Batu Caves
Batu Caves (Tamil: பத்து மலை; Indonesia: Gua Batu), adalah sebuah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia.[1] Tempat ini dinamai dari Sungai Batu, yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat.[2]
Batu Caves பத்து மல | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Hindu |
Distrik | Gombak |
Lokasi | |
Lokasi | 13 km utara Kuala Lumpur |
Negara bagian | Selangor |
Negara | Malaysia |
Arsitektur | |
Tipe | Arsitektur Dravida |
Dibuat oleh | K. Thamboosamy Pillai |
Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan.[3] Situs ini adalah titik fokus festival Hindu Thaipusam di Malaysia.
Sejarah
suntingBatu kapur pembentuk Batu Caves dikatakan berumur sekitar 400 juta tahun. Beberapa pintu masuk gua digunakan sebagai tempat penampungan bagi masyarakat adat Temuan (sebuah suku Orang Asli).
Pada awal 1860, pemukim Tiongkok mulai menggali guano untuk pupuk sayuran mereka. Namun, mereka menjadi terkenal hanya setelah bukit-bukit kapur dicatat oleh pemerintah kolonial termasuk Daly dan Syers serta naturalis Amerika, William Hornaday pada tahun 1878.
Batu Caves dipromosikan sebagai tempat ibadah yang didirikan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Ia terinspirasi oleh pintu masuk gua utama berbentuk "Vel" dan terinspirasi untuk mendedikasikan sebuah kuil untuk Dewa Murugan di gua tersebut.
Pada tahun 1890, Pillai, yang juga mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, membangun murti (patung yang dikuduskan) dari Sri Subramania Swamy yang sekarang dikenal sebagai Gua Kuil (Temple Caves). Sejak 1892, festival Thaipusam di bulan Tamil, Thai (yang jatuh pada akhir Januari/awal Februari) telah dirayakan di sana.
Tangga kayu sampai ke Gua Kuil dibangun pada tahun 1920 dan telah digantikan oleh 272 anak tangga beton. Dari berbagai gua kuil yang berada di situs tersebut, gua yang terbesar dan paling terkenal adalah Temple Caves, dinamakan demikian karena menaungi beberapa kuil Hindu di bawah langit-langit berkubah.
Pembangunan
suntingPembangunan perumahan dimulai sejak 1970 dengan perumahan seperti Taman Batu Caves, Taman Selayang, Taman Amaniah, Taman Sri Selayang, dan Taman Medan Batu Caves.
Dalam beberapa dekade terakhir, daerah sekitarnya telah berubah dari sebuah desa kecil untuk kawasan industri dan perumahan baru serta toko-toko. Terdapat pula jembatan layang melewati jalan raya. Sebuah rel ekstensi KTM Komuter baru senilai 515 juta Ringgit dari Sentul ke Batu Caves telah dioperasikan pada bulan Juli 2010 dan Stasiun komuter Batu Caves juga telah dibuka.
Pada tanggal 1 Januari 2011, selama festival Thaipusam pada tahun tersebut, diumukan bahwa mobil kabel akan dibangun untuk festival tahun berikutnya. Pembangunan tersebut akan menelan biaya sekitar 10 juta ringgit.[4][5]
Situs religius
suntingBerdiri hampir 100 m di atas tanah, kompleks Batu Caves terdiri dari tiga gua utama dan beberapa gua yang lebih kecil. Gua terbesar, disebut sebagai Gua Katedral atau Gua Kuil (Temple Caves), memiliki tinggi 100 m dan langit-langit berhiaskan ukiran elemen Hindu. Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki 272 anak tangga yang curam.
Di dasar bukit terdapat dua gua kuil, Gua Galeri Seni dan Museum Gua, baik yang berisikan patung-patung dan lukisan Hindu. Kompleks ini direnovasi dan dibuka sebagai Vila Gua (Cave Villa) pada tahun 2008. Banyak kuil yang terkait dengan kisah kemenangan Dewa Murugan atas iblis Soorapadam. Tur audio tersedia untuk pengunjung.
Gua Ramayana terletak di sebelah kiri ekstrem sebagai salah satu yang menghadap dinding bukit. Dalam perjalanan ke Gua Ramayana, terdapat patung Hanuman setinggi 50-kaki (15 m) dan sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hanuman, ajudan Dewa Rama. Upacara pentahbisan kuil tersebut diadakan pada bulan November 2001.
Gua Ramayana menggambarkan cerita Rama secara kronik sepanjang dinding gua yang tidak teratur.
Sebuah patung Dewa Murugan setinggi 42.7 meter (140 ft) diresmikan pada Januari 2006, membutuhkan waktu 3 tahun untuk membangunnya. Patung tersebut adalah patung Dewa Murugan tertinggi di dunia.
Festival
suntingBatu Caves berfungsi sebagai titik fokus bagi festival tahunan Thaipusam (bahasa Tamil: தைபூசம்) bagi masyarakat Hindu. Lokasi ini telah menjadi sebuah situs ziarah bagi umat Hindu tidak hanya di Malaysia, tetapi umat Hindu di seluruh dunia dari negara-negara seperti India, Australia dan Singapura.[6]
Prosesi Thaipusam dimulai pada dini hari dari Kuil Sri Mahamariamman menuju Batu Caves sebagai kegiatan agama untuk Dewa Murugan yang berlangsung selama delapan jam. Pengikut prosesi ini membawa wadah berisi susu sebagai persembahan kepada Dewa Muruga baik dengan tangan atau dalam wadah pembawa pada bahu mereka yang disebut kavadi.
Setelah prosesi mandi di Sungai Batu di dekat kawasan ini, para pengikut berjalan menuju Gua Kuil. Pengikut prosesi ini menggunakan tangga pusat yang lebih luas, sementara umat Hindu dan kerumunan penonton lainnya naik dan turun di tangga kecil pada kedua sisi tangga pusat tersebut. Ketika pembawa kavadi tiba di anak tangga ke-272 menuju Gua Kuil, para pengikut harus membuat pendakian yang sulit.
Pada tahun 2007, festival ini menarik lebih dari 1.5 juta umat Hindu dari seluruh dunia, menjadikannya salah satu dari "pertemuan damai terbesar dalam sejarah dunia".
Administrasi
suntingKuil Batu Malai Sri Subramaniar dikelola oleh Dewan Pengelolaan Sri Maha Mariamman Temple Devasthanam, yang juga mengelola Kuil Sri Mahamariamman dan Kuil Kortumalai Pillaiyar. Dewan tersebut juga berperan sebagai Konsultan Agama Hindu bagi Pemerintah Malaysia dalam menentukan kalender tahunan umat Hindu Malaysia.
Alam, Flora dan Fauna
suntingDi Batu Caves terdapat gua-gua yang masih asli dengan beragam fauna di dalamnya, termasuk beberapa spesies unik, seperti laba-laba Liphistiidae dan Eonycteris dan kelelawar Rousettus. Situs ini juga dikenal dengan berbagai monyet ekor panjang, yang diberikan makan oleh pengunjung - secara sukarela. Monyet ini juga dapat menimbulkan bahaya karena suka menggigit wisatawan (terutama anak kecil) karena mereka cukup teritoris.
Di bawah Gua Kuil terdapat Gua Gelap (Dark Caves), dengan formasi batuan dan sejumlah hewan ditemukan di tempat tersebut. Gua ini adalah jaringan dua kilometer dari gua-gua yang relatif tak tersentuh. Stalaktit menonjol dari langit-langit gua dan stalagmit muncul dari dasar gua yang membentuk formasi rumit seperti tirai gua, aliran batu, mutiara dan kerang gua yang memakan waktu ribuan tahun untuk terbentuk.
Dalam rangka mempertahankan ekologi gua, akses ke daerah tersebut dibatasi. Malaysia Nature Society mengorganisir perjalanan pendidikan dan petualangan reguler ke Gua Gelap tersebut.
Panjat tebing
suntingBatu Caves juga merupakan pusat dari pengembangan panjat tebing di Malaysia selama 10 tahun terakhir. Gua Batu menawarkan lebih dari 160 jalur pemanjatan.[7] Rute yang terdapat di seluruh sisi Gua Batu, terdiri dari pendakian perbukitan kapur setinggi 150 m. Rute ini merupakan jalur pemanjatan yang mudah diakses karena meruapakan tebing paling dasar dari permukaan tanah.
Akses
suntingBatu Caves terletak 13 km dari ibu kota Kuala Lumpur. Cara termudah untuk mencapai Batu Caves adalah dengan menggunakan kereta komuter dari stasiun komuter KL Sentral, dengan tarif 2 RM untuk satu kali perjalanan. Anda juga dapat menggunakan taksi, dengan tarif sekitar 20-25 RM dari KL Sentral (atau lebih). Anda juga dapat mencapai Batu Caves menggunakan Bus Terminus 11/11d dari Bangkok Bank (Dekat Terminus Puduraya) atau Bus U6 dari Titiwangsa.
Galeri
sunting-
Patung Dewa Murugan di luar Batu Caves
-
Di dalam Batu Caves
-
Patung Dewa Murugan di dalam Batu Caves
-
Batu kapur di Cave Villa
-
Gambar tradisional Hindu di Cave Villa
-
Ukiran batu yang rumit
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Batu Caves". VisitSelangor.com. Diakses tanggal 22 April 2017.
- ^ Murugan.org - Batu Caves
- ^ Batu Caves Famous Murugan Temple outside India, Hindu Devotional Blog
- ^ "Cable car service in Batu Caves next year". New Straits Times Malaysia. 16 Januari 2011. Diakses tanggal 14 April 2011.
- ^ "RM10 mil cable car for Batu Caves". Malaysia Kini. 20 Januari 2011. Diakses tanggal 14 April 2011.
- ^ Batu Caves now on world map for Hindu pilgrims Diarsipkan 2012-10-28 di Wayback Machine., The Star, 23 November 2006
- ^ ("Rock Climbing @ Batu Caves".Xes