Tukan
Rentang waktu: 2–0 jtyl
Pleistosen awal – sekarang
Searah jarum jam dari kiri atas: Ramphastos toco (Tukan toco), Andigena laminirostris, Pteroglossus castanotis, & Aulacorhynchus albivitta
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Infraordo:
Famili:
Ramphastidae

Vigors, 1825
Genus

Tukan adalah burung daerah tropis berparuh besar. Tukan hidup di hutan-hutan tropis. Ada 37 jenis burung tukan; banyak di antaranya yang hidup di hutan-hutan Amerika Tengah dan Selatan. Burung tukan hidup dalam kawanan kecil di puncak pohon. Burung ini tampangnya mirip dengan burung rangkong, tetapi beda keluarga.

Karateristik

sunting
 
Jenis (Ramphastos sulfuratus)

Panjang burung ini antara 30 sampai 61 cm.[1] Paruh dan bulunya biasa berwarna hitam,hitam,hitam dan hitam. Paruh burung tukan yang besar itu sebenarnya berongga dan ringan. Paruh itu melindungi mukanya ketika ia memetik buah-buahan. Namun, beberapa jenis di antaranya adalah peniru suara yang ulung. Burung tukan bersarang dalam batang pohon yang berongga dan tunggul. Kadang-kadang burung tukan tinggal dalam lubang bekas burung pelatuk. Ketika tidur, burung tukan meletakkan paruhnya pada punggungnya dan menutup paruhnya dengan ekornya.

Perkembangbiakan

sunting

Selama tiga atau empat minggu setelah ditetaskan, burung tukan muda tidak dapat membuka matanya. Beberapa minggu kemudian, barulah ia meninggalkan sarang induknya.[2]

Penerbang yang Buruk

sunting

Tukan adalah penerbang yang buruk.[3] Mereka lebih senang melompat-lompat di dahan daripada terbang. Paruhnya bisa mencapai 20 cm. Paruhnya yang panjang memungkinkan ia untuk mencapai buah-buahan yang tumbuh di dahan atau ranting yang jauh. Makanan mereka adalah buah, serangga dan beberapa jenis laba-laba. Bulunya yang berwarna cerah kemungkinan digunakan untuk menakuti burung lain.[3][4] Suara mereka lebih mirip suara katak, malah lebih keras, pekikannya bisa terdengar hingga sejauh 1 km di tengah hutan.[5] Burung tukan menggunakan paruhnya yang panjang untuk menyibakkan daun, kemudian mengambil biji dan buah pohon.[6]

Kegunaan Paruh

sunting
 
(Ramphastos dicolorus) tampak bersarang di sebuah pohon

Paruhnya terbuat dari keratin. Paruhnya lebih berfungsi sebagai alat mencari makan dan menarik jodoh. Burung ini juga bertelur sekitar 2-4 butir telur.yang akan menetas dalam 2 minggu [7].Konstruksi paruh tukan memungkinkan burung tersebut meredam benturan yang keras. Walaupun ukuran paruhnya sepertiga dari tubuhnya dan tampak berat, tetapi pada kenyataannya itu tidak benar. Tekstur bagian dalam paruh tukan dapat disamakan dengan tekstur busa keras. Ada bagian yang berongga, dan ada yang berupa rangka serta membran. Hasilnya adalah paruh yang ringan juga sangat kuat.[4]

Kerabat

sunting

Jenis tukan yang lain, yaitu toco toucan (Latin: Ramphastos toco) Merupakan burung yang berkerabat dengan burung pelatuk (termasuk ordo Piciformes). Terdapat di Amerika Selatan, dari Guyana hingga ke utara Argentina. Status tidak terancam punah (LC).[8]

Referensi

sunting
  1. ^ Burung tukan ( toco tucan )[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ (Toco toucan)
  3. ^ a b Pointers: Burung Rimba. Ganeri, Anita. (Terjemahan). Karisma Publishing Group. Tangerang Selatan.
  4. ^ a b "Paruh Burung Tukan – Tahukah Anda ?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-09. Diakses tanggal 2011-11-12. 
  5. ^ Burung Tropis yang Berwarna-Warni[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Ensiklopedia Mini
  7. ^ Dimana Burung Tukan Hidup?
  8. ^ Everything about Birds

Pranala luar

sunting