Brickfields atau lebih dikenal dengan panggilan Little India merupakan kawasan India Kecil di Kuala Lumpur, Malaysia.Selama bertahun-tahun lamanya, briefield telah menjadi tempat bisnis dan pelestarian budaya dan tradisi masyarakat India di Malaysia. Menjadi Little India-nya Kuala Lumpur, kota ini memiliki banyak toko yang dimiliki oleh para pebisnis India. Ada toko rempah-rempah, toko kelontong, toko manisan dan makanan ringan, toko tekstil, tukang emas, hotel, restoran, warung makan, percetakan bahkan kios bunga.Tempat ini adalah salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Kuala LumpurPada tanggal 17 Oktober 2009, Brickfields secara resmi akan dinyatakan sebagai Little India mulai awal tahun 2010.[1]ini adalah salah satu dari sedikit tempat di Kuala Lumpur yang masih menggunakan nama Inggris

Brickfield
India Kecil Kuala Lumpur
Transkripsi Other
 • Tamilபிரிக்பீல்ட்ஸ்
 • Jawiبريکفيلدس
Dari kiri atas ke kanan: Jalan Tun Sambanthan di Brickfields., Kuala Lumpur Sentral, Gerbang Torana di Brickfield, Kuil Sri Kandaswamy di Jalan Scott, Markas besar Asosiasi Tunanetra Malaysia, Gereja Lutheran Zion
Country Malaysia
Wilayah FederalKuala Lumpur
Daerah pemilihanBukit Bintang
Pemerintah LokalDewan Bandaraya Kuala Lumpur
Pemerintahan
 • Wali KotaMhd Amin Nordin Abdul Aziz
Demonim
  • Rochor resident
Kode Pos
50470

Brickfields terkenal sebagai lokasi KL Sentral, pusat transportasi umum Kuala Lumpur.[2]

Sejarah

sunting

Brickfields dulunya merupakan lokasi depo utama Keretapi Tanah Melayu (KTM) pada masa pemerintahan Inggris. Pihak berwenang Inggris mendatangkan orang-orang dari India dan Sri Lanka untuk bekerja di jalur kereta api dan depo. Banyak yang tinggal di lingkungan sekitar Brickfields. Sejak saat itu, komunitas India tinggal dan menetap di sini dan menjadi warga negara Malaysia. Beberapa kawasan tua masih dapat ditemukan di sekitar Jalan Rozario. Saat ini, depo tersebut telah diubah menjadi KL Sentral, pusat jalur kereta api kota.

Brickfields adalah salah satu pemukiman pionir di Kuala Lumpur. Seluruh bentangan Jalan Tun Sambanthan (sebelumnya Jalan Brickfields) diselingi dengan bangunan kolonial

Budaya

sunting

Brickfields terkenal dengan kelezatan makanan India, terutama nasi daun pisang dan kulinari India selatan.Brickfields juga dikenal karena mempunyai banyak tempat beribadat untuk pelbagai agama. Pada hari ini, terdapat beberapa kuil Hindu, kuil Buddha, kuil Cina, Masjid, dan juga gereja di sekitar Brickfields.

Tempat Ibadah

sunting

Brickfields juga ditandai sebagai "Lokasi Ilahi" karena banyak bangunan keagamaan, beberapa berusia lebih dari 100 tahun, terkonsentrasi di daerah tersebut, khususnya Jalan Berhala.

Beberapa tempat ibadah ditemukan di brickfield

  • Kuil Sri Kandaswamy,Ini adalah salah satu kuil Tamil Sri Lanka atau Tamil Ceylon yang paling menonjol di Malaysia.
  • Sri Sakthi Karpaga Vinayagar Temple, kuil hindhu
  • Gereja Rosario Suci
  • Kelenteng Tiga Ajaran Tionghoa di Jalan Thambipillay
  • Gereja Lutheran Sion
  • Katedral Suriah Ortodoks St. Mary
  • Madrasatul Gouthiyyah, Surau India Muslim
  • Wihara Maha Buddha, adalah kuil Budha Sri Lanka

Transportasi

sunting

Brickfields dapat diakses melalui banyak cara:

Referensi

sunting
  1. ^ "Brickfields jadi Little India", Utusan Online, 17 Oktober 2009.
  2. ^ Kamarul Yunus (30 April 2008). "MRCB: KL Sentral to be completed by 2015". Business Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-02. Diakses tanggal 6 November 2018. 

Bacaan lebih lanjut

sunting
  • Baxstrom, Richard (2008). Houses in Motion: The Experience of Place and the Problem of Belief in Urban Malaysia. Stanford: Stanford University Press. 304 pp. ISBN 9780804758918.
  • Baxstrom, Richard (2010). Transforming Brickfields: Development and Governance in a Malaysian City. Singapore: National University of Singapore Press. 283 pp. ISBN 9971694948.
  • Moses, Balan (2007). Brickfields: A Place, A Time, A Memory. Kuala Lumpur. 207 pp. ISBN 9789834150525.
  • Willford, Andrew (2006). Cage of Freedom: Tamil Identity and the Ethnic Fetish in Malaysia. Ann Arbor: University of Michigan Press. 360 pp. ISBN 9780472069569.

Pranala luar

sunting