Bangsa Boer
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Bangsa Boer adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan keturunan Belanda yang menetap di bagian timur Koloni Tanjung pada abad ke-17 hingga ke-19. Bangsa ini memiliki kebudayaan sendiri bernama Afrikaners yang berbeda dengan kebudayaan nenek moyang mereka dan kebudayaan asli Afrika Selatan. Bangsa ini memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap Afrika Selatan yang dibuktikan dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris yang berusaha menguasai Afrika Selatan, meski mereka kalah. Wilayah yang dikuasai Bangsa Boer adalah Cape Colony, Natal, Republik Transvaal dan Negara Bebas Oranye.
Boere | |
---|---|
Jumlah populasi | |
ca 1.5 juta[1] | |
Bahasa | |
Afrikaans | |
Agama | |
Kristen Protestan | |
Kelompok etnik terkait | |
Nama Boer berasal dari kata Trekboer lalu menjadi "Boer" yang berarti "petani" dalam bahasa Belanda dan Afrikaans. Istilah Afrikaners atau orang Afrikaans[2][3][4] umumnya digunakan di Afrika Selatan modern untuk populasi Afrika pengguna bahasa tersebut dan berkulit putih (kelompok terbesar orang kulit putih Afrika Selatan) yang meliputi Boer[5] dan keturunan Belanda lainnya. Saat ini bahasa Afrikaans dituturkan oleh berbagai kelompok etnis dan hanya mengacu pada bahasanya, bukan pada budayanya.
Referensi
sunting- ^ Stürmann, Jan (2005). New Coffins, Old Flags, Microorganisms and the Future of the Boer. Diakses tanggal 2011-12-02.
- ^ Pollak, Sorcha. "'The Irish remind me of Afrikaans people. They're quite reserved'". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21.
- ^ "Don't call me a boer". www.iol.co.za (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-21.
- ^ "Afrikaans culture (ZA)". www.southafrica.net. Diakses tanggal 2021-06-21.
- ^ Kaplan, Irving. Area Handbook for the Republic of South Africa (PDF). hlm. 46–771.