Batik Kudus adalah salah satu gaya batik tradisional Indonesia yang berasal dari Kudus, sebuah kota kecil yang terletak di Jawa Tengah. Batik Kudus memiliki ciri khas corak yang sederhana dan elegan, dengan motif yang terinspirasi oleh alam seperti 6, daun, dan hewan.

Proses pembuatan Batik Kudus melibatkan teknik tenun tradisional dengan menggunakan alat tenun tradisional yang disebut "gerabah". Pewarnaan dilakukan dengan tangan menggunakan canting, sebuah alat kecil dengan ujung runcing yang digunakan untuk mengaplikasikan pewarna pada kain. Teknik pewarnaan yang rumit ini membutuhkan ketelitian tinggi.

Salah satu motif yang terkenal dalam Batik Kudus adalah motif "Truntum". Motif ini memiliki pola geometris yang khas dan melambangkan kehidupan yang harmonis serta semangat gotong royong masyarakat Kudus. Warna yang umumnya digunakan dalam Batik Kudus adalah warna-warna lembut seperti biru, merah muda, hijau, dan kuning, memberikan kesan yang menenangkan dan elegan.

Batik Kudus tidak hanya dihargai di dalam negeri, tetapi juga diakui secara internasional. Pada tahun 2009, Batik Kudus diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, yang memberikan pengakuan terhadap kekayaan budaya Indonesia.

Selain itu, Batik Kudus terus beradaptasi dengan tren mode dan desain kontemporer. Banyak perancang busana terkenal yang menggabungkan motif dan teknik Batik Kudus dalam karya mereka, menggambarkan perpaduan antara tradisi dan modernitas.

Batik Kudus merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan merupakan simbol kekuatan seni dan kearifan lokal yang telah bertahan selama berabad-abad. Keindahan dan keunikan Batik Kudus telah memikat hati orang-orang di seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu bentuk seni yang paling dihargai dari Indonesia.

Sejarah sunting

Pada era tahun 1935 batik Kudus sudah mulai ada dan berkembang pesat pada era 1970-an. Corak dan motif batik Kudus sangat beragam karena pada masa itu terdapat pengrajin batik Kudus dari kalangan etnis Tionghoa maupun pribumi.[1]

Corak Batik Kudus lebih condong ke arah batik pesisiran dan mempunyai kemiripan dengan batik Pekalongan maupun Lasem karena secara geografis Kudus berdekatan dengan Lasem dan Pekalongan. Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin Tionghoa dikenal dengan batik nyonya atau batik saudagaran dengan ciri khas kehalusan dan kerumitannya dengan isen-isennya yang dipakai oleh kalangan menengah ke atas dengan motif corak lebih ke arah perpaduan antara batik pesisir dan batik mataraman (warna sogan).

Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin asli Kudus atau pribumi dipengaruhi oleh budaya sekitar dan coraknya juga dipengaruhi batik pesisiran. Motif yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan seperti untuk acara akad nikah menggunakancorak Kudusan seperti busana kelir, burung merak dan ada pula motif yang bernafaskan budaya Islam atau motif kaligrafi Islam. Motif yang bernafaskan kaligrafi dipengaruhi sejarah Walisongo yang berada di Kudus yaitu Sunan Kudus (Syech Dja’far Shodiq) dan Sunan Muria (Raden Umar Said). Batik Kudus memiliki corak yang bernafaskan Islam karena pengrajin batik banyak berkembang di sekitar wilayah Sunan Kudus atau dikenal dengan Kudus Kulon.

Motif Batik sunting

  • MOTIF AIR TIGA RASA REJENU
  • MOTIF BERAS TUMPAH
  • MOTIF BUKET CENGKEH
  • MOTIF BUKET KOPI
  • MOTIF BUKET MENARA KAPAL KANDAS
  • MOTIF BUKET PALA
  • MOTIF BUKET PARIJHOTO
  • MOTIF BUKETAN CENGKEH KUPU
  • MOTIF BUKETAN PARIJHOTO
  • MOTIF BUNGA CENGKEH
  • MOTIF CENGKEH KUPU
  • MOTIF CENGKEHAN
  • MOTIF CEPLOK BERAS TUMPAH
  • MOTIF CEPLOK TEMBAKAU PARIJHOTO
  • MOTIF CERITA RAKYAT BULUSAN
  • MOTIF DIORAMA KRETEK
  • MOTIF GADING PATI AYAM
  • MOTIF GERBANG KUDUS KOTA KRETEK
  • MOTIF GUGURAN TEMBAKAU
  • MOTIF KALIGRAFI
  • MOTIF PAKIS AJI
  • MOTIF PARIJHOTO BERAS TUMPAH
  • MOTIF PARIJHOTO KOPI
  • MOTIF PARIJHOTO KUPU
  • MOTIF PARIJHOTO PAKIS AJI
  • MOTIF RUMAH KAPAL MENARA
  • MOTIF SEKAR JAGAD MENARA
  • MOTIF SEWU KUPAT
  • MOTIF TABURAN CENGKEH
  • MOTIF TABURAN DAUN TEMBAKAU
  • MOTIF TABURAN TEMBAKAU CENGKEH
  • MOTIF TARI KRETEK
  • MOTIF TEMBAKAU CENGKEH
  • MOTIF TEMBAKAU PARIJHOTO
  • MOTIF UKIR GEBYOK

Referensi sunting

  1. ^ Udhma, Noor Syafaatul; Afif, Afthonul. "Ragam kisah dalam motif batik Kudus". Lokadata. Diakses tanggal 9 Juni 2023.