Balai Konservasi Borobudur
Balai Konservasi Borobudur dulu adalah unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Kebudayaan yang bertugas melaksanakan konservasi dan pelestarian terhadap Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon.[1] Pada tahun 2022, organisasi ini digabung ke dalam Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency).[2]
Informasi unit pelaksana teknis | |
---|---|
Dibubarkan | 2022 |
Lembaga pengganti | |
Wilayah hukum | Indonesia |
Departemen induk | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia |
Tugas dari organisasi ini meliputi pelaksanaan kajian konservasi terhadap berbagai aspek dari Candi Borobudur serta pelaksanaan pengamanan, pemeliharaan, pemugaran, pengembangan, pemanfaatan, dokumentasi, dan publikasi terhadap Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon.[1]
Sejarah
suntingOrganisasi ini memulai sejarahnya pada tahun 1991 dengan nama Balai Studi dan Konservasi Borobudur dengan tugas untuk mengelola Candi Borobudur yang baru selesai dipugar, sehingga candi tersebut memerlukan perawatan, pengamatan, dan penelitian yang berkelanjutan.[3][4] Pada tahun 2006, nama dari organisasi ini diubah menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur. Pada tahun 2012, nama dari organisasi ini kembali diubah menjadi seperti sekarang.[1] Pada tahun 2022, organisasi ini digabung ke dalam Indonesian Heritage Agency.[2]
Fasilitas
suntingUntuk menunjang tugasnya, organisasi ini pun memiliki sejumlah fasilitas-fasilitas penunjang seperti laboratorium kimia, Laboratorium Mikrobiologi, laboratorium fisik/petrografi, laboratorium Scaning Electron Microscope (SEM), laboratorium konservasi, stasiun klimatologi, dan pemindai laser fotogrammetri.[5]
Kerja sama
suntingOrganisasi ini menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan institusi lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri.[6][7][8][9][10][11] Beberapa kerja sama kemitraan yang dilakukan antara lain:
- Membantu pelaksanaan analisis sampel,
- Tempat pemagangan mahasiswa yang sedang melaksanakan penelitian,
- Kerja sama pengembangan metode dan teknik konservasi dengan negara lain.
- Melibatkan pakar dari dalam negeri dalam melaksanakan kajian dan studi bidang konservasi, teknik sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia, dan arkeologi di lingkungan Candi Borobudur serta peninggalan purbakala lainnya,
- Melaksanakan pelatihan tenaga teknis konservasi, pemugaran, dokumentasi, dan satuan pengaman cagar budaya secara rutin bersama institusi lainnya yang berwenang melaksanakan pelestarian cagar budaya di Indonesia seperti Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Museum,
- Melaksanakan kegiatan monitoring Candi Borobudur secara berkelanjutan yang bekerjasama dengan UNESCO dan pakar-pakar dari dalam negeri,[12]
- ikut andil dalam pelestarian Cagar Budaya di tingkat ASEAN seperti pemugaran Candi Angkor Wat.
Referensi
sunting- ^ a b c "Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 55 Tahun 2012" (PDF). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Diakses tanggal 7 Agustus 2024.
- ^ a b "Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2022" (PDF). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Diakses tanggal 31 Juli 2024.
- ^ "Balai Konservasi Borobudur profilBalai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-09.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Balai Konservasi Borobudur Menjadi Pusat Studi Nasional". National Geographic Indonesia. 2014-08-29. Diakses tanggal 2017-10-09.[pranala nonaktif permanen]
- ^ bkborobudur (2016-08-09). "Workshop Pengelolaan Laboratorium Cagar Budaya - Balai Konservasi Borobudur". Balai Konservasi Borobudur (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-09.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Pelatihan Mahasiswa Universitas IndonesiaBalai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kerjasama Indonesia Dan Afganistan Dalam Pelestarian Cagar BudayaBalai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Diskusi Pengembangan Laser 3D untuk Dokumentasi ArkeologiBalai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "WORKSHOP KONSERVASI LUKISAN CADASBalai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Seminar Pre Expert Meeting 2017Balai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemugaran Gapura Royal Palace Angkor Thom Kamboja (Tahap I)Balai Konservasi Borobudur". konservasiborobudur.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-12.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Digital Preservation of Borobudur’s Narrative Relief Wall, Hary Gunarto, UNESCO-Agorasia Seminar, Jakarta, Dec. 2011; Pranala luar