Bahasa Wasi-wari
Bahasa Wasi-wari (juga dieja sebagai Vasi-vari, Wasi-weri) adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Wasi, di desa-desa sekitar Lembah Pârun di Afganistan. Lembah itu juga disebut sebagai "Prasun" atau "Paruni".
Wasi-wari termasuk bahasa Indo-Eropa yang digolongkan pada cabang Nuristan di subrumpun bahasa Indo-Iran. Wasi-wari adalah bahasa Nuristan yang paling terpencil atau terisolasi.
Tingkat melek huruf penutur bahasa ini sangat rendah, kurang 1% dari penutur bahasa pertama, dan antara 15% hingga 25% penutur bahasa kedua yang melek huruf.
Kependudukan
suntingWasi-wari adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Wasi di Lembah Pârun, di hulu daerah aliran sungai Pech di Provinsi Nuristan, Afganistan bagian timur laut. Penutur Wasi-wari menyebut bahasa itu sebagai Vâs’i-vari atau Vâs’i-vare, tetapi juga dikenal sebagai Prasuni, Paruni, Parun, Vasi-vari, Prasun, Veron, Verou, Veruni, Wasi-veri, Wasi-weri, Wasin-veri, Vasi Vari, dan Pārūnī. Jumlah penduduk Vâs’i gul sekitar 3000-6000, dan ada sekitar 8000 penutur bahasa ibu, sehingga dikategorikan sebagai bahasa terancam punah.
Dialek
suntingWasi-wari terdiri dari tiga dialek yang digunakan di enam desa. Dialek hulu tinggi, Ṣup'u-vari, dituturkan di utara desa, Ṣup'u. Dialek hulu tengah, üšʹüt-üćʹü-zumʹu-vari, dituturkan di tengah empat desa, S’eć, Üć’ü, Üšʹüt, dan Zum’u. Dialek hulu rendah, Uṣ'üt-var’e, dituturkan di Uṣ'üt, desa hulu terendah.[6]
Penggolongan
suntingWasi-wari adalah bagian dari cabang Nuristan dari bahasa Indo-Iran, yang memiliki pengaruh dari rumpun bahasa Iran dan Indo-Arya.[7] Nuristan sebelumnya dianggap sebagai bahasa Dardik,[8] tetapi, Nuristan cukup berbeda dari bahasa Dardik lainnya untuk membentuk cabang tersendiri dari rumpun bahasa Indo-Iran. Ada juga kebingungan sebelumnya apakah Wasi-wari dan Prasun adalah bahasa yang sama atau terpisah, tetapi para ahli bahasa mengemukakan bahwa kedua nama tersebut merujuk pada bahasa yang sama.[9] Meskipun secara substansial berbeda dari bahasa Nuristâni lainnya, Wasi-wari bersama dengan Kamkata-viri membentuk rumpun bahasa Nuristan Utara, sehingga kedua bahasa itu memiliki beberapa kesamaan.[10]
Fonologi
suntingVokal
suntingBahasa Wasi-wari memiliki delapan vokal, â, u, o, i, e, ü, ö, dan vokal tak bertanda, a, ang dilafalkan sebagai vokal tengah tinggi, [ɨ]. Vokal panjang dilambangkan dengan :, misalnya [i:].
Kata ganti
sunting1sg. unźū (nominativus), andeš (akusativus), am (genitivus)
1pl. āsẽm (nominativus/akusativus), ās (genitivus)
2sg. ūyu (nominativus), utyōiš (accusative), ĩ (genitivus)
2pl. miū (nominativus/akusativus), āsen (genitivus)
Angka
suntingPenyebutan angka-angka dalam bahasa Wasi-wari:[11]
Angka | Wasi-wari |
---|---|
1 | ipin atau attege |
2 | lūe |
3 | chhī |
4 | chipū |
5 | uch |
6 | ushū |
7 | sete |
8 | aste |
9 | nūh |
10 | leze |
11 | zizh |
12 | wizū |
13 | chhīza |
14 | chipults |
15 | vishilhts |
16 | ushulhts |
17 | setilts |
18 | astilts |
19 | nalts |
20 | zū |
30 | lezaij |
40 | jibeze |
50 | lejjibets |
60 | chichegzū |
70 | chichegzālets |
80 | chipegzū |
90 | chipegzualets |
100 | ochegzū |
Referensi
sunting- ^ Wasi-wari di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Prasun, Paruni". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Wasi-wari". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Strand, R. F. (2000). The Vâsi. Retrieved from: http://nuristan.info/Nuristani/Vasi/vasi.html
- ^ Strand, R. F. (2010). Nurestâni languages. In Encyclopedia Iranica. Retrieved from: http://www.iranicaonline.org/articles/nurestani-languages
- ^ Grierson, G. A. (1919). Specimens of the Dardic or Piśācha languages (including Kāshmīrī). Linguistic Survey of India, 8 (2), 59. Retrieved from: http://dsal.uchicago.edu/books/lsi/lsi.php?volume=8-2&pages=584#page/74/mode/1up
- ^ Strand, R. F. (1973). Notes on the Nūristāni and Dardic languages. Journal of the American Oriental Society, 93, 297-305. Retrieved from: https://www.jstor.org/stable/599462
- ^ Strand, R. F. (2010). Nurestâni languages. In Encyclopedia Iranica. Retrieved from: http://www.iranicaonline.org/articles/nurestani-languages
- ^ Grierson,G. A. (1919). Specimens of the Dardic or Piśācha languages (including Kāshmīrī). Linguistic Survey of India, 8 (2), 67. Retrieved from: http://dsal.uchicago.edu/books/lsi/lsi.php?volume=8-2&pages=584#page/82/mode/1up
Pranala luar
sunting- Prasuni pada Endangered Languages Project