Benzoil klorida
Benzoil klorida, juga dikenal sebagi benzenakarbonil klorida, adalah cairan tak berwarna dan berkabut C6H5COCl dengan bau yang menusuk.
| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Benzoil klorida
| |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
Nomor EC | |||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
Sifat | |||
C7H5ClO | |||
Massa molar | 140,57 g/mol | ||
Penampilan | cairan tak berwarna | ||
Densitas | 1,21 g/mL, cair | ||
Titik lebur | -1 °C | ||
Titik didih | 197,2 °C | ||
beraksi | |||
Bahaya | |||
Klasifikasi UE (DSD) (usang)
|
T C | ||
Frasa-R | R34 | ||
Frasa-S | (S1/2) S26 S45 | ||
Titik nyala | 72 °C | ||
Senyawa terkait | |||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
Referensi | |||
Senyawa ini digunakan sebagai bahan kimia antara dalam pembuatan zat warna, parfum, peroksida, obat-obatan, dan resin. Ia juga digunakan dalam bidang fotografi dan digunakan dalam proses pembuatan tanin sintetik. Ia sebelumnya digunakan sebagai gas iritan dalam peperangan.
Pembuatan
suntingPembuatan benzoil klorida adalah sama dengan proses pembuatan asil klorida lainnya, yaitu dengan mereaksikan asam benzoat (C6H5COOH) dengan fosfor pentaklorida atau tionil klorida. Ia juga dapat dibuat dengan mengklorinasi benzaldehida.[1]
Reaksi
suntingBenzoil klorida merupakan asil klorida. Ia beraksi dengan alkohol dan amina, menghasilkan ester dan amida terkait. Ia menjalani asilasi Friedel-Crafts dengan arena, menghasilkan benzofenon terkait. Ia juga beraksi dengan air, menghasilkan asam klorida dan asam benzoat:
- PhCOCl + H2O → PhCOOH + HCl
Benzoil klorida bereaksi dengan natrium peroksida, menghasilkan benzoil peroksida dan natrium klorida:
- 2 PhCOCl + Na2O2 → (PhCO)2O2 + 2 NaCl
Referensi
sunting- ^ Friedrich Wöhler; Justus von Liebig (1832). "Untersuchungen über das Radikal der Benzoesäure". Annalen der Pharmacie. 3: 249. doi:10.1002/jlac.18320030302.