Bandotan macan
Ular Jali, Bandotan Macan (Ptyas mucosa), atau juga disebut Ular - tikus India, adalah spesies ular tikus yang tersebar luas di Asia Selatan hingga Asia Tenggara.[2]
Bandotan macan
| |
---|---|
Ptyas mucosa | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 164644 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Ptyas mucosa Linnaeus, 1758 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Morfologi
suntingPanjang tubuh bandotan macan umumnya hanya sekitar 1.5 sampai 1.95 meter, walaupun juga sering ditemukan spesimen dengan panjang melebihi 2 meter. Spesimen terbesar yang pernah ditemukan panjangnya mencapai 3.7 meter.[3][4] Terlepas dari panjang tubuhnya, bandotan macan termasuk ular bertubuh ramping, bahkan spesimen dengan panjang 2 meter, ukuran diameter tubuhnya sekitar 4 sampai 6 cm.[5] Berat badan ular ini sekitar 877 sampai 940 gram (0.88 - 0.94 kg), berdasarkan hasil pengukuran dari spesimen-spesimen yang ditangkap di Pulau Jawa.[6]
Kepala bandotan macan berbentuk oval dengan mata berukuran besar. Lidahnya berwarna hitam atau hitam kebiruan. Bagian atas kepala berwarna cokelat gelap. Tubuh bagian atas dan ekor berwarna cokelat terang hingga cokelat gelap, dengan beberapa deret sisik berwarna hitam atau keputihan yang menyerupai motif belang. Ular yang masih muda berwarna kuning zaitun.[7]
Sebaran Geografis
suntingBandotan macan adalah salah satu jenis ular tikus yang sangat luas penyebarannya. Mengutip dari situs Reptile Database, ular ini tersebar luas di Iran, Turkmenistan, Afganistan, Pakistan, India, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh, Kep. Andaman, Tiongkok (Chekiang, Hupeh, Jiangxi, Fujian, Guangdong, Hainan, Guangxi, Yunnan, Xizang, Hong Kong), Taiwan, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Sem. Malaya, dan Indonesia (Sumatra dan Jawa).[2]
Ekologi dan Perilaku
suntingBandotan macan dapat dijumpai di berbagai habitat seperti hutan hujan, rawa-rawa, lahan pertanian, perkebunan, hingga permukiman penduduk. Ular ini aktif pada siang hari dan biasanya berkelana di tanah (terestrial), walaupun dapat memanjat pohon (arboreal). Saat sedang tidak berkelana, ular ini biasanya bersembunyi di tempat berongga seperti lubang tikus, di bawah batu, tumpukan kayu, atau di persembunyian lainnya. Seperti jenis ular tikus lainnya, ular ini menyukai tikus sebagai makanan utamanya. Selain tikus, ular ini diketahui juga memangsa kadal, katak, burung, dan beberapa binatang kecil lainnya.[7][8]
Jika merasa terganggu, ular ini akan mengeluarkan suara mendesis dan memipihkan lehernya. Orang awam sering keliru mengenali dan mengira ular ini adalah ular anang berbisa. Akan tetapi, bandotan macan dapat dibedakan dari ular anang berdasarkan ukuran lehernya. Leher ular ini lebih kecil dari tubuhnya, sedangkan pada ular anang, lehernya hampir sebesar badannya.[7][9][8]
Bandotan macan berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 6 hingga 18 butir. Anak ular yang baru menetas berukuran panjang antara 37 sampai 47 cm.[7]
Galeri
sunting-
Kepala dengan mulut agak terbuka.
-
Kepala tampak atas.
-
Pelipis ditandai.
-
Kepala tampak bawah.
-
Tubuh bagian atas.
-
Tubuh bagian bawah.
-
Ekor berukuran panjang.
-
Memanjat pohon
-
Di dahan pohon
Referensi
sunting- ^ Boulenger, G.A. 1893. Catalogue of the Snakes in the British Museum (Natural History). Volume I., Containing the Families...Colubridæ Aglyphæ, part. Trustees of the British Museum (Natural History). (Taylor and Francis, Printers). London. xiii + 448 pp. + Plates I.- XXVIII. (Zamenis mucosus, pp. 385-386.)
- ^ a b c Ptyas mucosa | The Reptile Database
- ^ Auliya, M. (2010). Conservation Status and Impact of Trade on the Oriental Rat Snake Ptyas mucosa in Java, Indonesia. TRAFFIC Southeast Asia.
- ^ Das, I. (2015). A field guide to the reptiles of South-East Asia. Bloomsbury Publishing.
- ^ Nicholson, E. (1893). Indian Snakes: An Elementary Treatise on Ophiology with a Descriptive Catalogue of the Snakes Found in India and the Adjoining Countries. Higgibotham and Company.
- ^ Sabarno, M.Y., Santosa, Y. & Prihadi, N. (2012). Trading System, Abundance and Habitat Characteristic of Oriental Rat-snake Ptyas mucosus (Linnaeus 1758) in Central Java. Bogor Agricultural University.
- ^ a b c d Ular Asli Indonesia: Bandotan macan (Ptyas mucosa
- ^ a b "www.siam-info.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-22. Diakses tanggal 2014-07-13.
- ^ "Ptyas mucosa - Dhaman (Oriental) Ratsnake". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-18. Diakses tanggal 2019-12-14.
- David, P., and I. Das. 2004. On the grammar of the gender of Ptyas Fitzinger, 1843 (Serpentes: Colubridae). Hamaddryad 28 (1 & 2): 113-116.
- Günther, A. 1898. Notes on Indian Snakes in Captivity. Ann. Mag. Nat. Hist., Series 7, 1: 30-31. (Zamenis mucosus, p. 30.)
- Jan, G., & F. Sordelli. 1867. Iconographie générale des Ophidiens: Vingt-quatrième livraison. Baillière. Paris. Index + Plates I.- VI. ("Coryphodon Blumenbachi, Merr.", Plate III., Figures 2-4.)
- Lazell, J.D. 1998. Morphology and the status of the snake genus Ptyas. Herpetological Review 29 (3): 134.
- Linnaeus, C. 1858. Systema naturæ per regna tria naturæ, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, diferentiis, synonymis, locis. Tomus I. Editio Decima, Reformata. L. Salvius. Stockholm. 824 pp. (Coluber mucosus, p. 226.)
- Morris, P.A. 1948. Boy's Book of Snakes: How to Recognize and Understand Them. A volume of the Humanizing Science Series, edited by Jacques Cattell. Ronald Press. New York. viii + 185 pp. ("The Indian Rat Snake", pp. 136–137, 181.)
- Nixon, A.M.A., and S. Bhupathy. 2001. Notes on the occurrence of Dhaman (Ptyas mucosus) in the higher altitudes of Nilgiris, Western Ghats. Cobra (44): 30-31.