataracte pour se protéger des incursions kermaïtes. Un nom apparaît alors dans les textes égyptiens pour désigner ce nouvel ennemi : Koush (ég. Kȝš), sans doute l'appellation que se donnaient les Kermaïtes eux-mêmes, et qui continuera à les désigner jusqu'à la disparition de la langue égyptienne. " — paragraph #2 — Claude Rilly, « Le royaume de Méroé », Afriques [En ligne], Varia, mis en ligne le 21 avril 2010, consulté le 20 juin 2018. URL: http://journals.openedition.org/afriques/379
  5. ^ "En fait, si notre hypothèse concernant l'équivalence du peuple de langue méroïtique avec l'ethnonyme « Koush » est avérée, c'est plus au nord encore, entre la deuxième cataracte et l'île de Saï 3, qu'on pourrait envisager de situer le berceau de cette population." — Rilly, Claude. 2007. La langue du royaume de Méroé: Un panorama de la plus ancienne culture écrite d'Afrique subsaharienne. (Bibliothèque de l'Ecole des Hautes Études, 344.) Paris: Honoré Champion. 624pp. p. 37
  6. ^ qes phonetically = q/kwesa, qos phonetically = q/kwusa. There is a form qesw, but this may simply be qes + an affix. See, J. Leclant: "Recherches sur la toponymie meroitique". La toponymie antique. Actes du Colloque de Strasbourg, 12–14 juin 1975, Université des sciences humaines de Strasbourg, Travaux du Centre de recherche sur le Proche-Orient et la Grèce antiques, t. 4, 1977, Leiden. Brill. p. 264. pp.155 - 156.
  7. ^ "Meroitic, adj. and n". Oxford English Dictionary. Oxford University Press. Diakses tanggal 31 August 2018. 
  8. ^ Rowan, Kirsty (2006). Meroitic – a phonological investigation. London. hlm. 231. 
  9. ^ Eide, Tormod; Hägg, Tomas; Pierce, Richard Holton; Török, László (1996). Fontes Historiae Nubiorum: Textual Sources for the History of the Middle Nile Region Between the Eighth Century BC and the Sixth Century AD, vol. II: From the Mid-Fifth to the First Century BC. Bergen: University of Bergen. hlm. 451 et passim. ISBN 978-82-91626-01-7. 
  10. ^ Egyptian rulers recognized the 1st Cataract of the Nile as the natural southern border of ancient Egypt. — Bianchi, Robert Steven. Daily Life of the Nubians. Westport, Conn.: Greenwood, 2004. p.6.
  11. ^ Louis Chaix (2017). Chapter 26: Cattle, A Major Component of the Kerma Culture (Sudan). In: Umberto Albarella with Mauro Rizzetto, Hannah Russ, Kim Vickers, and Sarah Viner-Daniels, eds. The Oxford Handbook of Zooarchaeology (Oxford: Oxford University Press, 2017, xxii and 839 pp., 126 figs, 40 tables, online supplementary material, ISBN 978-0-19-968647-6). p. 414.
  12. ^ "Meroitic was the main language spoken in northern Sudan not only during the time of the Kingdom of Meroe (c. 300 BCE–350 CE), after which it is named, but probably from as early as the time of the Kingdom of Kerma (2500–1500 BCE), as is suggested by a list of personal names transcribed in Egyptian on Papyrus Golenischeff (Rilly 2007b). Similar transcriptions of early Meroitic names are known from some Egyptian texts of the New Kingdom, but such names occur with particular frequency with the rise of the Kushite 25th Dynasty and its Napatan successor state (664–ca. 300 BCE), since the birth names of rulers and other members of the royal family were necessarily written in Egyptian documents. These Napatan transcriptions in Egyptian paved the way for the emergence of a local writing around the second half of the third century BCE." - Claude Rilly (2016). "Meroitic" in UCLA Encyclopedia of Egyptology. http://escholarship.org/uc/item/3128r3sw. p. 1
  13. ^ Claude Rilly (2011). Recent Research on Meroitic, the Ancient Language of Sudan. http://www.ityopis.org/Issues-1_files/ITYOPIS-I-Rilly.pdf. Under the sub-heading - The original cradle of Proto-NES: chronological and palaeoclimatic issues. p. 18
  14. ^ Claude Rilly (2007). La langue du royaume de Méroé, Un panorama de la plus ancienne culture écrite d'Afrique subsaharienne, Paris: Champion (Bibliothèque de l'École pratique des hautes études, Sciences historiques et philologiques, t. 344)
  15. ^ Claude Rilly (2004). THE LINGUISTIC POSITION OF MEROITIC. http://www.ddl.ish-lyon.cnrs.fr/projets/clhass/PageWeb/ressources/Isolats/Meroitic%20Rilly%202004.pdf Diarsipkan 2015-09-23 di Wayback Machine.. p. 1
  16. ^ Ahmed Abuelgasim Elhassan. Religious Motifs in Meroitic Painted and Stamped Pottery. Oxford, England: John and Erica Hedges Ltd., 2004. xii, 176 p. BAR international series. p.1.
  17. ^ Leonard Lesko (2003). "Nubian Influence on the Later Versions of the Books of the Dead", in: Zahi Hawass (ed.), Egyptology at the Dawn of the Twenty-first Century: Proceedings of the Eight International Congress of Egyptologists. Cairo 2003. vol. 1,314-318. https://www.academia.edu/36035303/Nubian_Influence_on_the_Later_Versions_of_the_Book_of_the_Dead
  18. ^ "III. G. Jebel Barkal in the Book of the Dead". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-23. Diakses tanggal 2022-09-06. 
  19. ^ Leonard Lesko (1999). "Some Further Thoughts on Chapter 162 of the Book of the Dead", in: Emily Teeter and John A. Larson (eds.), Gold of Praise: Studies on Ancient Egypt in Honor of Edward F. Wente. SAOC 58. Chicago 158 1999, 255-59.
  20. ^ Leonard Lesko (2006). "On Some Aspects of the Books of the Dead from the Ptolemaic Period". Aegyptus et Pannonia 3 2006. pp. 151 -159. https://www.academia.edu/36035302/ON_SOME_ASPECTS_OF_THE_BOOKS_OF_THE_DEAD_FROM_THE_PTOLEMAIC_PERIOD
  21. ^ Peust, Carsten (1999). "Das Napatanische: Ein ägyptischer Dialekt aus dem Nubien des späten ersten vorchristlichen Jahrtausends". Monographien zur Ägyptischen Sprache 3. Göttingen: Peust & Gutschmidt Verlag. http://digi.ub.uni-heidelberg.de/diglit/peust1999a
  22. ^ Buzon, Michele R.; Smith, Stuart Tyson; Simonetti, Antonio (June 2016). "Entanglement and the Formation of the Ancient Nubian Napatan State". American Anthropologist. 118 (2): 284–300. doi:10.1111/aman.12524. 
  23. ^ Buzon, Michele R. (December 2014). "Tombos during the Napatan period (∼750–660 BC): Exploring the consequences of sociopolitical transitions in ancient Nubia". International Journal of Paleopathology. 7: 1–7. doi:10.1016/j.ijpp.2014.05.002. PMID 29539485. 
  24. ^ a b Rilly, Claude (2008). "Enemy brothers. Kinship and relationship between Meroites and Nubians (Noba)". Between the Cataracts. Proceedings of the 11th International Conference for Nubian Studies Warsaw University 27 August-2 September 2006. Part 1. Main Papers. doi:10.31338/UW.9788323533269.PP.211-226. ISBN 978-83-235-3326-9. 
  25. ^ masa (sun) + la (determinant)
  26. ^ MEROITES AND NUBIANS: TERRITORY AND CONFLICTS: 2.5. Traces of extinct languages in Nile Nubian, p. 222 — https://www.academia.edu/36487671/Claude_Rilly_ENEMY_BROTHERS._KINSHIP_AND_RELATIONSHIP_BETWEEN_MEROITES_AND_NUBIANS_NOBA. There is also Ken(u)z(i): masil. See http://starling.rinet.ru/cgi-bin/response.cgi?root=new100&morpho=0&basename=new100\esu\nub&first=1&off=&text_word=sun for Ken(u)z(i). Further notes, Midob: *massal — proto-Nubian: */b/ or */m/ → Midob: /p/ and Midob: /l/ → /r/.
  27. ^ Rilly, Claude; De Voogt, Alex (2012). "Grammar". The Meroitic Language and Writing System. hlm. 132–173. doi:10.1017/CBO9780511920028.006. ISBN 978-0-511-92002-8. 
  28. ^ Khalil, Mokhtar; Miller, Catherine (31 December 1996). "Old Nubian and Language Uses in Nubia". Égypte/Monde arabe (27–28): 67–76. doi:10.4000/ema.1032. 
  29. ^ Ochała, Grzegorz (10 June 2014). "Multilingualism in Christian Nubia: Qualitative and Quantitative Approaches". Dotawo: A Journal of Nubian Studies. 1 (1). doi:10.5070/D61110007. 
  30. ^ The inscription of the Blemmye king, Kharamadoye.
  31. ^ Kirsty Rowan. "Meroitic - an Afroasiatic language?". CiteSeerX 10.1.1.691.9638 . 
  32. ^ Rowan, Kirsty (2011). "Meroitic Consonant and Vowel Patterning". Lingua Aegytia. 19 (19): 115–124. 
  33. ^ Rowan, Kirsty (2006). "Meroitic - An Afroasiatic Language?" (PDF). SOAS Working Papers in Linguistics (14): 169–206. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-12-27. Diakses tanggal 2022-09-06. 
  34. ^ https://repozytorium.uni.lodz.pl/xmlui/bitstream/handle/11089/4031/No_2_2011.87-104.pdf?sequence=1 [URL PDF mentah]
  35. ^ Rilly, Claude; de Voogt, Alex (2012). The Meroitic Language and Writing System. Cambridge University Press. hlm. 6. ISBN 978-1-107-00866-3. 
  36. ^ Rilly C (June 2016). "Meroitic". UCLA Encyclopedia of Egyptology. 

Daftar pustaka

sunting
  • Meroitic Newsletter (Paris, Académie des Inscriptions et Belles-Lettres, 1968).
  • Bender, Marvin Lionel, The Meroitic problem, in Bender, M. L., editor, Peoples and cultures of the Ethio-Sudan borderlands, Committee on Northeast African Studies, African Studies Center, Michigan State University, 1981, pp. 5–32.
  • Böhm, Gerhard : "Die Sprache der Aithiopen im Lande Kusch" in Beiträge zur Afrikanistik, 34 (Wien, 1988). ISBN 3-85043-047-2.
  • Breyer, Francis. (2014). Einführung in die Meroitistik: Einführungen und Quellentexte zur Ägyptologie Bd. 8, 2014, 336 S., br., ISBN 978-3-643-12805-8.
  • Lipiński, Edward. (2011). "Meroitic (Review article)1" ROCZNIK ORIENTALISTYCZNY, T. LXIV, Z. 2, 2011 (s. 87–104).
  • Pope, Jeremy W. (2014).The Double Kingdom under Taharqo: Studies in the History of Kush and Egypt, c. 690–664 BC. Leiden: Brill. ISSN 1566-2055. ISBN 978-90-04-26294-2 (hardback). ISBN 978-90-04-26295-9 (e-book). Pp.xx + 327.
  • Rilly, Claude
  • Rowan, Kirsty
    • ——— (2006) Meroitic: A Phonological Investigation[pranala nonaktif permanen]. PhD thesis, SOAS (School of Oriental and African Studies) & Rowan, Kirsty. University of London, School of Oriental and African Studies (United Kingdom), ProQuest Dissertations Publishing, 2009. 10731304. "PhD Thesis"
    • ———(2006) "Meroitic - An Afroasiatic Language?" Diarsipkan 2015-12-27 di Wayback Machine. SOAS Working Papers in Linguistics 14:169–206.
    • ———(2011). "Meroitic Consonant and Vowel Patterning. Typological Indications for the Presence of Uvulars". In Lingua Aegytia 19. Widmaier Verlag - Hamburg.
    • ———(2015) 'The Meroitic Initial a Sign as Griffith's Initial Aleph'. Zeitschrift für Ägyptische Sprache und Altertumskunde, (142) 1, pp 70–84.
  • Welsby, Derek A. The Kingdom of Kush (London, British Museum Press, 1996), 189-195, ISBN 071410986X.