Odoardo Beccari
Odoardo Beccari (16 November 1843 – 25 Oktober 1920) adalah seorang penjelajah dan ahli botani berkebangsaan Italia. Ia menjadi yatim piatu pada usia dini dan diasuh oleh paman dari ibunya sejak kecil. Odoardo Beccari bersekolah di Lucca dan berminat di bidang biologi pada masa remaja. Ketika menempuh pendidikan tinggi, ia menekuni bidang botani di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pisa.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 16 November 1843 Firenze |
Kematian | 25 Oktober 1920 (76 tahun) Firenze |
Data pribadi | |
Pendidikan | Universitas Pisa |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ahli botani, kolektor botani, naturalis, entomolog, zoological collector (en) |
Murid | Ugolino Martelli |
Karya kreatif | |
Singkatan nama ahli botani | Becc. |
Keluarga | |
Anak | Nello Beccari (en) |
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Odoardo Beccari bekerja sebagai ahli botani. Ia meneliti mengenai taksonomi tumbuhan khususnya di wilayah Kepulauan Melayu pada paruh kedua akhir abad ke-19 Masehi. Setelah melakukan penjelejahan, Odoardo Beccari memusatkan perhatiannya untuk melakukan spesialisasi botani tentang palem. Selain itu, Odoardo Beccari juga bekerja sebagai konsultan bagi Elio Modigliani.
Beberapa spesies tanaman yang ditemukan oleh Odoardo Beccari yaitu bunga bangkai raksasa, beberapa spesies dari genus Rhododendron, dan Calamus kandariensis. Beberapa karya tulis terkenal yang dikarang oleh Odoardo Beccari ialah Malesia, Nuova Guinea, Celebes e Molucche, dan Nelle Foreste di Borneo.
Kehidupan pribadi
suntingOdoardo Beccari dilahirkan di Firenze pada tanggal 16 November 1843.[1] Ia berkebangsaan Italia.[2] Nama ayahnya adalah Giuseppe dan nama ibunya adalah Antonietta Minucci. Kedua orang tuanya wafat ketika ia masih berusia dini, sehingga ia diasuh oleh paman dari ibunya yang bernama Minuccio Minucci. Pamannya bekerja sebagai insiyur di Lucca.[3]
Kepribadian dan pendidikan
suntingOdoardo Beccari dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki kecerdasan yang berkaitan dengan alam. Kecerdasannnya berkaitan dengan kemampuannya dalam mengenali fungsi dan mekanisme kehidupan dengan baik. Kepribadian ini membuatnya mudah memahami tentang lingkungan dan biologi.[4] Odoardo Beccari bersekolah di Lucca dan memiliki ketertarikan terhadap botani. Pada usia 13 tahun, dengan bimbingan gurunya ia berhasil mengumpulkan tanaman. Gurunya merupakan seorang kepala biara bernama Ignazio Mezzetti, dan direktur sebuah kebun raya kota bernama Cesare Bicchi. Odoardo Beccari kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Pisa. Selama kuliah, Odoardo Beccari mengkhususkan studinya tentang kriptogamae. Hasil koleksinya ini kemudian dimasukkan ke dalam seri Erbario Crittogamico Italiano.[5]
Pekerjaan
suntingAhli botani
suntingOdoardo Beccari bekerja sebagai ahli botani.[6] Odoardo Beccari menjadi salah satu peneliti yang melanjutkan penelitian Georg Eberhard Rumpf. Penelitian ini mengenai taksonomi tumbuhan sarang semut di Pulau Ambon, Kepualauan Maluku.[7] Kegiatan eksplorasi yang telah dilakukannya menjangkau wilayah Kepulauan Melayu. Jangkauan ekslporasinya mulai dari Kalimantan hingga ke Pulau Papua bagian timur. Eksplorasi pertama Odoardo Beccari dilakukan dalam perjalanan ke Kalimantan pada tahun 1865. Perjalanan ini berakhir pada tahun 1868. Ia kemudian melanjutkan perjalanan selama 10 tahun mengelilingi Afrika, Asia Tenggara dan Oseania. Selama perjalanannya ini, Odoardo Beccari membuat banyak pengamatan dan mengoleksi ribuan spesimen.[8] Odoardo Beccari pada akhirnya menekuni spesialisasi botani tentang palem.[9]
Konsultan
suntingOdoardo Beccari merupakan seorang naturalis.[10] Ia memiliki kemampuan membuat sketsa dengan keterampilan tingkat tinggi. Karena itu, Beccari menjadi perintis fotografi ilmiah.[11] Beccari juga menjadi konsultan bagi Elio Modigliani dalam menentukan negara yang menjadi tujuan eksplorasi baginya. Hasil konsultasinya ini membuat Modigliani memilih Pulau Nias sebagai lokasi eksplorasi pertamanya.[12]
Penemuan
suntingBunga bangkai raksasa
suntingOdoardo Beccari menjadi penemu pertama spesies bunga bangkai raksasa pada tahun 1878.[13] Bunga bangkai raksasa ditemukannya di Kepahiang, Bengkulu.[14] Odoardo Beccari kemudian mengirimkan benih bunga bangkai raksasa ke kebun raya di Italia untuk ditumbuhkan hingga menjadi kecambah. Setelah itu, kecambah ini dikirim ke seluruh kebun raya di Eropa ketika telah telah berusia satu tahun. Namun, bunga pertama yang berhasil tumbuh baru terjadi sepuluh tahun kemudian. Lokasinya di rumah kaca dalam Kebun Botani Kew di Inggris.[15]
Rhododendron
suntingPada tahun 1875, Odoardo Beccari menjelajahi Pegunungan Arfak. Dari penjelajahannya, ia menemukan keberadaan empat spesies Rhododendron. Penemuannya ini mengonfirmasi keberadaan Rhododendron di Papua untuk pertama kalinya.[16]
Calamus kandariensis
suntingDalam rangkaian perjalanannya ke Asia, Odoardo Beccari mengunjungi Sulawesi pada tahun 1873 dan 1874. Selama kunjungan ini, ia mendatangi banyak tempat di bagian utara dan selatan Sulawesi. Tempat-tempat ini termasuk Kota Gorontalo, Kota Makassar dan Kota Kendari. Dalam perjalanannya di Sulawesi, Odoardo Beccari menemukan spesies baru dan menamainya sebagai Calamus kandariensis.[17]
Karya tulis ilmiah
suntingOdoardo Beccari banyak menulis karya tulis ilmiah mengenai botani. Karya-karyanya berkaitan dengan hasil kunjungannya ke kepulauan di Nusantara, terutama selama 3 tahun bermukim di Kalimantan. Judul buku-bukunya yaitu Malesia, Nuova Guinea, Celebes e Molucche, dan Nelle Foreste di Borneo. Berbagai fenomena kehidupan flora dan fauna di Nusantara dibahasnya secara khusus dalam Nelle Foreste di Borneo.[18]
Wafat
suntingOdoardo Beccari wafat di Firenze pada tanggal 25 Oktober 1920.[1]
Referensi
sunting- ^ a b Dowe, John Leslie (2016). "Odoardo Beccari and Enrico D'Albertus in Australia and New Zealand, 1878: Botanical and Zoological Collections" (PDF). Papers and Proceedings of the Royal Society of Tasmania. 150 (2): 27.
- ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2020). Mengenal Bunga Bangkai yang Sudah Tak Langka. Tempo Publishing. hlm. 62. ISBN 978-623-339-984-5.
- ^ Biagioli, Beatrice (2008). l’archivio di odoardo Beccar: iIndagini naturalistiche tra fine ’800 e inizio ’900 (PDF). Firenze: Firenze University Press. hlm. 9. ISBN 978-88-8453-805-5.
- ^ Pramudianto (2015). Christian, Putri, ed. Mom and Dad as Super Coaches: Metode Coaching dalam Dunia Parenting & Pendidikan. Yogyakarta: ANDI. hlm. 107. ISBN 978-979-29-5424-1.
- ^ "Odoardo Beccari: la vita" (PDF). Sistema Museale di Ateneo.
- ^ Tim Infografik Kompas (2014). Indonesia dalam Infografik. Penerbit Buku Kompas. hlm. 106. ISBN 978-979-709-841-4.
- ^ Subroto, M. A., dan Saputro, H. (2006). Gempur Penyakit dengan Sarang Semut. Niaga Swadaya. hlm. 24.
- ^ Viciani, D., dkk. (2021). "The amazing travels of a great naturalist to Sarawak (Malaysia): Odoardo Beccari's wanderings in Borneo, 1865–1868". Journal of Maps. 17 (1): 95. doi:10.1080/17445647.2021.1937727.
- ^ Kartikasari, S. N., Marshall, A. J., dan Beehler, B. M., ed. (September 2013). Ekologi Papua. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conservation International. hlm. 27. ISBN 978-979-461-796-0.
- ^ Novrianty, Eka (Mei 2022). "Bawang Putih di Kulim Merah". Majalah Trubus. PT Trubus Swadaya. 630: 74.
- ^ Cecchi, L., dkk. (Juni 2021). "Odoardo Beccari's Malesian Herbarium in Florence: the disclosure of a hidden treasure. 1. Zingiberales". Plant Biosystems. 156 (2).
- ^ Puccioni, Vanni (2016). Tanah Para Pendekar: Petualangan Elio Modigliani di Nias Selatan Tahun 1886. Diterjemahkan oleh Evi, N., dkk. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 86. ISBN 978-602-03-3164-5.
- ^ Arianto, W., dkk. (September 2019). "Populasi dan Struktur Komposisi Vegetasi Habitat Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum [Becc.] Becc. Ex Arcang) di Kawasan Hutan Bengkulu". Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 9 (2): 241–242.
- ^ Laporan Jurnalistik Kompas (April 2010). Nurhan, Kenedi, ed. Jelajah Musi: Eksotika Sungai di Ujung Senja. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 21. ISBN 978-979-709-485-0.
- ^ Gracie, Carol (2021). "Darwin's orchid (Angraecum sesquipedale), Orchidaceae". Florapedia. Princeton University Press. hlm. 36.
- ^ Mambrasar, Yasper Michael (2018). "Rhododendron gumineense craven (Ericaceae, Subgenus Vireya), A New Record for Indonesia". Floribunda. 6 (1): 19.
- ^ Rustiami, H., dan Henderson, A. (2017). "A Synopsis of Calamus (Arecaceae) in Sulawesi". Reinwardtia. 16 (2): 49.
- ^ Rivai, Faisah Sunoto (Oktober 2003). "Peningkatan Mutu Pengajaran Bahasa Indonesia di Italia". Kongres Bahasa Indonesia VIII: Kelompok D Ruang Irian (PDF). Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. hlm. 2.