Bambang Sutantio
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Bambang Sutantio (lahir 26 Desember 1958) adalah pendiri dari Cimory Group, produsen susu dan yogurt dengan merek Cimory yang merupakan singkatan dari Cisarua Mountain Dairy.[1] Sejak didirikan pada tahun 1992 dengan lokasi usaha hanya berbentuk garasi rumah dan restoran keluarganya dan bermodalkan Rp 150 juta, Bambang Sutantio mampu membesarkan usaha susu dan yogurt Cimory hingga kini memiliki kekayaan Rp 24,75 triliun pada tahun 2022.[2]
Bambang Sutantio | |
---|---|
Lahir | 26 Desember 1958 Semarang |
Kebangsaan | Indonesia |
Pendidikan | University of Berlin |
Pekerjaan | Founder Cimory Mountain Dairy |
Anak | Wenzel Sutantio
Axel Sutantio Farell Sutantio |
Cisarua Mountain Dairy yang didirikan Bambang Sutantio tahun 2006 berhasil menjadi perusahaan terbuka pada 6 Desember 2021. Saat ini, Cimory menjadi induk perusahaan yang menaungi tiga perusahaan, yakni PT Macroprima Panganutama, PT Macrosentra Niagaboga, dan PT Java Egg Specialities.[3]
Pada tahun 2017, Cimory berhasil menembus pasar Tiongkok dan Vietnam, kemudian pada tahun 2021 telah memiliki tiga pabrik yang menampung susu dari 18 koperasi peternak susu sapi.[4]
Pendidikan
suntingBambang Sutantio merupakan lulusan Technical University of Berlin jurusan teknologi pangan tahun 1984.[4]
Awal Karir
suntingSelepas kuliah di Berlin, Bambang Sutantio kemudian bekerja keras sebagai sales engineer perusahaan peralatan industri asal Jerman bernama Fuehrmeister.[4]
Bambang Sutantio kemudian mulai merintis usaha dengan mendirikan perusahaan pengolahan daging bernama PT Macroprima Panganutama pada tahun 1993. Lokasi usahanya adalah garasi rumah dan restoran milik keluarganya, dengan modal pinjaman dari bank sebesar Rp 150 juta. Tahun 1999, Macroprima kemudian memproduksi sosis dengan merek Kanzler, yang merupakan sosis khas Jerman, hasil temuan Bambang Sutantio dan Hans Reusch.[2]
Macroprima yang dirintis Bambang Sutantio kemudian berkembang. Pada 2 September 2004, Bambang Sutantio bersama Theodorus Cornelis Johannes Swart, mendirikan Cisarua Mountain Dairy, dengan Bambang menyetor modal Rp 1.123.200.000 dan Theodorus Rp 748.800.000 atau setara porsi kepemilikan 60:40.[3] Untuk pasokan susu, Cisarua Mountain Dairy menggandeng Koperasi Produsen Susu Giri Tani, dengan menetapkan standar susu yang baik.[2] Cimory kemudian menjadi induk usaha dari PT Macroprima Panganutama, PT Macrosentra Niagaboga yang menangani distribusi dan pemasaran dari Cimory Mountain Dairy, dan PT Java Egg Specialities (2006), yang merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi telur cair pasteurisasi. Cimory juga memiliki lokasi edukasi wisata di Jalan Raya Puncak KM 77 Cisarua.
Penghargaan
sunting- EY Entrepreneurs of the Year 2019 Indonesia
Pranala luar
suntingReferensi
sunting- ^ Aliefuddin Sayyaf, Muhammad (2022-08-19). "5 Fakta Hidup Konglomerat Bambang Sutantio, Pendiri Cimory yang Memiliki Kekayaaan Rp 24 Triliun!". Sonora. Diakses tanggal 2022-11-04.
- ^ a b c Triyono, Agus (2022-06-12). "Bambang Sutantio Bermodal Rp 150 Juta Kini Berharta Rp 24 T". CNNIndonesia. Diakses tanggal 2022-11-04.
- ^ a b "Prospektus IPO Cimory Mountain Dairy" (PDF). IDX. Diakses tanggal 2022-11-04.
- ^ a b c Laras, Arlina (2022-10-31). "Kenalan dengan Bambang Sutantio, Pemilik Cimory Group, Mantan Sales Engineer". Bisnis. Diakses tanggal 2022-11-04.