Bernard Jean Étienne Arnault (bahasa Prancis: [bɛʁnaʁ ʒɑ̃ etjɛn aʁno]; lahir pada tanggal 5 Maret 1949) adalah seorang pebisnis dan kolektor seni asal Prancis.[2][3] Ia merupakan chairman dan CEO dari LVMH Moët Hennessy – Louis Vuitton SE, LVMH, produsen barang mewah terbesar di dunia. Pada bulan April 2018, ia menjadi orang terkaya di industri mode, mengalahkan pemilik Zara, Amancio Ortega.[4] Arnault juga pernah menjadi orang terkaya di dunia, tepatnya pada bulan Desember 2019, mengalahkan Jeff Bezos.[5] Ia juga menjadi orang terkaya di dunia pada bulan Januari 2020.[6]

Bernard Arnault
Arnault pada tahun 2017
LahirBernard Jean Étienne Arnault
5 Maret 1949 (umur 75)
Roubaix, Republik Keempat Prancis
Tempat tinggalParis, Prancis
KebangsaanPrancis
AlmamaterÉcole Polytechnique, Palaiseau
PekerjaanPebisnis, media proprietor, kolektor seni
Kekayaan bersihUS$182,4 milyar (April 2021)[1]
GelarChairman dan CEO, LVMH
Chairman, Christian Dior SE
Suami/istri
Anne Dewavrin
(m. 1973; c. 1990)

Hélène Mercier
(m. 1991)
Anak5
IMDB: nm2818739 Modifica els identificadors a Wikidata

Awal mula

sunting

Bernard Jean Étienne Arnault lahir pada tanggal 5 Maret 1949, di Roubaix, Prancis.[7][8] Ayahnya, Jean Léon Arnault, merupakan lulusan École Centrale Paris.[8] Sementara ibunya, Marie-Josèphe Savinel, yang sangat "kagum dengan Dior", merupakan anak dari Étienne Savinel, yang kemudian dipercaya oleh suaminya untuk mengelola Ferret-Savinel mulai tahun 1950, dan lalu dipercaya untuk memiliki perusahaan tersebut.[8] Ferret-Savinel kemudian menjadi Ferinel, dan kemudian George V Group, sebelum menjual aset lahan yasannya ke Compagnie Générale des Eaux (CGE), dan bisnis lahan yasan tersebut kini menjadi Nexity.

Arnault bersekolah di Lycée Maxence Van Der Meersch di Roubaix, dan Lycée Faidherbe di Lille.[9][10] Pada tahun 1971, ia lulus dari École Polytechnique, dan mulai bekerja di perusahaan milik ayahnya.[8]

Karier

sunting

Ia memulai karirnya pada tahun 1971, dengan bekerja di perusahaan milik ayahnya, Ferret-Savinel, di mana ayahnya juga menjadi presiden perusahaan tersebut mulai tahun 1978 hingga 1984.[8][10]

 
Arnault dengan Vladimir Putin, 2016

Christian Dior

sunting

Pada tahun 1984, dengan bantuan Antoine Bernheim, seorang mitra senior dari Lazard Frères, Arnault resmi mengakuisisi Financière Agache, sebuah produsen barang mewah.[11] Ia lalu menjadi CEO Financière Agache dan kemudian mengambil alih Boussac Saint-Frères, sebuah produsen tekstil yang sedang kesusahan. Boussac memiliki Christian Dior, toserba Le Bon Marché, gerai ritel Conforama, dan produsen popok bayi Peaudouce. Ia lalu menjual hampir semua aset Boussac, dan hanya menyisakan Christian Dior serta Le Bon Marché.[12]

Pada bulan Juli 1988, Arnault menyediakan $1,5 milyar untuk membentuk sebuah perusahaan induk dengan Guinness yang memegang 24% saham LVMH. Sebagai respon terhadap rumor bahwa Louis Vuitton Group membeli saham LVMH untuk membentuk saham "minoritas penghalang", Arnault pun menghabiskan $600 juta untuk membeli 13,5% saham LVMH lagi, sehingga menjadikannya pemegang saham LVMH terbanyak. Pada bulan Januari 1989, ia menghabiskan $500 juta untuk dapat memegang total 43,5% saham LVMH dan 35% hak suara, sehingga ia mencapai "minoritas penghalang" yang dibutuhkan untuk menghentikan pembubaran LVMH Group. Pada tanggal 13 Januari 1989, ia dipilih menjadi chairman dewan direksi LVMH.[13]

Sejak saat itu, Arnault pun memimpin LVMH dengan rencana pengembangan yang ambisius, dan mentransformasi LVMH menjadi salah satu produsen barang mewah terbesar di dunia, bersama Richemont asal Swiss dan Kering asal Prancis. Dalam sebelas tahun, total penjualan dan laba LVMH naik lima kali lipat, sementara kapitalisasi pasar LVMH naik lima belas kali lipat. Ia lalu mendorong desentralisasi merek-merek milik grup. Sebagai hasilnya, tiap merek kini dipandang sebagai sebuah merek independen yang memiliki sejarahnya masing-masing.

Pada bulan Juli 1988, Arnault mengakuisisi Céline.[14] Pada tahun 1993, LVMH mengakuisisi Berluti dan Kenzo. Pada tahun yang sama, Arnault juga membeli sebuah koran bisnis asal Prancis, La Tribune.[15] Koran tersebut gagal meraih kesuksesan, walaupun telah diguyur investasi sebesar 150 juta euro, sehingga ia menjualnya pada bulan November 2007 untuk dapat membeli koran bisnis lain asal Prancis, yakni Les Échos, dengan harga 240 juta euro.[16][17]

Pada tahun 1994, LVMH mengakuisisi Guerlain.[18] Pada tahun 1996, Arnault membeli Loewe,[19] lalu membeli Marc Jacobs dan Sephora pada tahun 1997.[20] Sejumlah merek seperti Thomas Pink, Emilio Pucci, Fendi, DKNY, dan La Samaritaine juga diintegrasikan ke dalam LVMH.

Pada dekade 1990-an, Arnault memutuskan untuk mengembangkan sebuah pusat di New York untuk mengelola bisnis LVMH di Amerika Serikat. Ia lalu menunjuk Christian de Portzamparc untuk mengawasi proyek ini.[21] Hasilnya adalah LVMH Tower yang resmi dibuka pada bulan Desember 1999.[22]

Mulai tahun 2010 hingga 2013, Arnault merupakan anggota Dewan Penasehat 1MDB. [23] [24] [25] [26]

Investasi lain

sunting

Mulai tahun 1998 hingga 2001, Arnault berinvestasi pada sejumlah perusahaan teknologi, seperti Boo.com, Libertysurf, dan Zebank melalui Europatweb. Groupe Arnault juga berinvestasi di Netflix pada tahun 1999.[27]

Pada tahun 2007, Blue Capital mengumumkan bahwa Arnault memiliki 10,69% saham Carrefour bersama Colony Capital.[28]

Pada tahun 2008, ia berekspansi ke bisnis kapal pesiar dan membeli Princess Yachts dengan harga 253 juta euro.[29] Ia lalu mengambil alih Royal van Lent dengan harga serupa.[30]

Pada tahun 1998, bersama Albert Frère, ia membeli Château Cheval Blanc. LVMH lalu membeli saham Château Cheval Blanc yang dipegang oleh Arnault pada tahun 2009[31] untuk ditambahkan ke merek anggur LVMH yang lain, yakni Château d'Yquem.

Sosial

sunting

Keluarga Arnault menyumbangkan €200 juta untuk membantu perbaikan Katedral Notre-Dame pasca terjadinya kebakaran.[32]

Kolektor seni

sunting

Koleksi Arnault meliputi karya Picasso, Yves Klein, Henry Moore, dan Andy Warhol. [33][34] Ia juga berperan aktif dalam menjadikan LVMH sebagai pendukung seni besar di Prancis.[35]

LVMH Young Fashion Designer diciptakan sebagai sebuah kompetisi internasional yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari semua sekolah seni murni. Tiap tahun, pemenang kompetisi tersebut diberi dana untuk mendukung penciptaan merek miliknya sendiri dengan didampingi oleh mentor selama satu tahun.[36][37]

Mulai tahun 1999 hingga 2003, ia memiliki Phillips de Pury & Company, sebuah rumah lelang seni, serta membeli rumah lelang Tajan.[38][39]

Pada tahun 2006, Arnault mulai membangun gedung Louis Vuitton Foundation. Gedung tersebut dirancang oleh Frank Gehry.[40] Pembukaan gedung yang berlokasi di Jardin d'Acclimatation, Paris tersebut digelar pada tanggal 20 Oktober 2014.[41]

Penghargaan

sunting

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ profile:Bernard Arnault |publisher=Forbes.com |accessdate=5 June 2020
  2. ^ "Bernard Arnault & family". Forbes. 
  3. ^ Galloni, Alessandra (5 March 2009). "Being LVMH's Bernard Arnault". WSJ. Magazine. Diakses tanggal 31 May 2011. 
  4. ^ "LVMH's CEO Bernard Arnault Is Now the Richest Person in Fashion". Highsnobiety (dalam bahasa Inggris). 12 April 2018. Diakses tanggal 12 April 2018. 
  5. ^ Kristin Stoller (2019-12-16). "French Billionaire Bernard Arnault Was (Briefly) The World's Richest Person Today". Forbes. Diakses tanggal 2020-04-28. 
  6. ^ Hayley C. Cuccinello (2020-01-17). "Jeff Bezos Is No Longer The Richest Person In The World (Again)". Forbes. Diakses tanggal 2020-04-28. 
  7. ^ "Bernard Arnault: Chairman and Chief Executive Officer". LVMH. Diakses tanggal 3 February 2020. 
  8. ^ a b c d e "Bernard Arnault: France's 'wolf-in-cashmere' billionaire". France24. 22 January 2020. Diakses tanggal 23 April 2020. 
  9. ^ "Roubaix Quand Bernard Arnault était lycéen à Van-Der-Meersch". La Voix du Nord. 19 May 2018. Diakses tanggal 23 April 2020. 
  10. ^ a b "Bernard Arnault, chairman, LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton". New York Times. 23 November 2007. Diakses tanggal 23 April 2020. 
  11. ^ Steven Greenhouse, Pivotal Figure Emerges In Moet-Vuitton Feud, NYTimes, 19 September 1988
  12. ^ Biography Bernard Arnault, Reference for Business
  13. ^ Steven Greenhouse, A luxury fight to the finish, New York Times, 17 December 1989
  14. ^ Steven Greenhouse, Pivotal Figure Emerges In Moet-Vuitton Feud, New York Times, 19 December 1988
  15. ^ Jacques Neher, Intimacy Proves Too Much for Guinness, LVMH, New York Times, 21 January 1994
  16. ^ Gwladys Fouché, La Tribune splash attacks paper's owner, The Guardian, 7 November 2007
  17. ^ "VMH buys Les Echos from Pearson". BBC. 5 November 2007. Diakses tanggal 22 November 2014. 
  18. ^ Heather Connon, Arnault expands perfume empire: LVMH buys controlling stake in Guerlain, The Independent, 30 April 1994
  19. ^ LVMH says takes control of Spain's Loewe, Europolitics, 12 February 1996
  20. ^ Lvmh: Life Isn't All Champagne And Caviar, Business Week, 9 November 1997
  21. ^ Suzy Menkes, Bernard Arnault: Man Behind the Steely Mask, New York Times, 30 November 1999
  22. ^ Julie V. Iovine, Designing The Nouveau Building On the Block, New York Times, 15 December 1999
  23. ^ "Board of Advisors 1Malaysia Development Berhad". Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2013. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  24. ^ "Board of Advisors 1Malaysia Development Berhad". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2013. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  25. ^ "Sidek appointed to 1MDB board". The Star Online. Kuala Lumpur. 30 July 2010. Diakses tanggal 2 Nov 2018. 
  26. ^ Simon Rowe (19 June 2016). "Goldman Sachs, a Nama letter and the links to a $6bn fraud probe". Irish Independent. Dublin, Ireland. Diakses tanggal 2 Nov 2018. 
  27. ^ NETFLIX.com Secures $30 Million Investment from Group Arnault Diarsipkan 7 April 2014 di Wayback Machine., 7 July 1999
  28. ^ Colony, Arnault Win Seats at Carrefour, DealBook, 30 April 2007
  29. ^ Ben Harrington, Bernard Arnault plots new course for Princess Yachts, The Telegraph, 3 June 2008
  30. ^ Aymeric Mantoux, Voyage au pays des ultra-riches, Éditions Flammarion Capital, 2010, ISBN 978-2-8104-0287-8, page 45
  31. ^ Decanter (2009-08-14). "LVMH buys 50% share in Chateau Cheval Blanc". Decanter. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  32. ^ [1] Billionaire Arnault's family and LVMH to donate 200 mln euros for Paris' Notre-Dame, Reuters, 16 APRIL 2019
  33. ^ "Billionaire Art Collectors". Forbes. 6 March 2002. Diakses tanggal 27 July 2012. 
  34. ^ Hannah Elliott, In Luxury, Bernard Arnault Alone Makes the Most Powerful List, Forbes, 11 April 2010
  35. ^ Julie Zeveloff (28 June 2012). "The 10 Biggest Art Collectors Of 2012". Businessinsider.com. Diakses tanggal 2 March 2013. 
  36. ^ Scarlett Kilcooley-O'Halloran, Tait Takes LVMH Prize Vogue UK, 28 May 2014
  37. ^ Sarah Jones, LVMH creates $400K design prize to cultivate young talent Luxury Daily, 12 November 2013
  38. ^ "Phillips de Pury & Company". Phillipsdepury.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2011. Diakses tanggal 31 May 2011. 
  39. ^ Aymeric Mantoux, Voyage au pays des ultra-riches, Éditions Flammarion Capital, 2010, ISBN 978-2-8104-0287-8, page 85.
  40. ^ Alan Riding, Vuitton plans a Gehry-Designed Arts Center in Paris The New York Times, 3 October 2006
  41. ^ David Chazan, Frank Gehry 'Iceberg' art gallery to open in Paris The Telegraph, 19 October 2014
  42. ^ Lauren Milligan, Arnault Honour, Vogue, 18 July 2011
  43. ^ Christy Stewart, Mr. Arnault Goes to Washington: LVMH Corporate Citizen, Business Insider, 9 May 2011
  44. ^ Reuters Monday, 8 October 2012 (8 October 2012). "LVMH head Arnault to be knighted in London". Asiaone.com. Diakses tanggal 2 March 2013. 
  45. ^ Lockwood, Lisa (19 February 2014). "Bernard Arnault to Be Honored at MoMA Luncheon". WWD. Diakses tanggal 20 February 2014. 
  46. ^ Maza, Erik (4 March 2014). "Bernard Arnault Receives MoMa's David Rockefeller Award". WWD. Diakses tanggal 5 March 2014. 

Pranala luar

sunting