Bram Moersas
R. H. Bramantio W. (8 Mei 1965 – 21 Februari 2009) adalah seorang musisi dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia. Ia mulai dikenal sejak membawakan lagunya sendiri, Jujur, yang memenangi Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors, tahun 1988.[1][2]
Bram Moersas | |
---|---|
Lahir | R. H. Bramantio W. 8 Mei 1965 Tegal, Jawa Tengah, Indonesia |
Meninggal | 21 Februari 2009 Batang, Jawa Tengah | (umur 43)
Pekerjaan | penyanyi, pencipta lagu |
Karier musik | |
Genre | Pop |
Instrumen | Gitar |
Tahun aktif | 1978 - 2009 |
Artis terkait | Chossy Pratama Harvey Malaiholo Dewi Gita |
Anggota | - |
Mantan anggota | - |
Kehidupan pribadi
suntingBram Moersas terlahir dari keluarga seniman. Nunuk Murdono, kakaknya, adalah musisi yang pernah bergabung dengan grup lawak terbesar di Indonesia, Srimulat. Dan adiknya, Akman, juga merupakan musisi yang sampai sekarang masih berkarier di Audiensi Band, untuk acara-acara variety show di televisi.
Proses kreatif Bram lebih banyak dijalani di Kota Tegal, Jawa Tengah. Saat itu ia sering mondar-mandir Jakarta dan Tegal hanya untuk menawarkan lagu ciptaannya kepada para produser. Cukup lama itu dia lakukan, tetapi langkahnya tak pernah menyerah. Dia cukup sadar posisi, waktu itu namanya belum diperhitungkan di dunia industri musik. Tapi akhirnya keberuntungan itu tiba, saat kesempatan mengikuti kompetisi Cipta Lagu Remaja Prambors, pada tahun 1988. Dengan berbekal lagu ciptaannya, Jujur, ia mendaftarkan penuh keberanian. Dan hasilnya, Bram Moersas memenangi lomba itu dengan meraih predikat Juara I. Setelah itu, secara perlahan namun pasti, para produser dan musisi yang telah melambung sebelumnya mulai mengetahui kapasitas Bram.[3]
Pada perkembangan selanjutnya Bram Moersas justru tidak terlalu aktif sebagai penyanyi, melainkan lebih banyak membuatkan lagu untuk para penyanyi lain. Sebagai pencipta lagu, ia telah menghasilkan beberapa karya untuk penyanyi terkenal Indonesia. Lagu berjudul Hanya Untukmu sempat menjadi hits di tangan Harvey Malaiholo. Bram juga pernah menciptakan lagu untuk Dewi Gita berjudul Doa, dan lagu untuk Ozy Syahputra berjudul Aku Ingin Bebas.
Bram Moersas meninggal di Batang, 21 Februari 2009, meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Waktu-waktu sebelum kepergiannya, Bram masih sempat menerbitkan sebuah album lagu Tegalan, Jaman Bocah, karya Bambang Teguh (2007).
Bram baru merilis album pada tahun 1995 yang diberi judul K’edanan. Lagu K’edanan terpilih untuk mengisi soundtrack sinetron Si Buta Dari Goa Hantu yang dibintangi Hadi Leo sebagai pemeran Barda Mandrawata alias "Si Buta Dari Gua Hantu" dan rutin ditayangkan oleh Stasiun Televisi Swasta RCTI setiap hari Minggu. Lagu K’edanan musiknya santai dengan aransmen music yang bening, lirik sederhana serta menyentuh perasaan yang dengar.[4]
Nama besar Chossy Pratama punya andil penting dalam proses pengerjaan album. Kesepuluh lagu yang menghiasi album K’edanan semua lagu dan lirik digarap oleh Chossy, tak Cuma sampai disitu Chossy pun mengaransmen semua lagu. Bram Moersas yang dikenal sebagai composer malah tak ikut campur mencipta dan mengaransmen musik, dia hanya menyanyikan lagu serta kebagian memainkan gitar akustik. Terdapat pula versi Musik Original untuk dua lagu K’edanan dan Mana. Proses Mixing dikerjakan bersama oleh Chossy, Bram dan Purnomo Hadi. Purnomo Hadi juga berperan penuh dalam sebagai Tracking Enginer. Sedang Mastering album digarap Chossy, Emil dan Agus.[5]
Bram Moersas meninggal di Batang, 21 Februari 2009, meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Waktu-waktu sebelum kepergiannya, Bram masih sempat menerbitkan sebuah album lagu Tegalan, Jaman Bocah, karya Bambang Teguh (2007).[6][7]
Referensi
sunting- ^ Kapan Lagi, diakses 5 Feb 2015
- ^ Daftar lagu Lomba Cipta Lagu Remaja, diakses 5 Feb 2015
- ^ Metro Semarang, diakses 5 Feb 2015[pranala nonaktif permanen]
- ^ Situs resmi RCTI, diakses 5 Feb 2015
- ^ Fantastic 1049[pranala nonaktif permanen]
- ^ In Memoriam Bram Moersas[pranala nonaktif permanen], diakses 5 Feb 2015
- ^ Suara Merdeka, diakses 5 Feb 2015[pranala nonaktif permanen]